OPEC Sepakat Pangkas Produksi Angkat Harga Minyak

OPEC dan eksportir minyak lainnya yang dipimpin Rusia sukses menahan 1,8 juta barel minyak per hari di pasar sejak Januari.

oleh Nurmayanti diperbarui 01 Des 2017, 06:20 WIB
Diterbitkan 01 Des 2017, 06:20 WIB
Ilustrasi Harga Minyak
Ilustrasi Harga Minyak

Liputan6.com, Jakartaew York - Harga minyak menguat usai negara anggota OPEC dan aliansinya sepakat untuk memperpanjang pembatasan produksi sampai 2018.

Melansir laman CNBC, Jumat (1/12/2017), harga minyak mentah AS, West Texas Intermediate naik 10 sen menjadi US$ 57,40. Harga telah jatuh 2,6 persen sejak pekan lalu, tertekan pengoperasian kembali jalur pipa Keystone dan kenaikan stok bahan bakar minyak (BBM) di negara tersebut.

Harga minyak mentah brent untuk pengiriman Januari naik 45 sen menjadi US$ 63,56 per barel, setelah sebelumnya diperdagangkan mendekati level tertinggi 2½ tahun di atas US$ 64.

Adapun kontrak minyak Januari akan berakhir pada Kamis. Kontrak Februari yang lebih banyak diperdagangkan naik 9 sen menjadi US$ 62,62.

Harga minyak menguat usai OPEC dan eksportir minyak lainnya yang dipimpin Rusia sukses menahan 1,8 juta barel minyak per hari di pasar sejak Januari.

Langkah ini membantu menaikkan harga minyak mentah sekitar 40 persen dari posisi terendah tahun ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

 

 

Rusia Sempat Ragu

Para produsen kemudian bertemu di Wina pada hari Kamis untuk membahas kesepakatan tersebut.

Hasilnya, anggota OPEC, Rusia dan sembilan produsen lainnya sepakat untuk mengganti kesepakatan yang awalnya berlangsung sampai Maret, menjadi lebih panjang kurun Januari hingga Desember 2018.

Pedagang pada awal pekan memang meyakini jika OPEC  akan memperpanjang kesepakatan tersebut selama sembilan bulan sampai akhir 2018.

Namun para menteri mengirim pesan beragam, dengan keraguan Rusia untuk menyetujui perpanjangan sembilan bulan yang muncul sebagai hambatan utama.

 

Rencananya, para produsen memang akan meninjau kembali kesepakatan tersebut pada pertemuan OPEC berikutnya di bulan Juni.

Menteri Sumber Daya Minyak Nigeria Emmanuel Ibe Kachikwu mengatakan bahwa pasar akan kembali dikaji pada pertengahan tahun.

"Sebenarnya hanya ada satu pilihan. Bahkan jika Anda melakukan rollover setahun penuh, Anda perlu meninjau ulang itu sesuai dengan perilaku pasar, jadi mereka tidak perlu berpisah," kata dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya