Harga Minyak Melambung karena Penurunan Persediaan di AS

Harga minyak mentah Brent naik 41 sen atau 0,7 persen menjadi US$ 62,86 per barel.

oleh Arthur Gideon diperbarui 06 Des 2017, 06:00 WIB
Diterbitkan 06 Des 2017, 06:00 WIB
5 Negara Konsumen Minyak Terbesar di Dunia
5 Negara Konsumen Minyak Terbesar di Dunia

Liputan6.com, Jakarta - Harga minyak naik pada penutupan perdagangan Selasa (Rabu pagi waktu Jakarta). Terdapat tiga sentimen yang mendorong kenaikan harga minyak.

Pertama adalah permintaan yang kuat. Kedua ekspektasi penurunan persediaan minyak mentah di AS. Terakhir atau ketiga adalah kesepakatan pimpinan organisasi negara eksportir minyak (OPEC) untuk memperpanjang pemotongan produksi minyak.

Mengutip Reuters, Rabu (6/12/2017), harga minyak mentah Brent naik 41 sen atau 0,7 persen menjadi US$ 62,86 per barel. Sementara minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) di AS berakhir 15 sen atau 0,3 persen lebih tinggi ke US$ 57,62 per barel.

"Permintaan yang terus meningkat membuat harga minyak mampu terus bertahan di atas level US$ 60 per barel," jelas Kepala Riset Marex Spectron, Georgi Slavov.

Pertumbuhan permintaan yang lebih cepat dari perkiraan awal tahun ini telah memberikan angin segar bagi OPEC. Selain itu, laporan persediaan minyak mentah AS yang terus menurun juga membuat pelaku pasar yakin akan adanya kenaikan kebutuhan sehingga mendorong kenaikan harga minyak.

Analis memperkirakan data dari American Petroleum Institute (API) dan Energy Information Administration (EIA) menunjukkan stok minyak mentah turun 3,4 juta barel pekan lalu.

Analis Morgan Stanley mengatakan dalam sebuah catatan pada hari Senin bahwa mereka memperkirakan permintaan akan melampaui pasokan pada 2018, dengan sebagian besar pertumbuhan pasokan berasal dari Amerika Serikat dan Kanada.

Sedangkan Goldman Sachs Senin malam menaikkan perkiraan harga minyak untuk 2018 dengan Brent dan WTI menjadi US$ 62 per barel dan US$ 57,50 per barel. Kenaikan tersebut berkat tekad OPEC dalam mempertahankan pengurangan produksi.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya