Gunung Agung Meletus, Pendapatan dari Wisata Tanah Lot Turun

Letusan Gunung Agung, Bali membawa dampak terhadap pariwisata di Pulau Dewata, termasuk di Tanah Lot.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 06 Des 2017, 14:49 WIB
Diterbitkan 06 Des 2017, 14:49 WIB
20150831-Tanah Lot dan Pantai Kuta Masih Jadi Primadona Wisata Pulau Dewata
Deburan ombak menerjang tebing yang ada di kawasan Tanah Lot, Bali, 31 Agustus 2015. Kawasan wisata Tanah Lot masih menjadi primadona bagi wisatawan yang berkunjung ke Bali. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Letusan Gunung Agung, Bali membawa dampak besar terhadap pariwisata di Pulau Dewata, termasuk di daerah Tabanan yang terkenal dengan obyek wisata terkenal Tanah Lot. Terjadi penurunan kunjungan hampir 30 persen ke Tanah Lot terimbas penutupan Bandara Ngurah Rai, pembatalan ratusan jadwal penerbangan ke Bali.

Bupati Tabanan, Ni Putu Eka Wiryastuti menyampaikan hal itu usai Sosialisasi Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) periode 2018.

"Pariwisata di Tabanan, terutama Tanah Lot pasti terganggu karena Gunung Agung masih awas dan kami tetap waspada," ujar dia di Gedung Dhanapala Kementerian Keuangan, Jakarta, Rabu (6/12/2017).

Dia menyebut, jumlah kunjungan wisatawan domestik maupun mancanegara (wisman) ke Tabanan mencapai 4,5 juta orang per tahun. Sementara yang plesiran ke Tanah Lot hampir 4 juta orang. Dari jumlah tersebut, 75 persen merupakan wisatawan nusantara dan 25 persen sisanya turis dari berbagai negara.

"Sebenarnya kondisi pariwisata di Bali baik-baik saja, tergantung pribadi masing-masing menyikapinya. Beberapa penerbangan mencari aman, membatalkan penerbangan. Ada penurunan kunjungan wisatawan, karena yang tadinya mau berangkat sekarang ditunda dulu mungkin bulan depan," jelas Eka.

Dia mengatakan, terjadi penurunan kunjungan wisatawan hampir 30 persen ke Tanah Lot, Tabanan. Jika setiap tahun, pendapatan dari pariwisata di Tanah Lot mencapai Rp 140 miliar per tahun, maka dengan penurunan 30 persen, berarti kerugian pemerintah sekitar Rp 42 miliar.

"Kerugiannya tinggal potong saja dari pendapatan wisata di Tanah Lot Rp 140 miliar per tahun, kurangi 30 persen penurunan kunjungan ke Tanah Lot, ya segitu kerugiannya," Eka menerangkan.

Namun demikian, Eka mengaku pasrah mengingat letusan Gunung Agung merupakan bencana alam yang datang dari Tuhan. Pemerintah Kabupaten Tabanan sudah mengantisipasi jika aktivitas Gunung Agung kembali meningkat.

"Namanya siklum alam. Yang harus kita harus pikirkan bagaimana stok pangan cukup, menyiapkan barak pengungsian, memikirkan kesehatan para pengungsi dan kami sudah siap dengan beberapa posko," ujar Eka.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

Target Kunjungan Wisatawan ke NTB Terganggu

Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Mohammad Amin mengatakan, kunjungan wisatawan ke Lombok-Sumbawa tahun 2017 yang ditargetkan 3,5 juta wisatawan diprediksi tak tercapai. Hal itu disebabkan karena Gunung Agung meletus, sehingga mengganggu aktivitas penerbangan di Bandara Lombok, dalam dua bulan terakhir.

"Banyak pesawat yang mengangkut wisatawan itu cancel. Itu salah satu pengaruhnya," ucap Amin, Senin 4 Desember 2017.

Amin menjelaskan, selain dari Lombok, target kunjungan juga berpengaruh dengan kondisi di Bali. Sebab, Bali merupakan penyumbang wisatawan terbesar untuk Lombok.

Separuh dari wisatawan yang datang berlibur ke Lombok, merupakan wisatawan yang datang dari Bali. "Baik menggunakan pesawat maupun menggunakan kapal cepat, speedboat, tujuan Senggigi dan Gili Trawangan," ujarnya.

"Kalau di Bali bandaranya tutup, maka wisatawan juga tidak datang. itu pasti berimbas ke Lombok juga," kata Amin.

Adapun Kepala Dinas Pariwisata NTB, Mohamad Faozal, tidak menampik bahwa terjadi penurunan angka kunjungan wisatawan akibat Gunung Agung meletus. Dia mengungkapkan, tahun ini, target kunjungan 3,5 juta wisatawan hampir terlampaui. Bahkan, menembus angka 80 persen dari target atau sekitar 2,8 juta wisatawan.

Namun, ia memperkirakan, jika Gunung Agung tak erupsi lagi dan aktivitas bandara normal, dipastikan target tersebut bisa tercapai di akhir bulan ini. "Tetapi, kalau (erupsi Gunung Agung) selesai, kita optimis bisa melampai target," kata Faozal.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya