Liputan6.com, Tangerang - PT Garuda Indonesia Tbk memastikan penerbangan kembali normal usai sempat alami keterlambatan dan pembatalan penerbangan pada 1-4 Desember 2017. Manajemen PT Garuda Indonesia Tbk pun meminta maaf atas pembatalan dan keterlambatan penerbangan tersebut.
"Kami memohon maaf kepada masyarakat kalau misalnya ada yang mengalami kendala, kondisi operasionalnya kemarin selama mengalami pembatalan penerbangan," ujar Direktur Utama PT Garuda Indonesia Tbk Pahala N Mansyuri di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta (Soetta), Tangerang, seperti ditulis Sabtu (9/12/2017).
Advertisement
Maskapai pelat merah itu sempat mengalami pembatalan penerbangan pada 1-4 Desember 2017. Ada sebanyak 160 penerbangan yang harus dibatalkan. Pahala menuturkan, penerbangan Garuda Indonesia kembali normal pada 5 Desember 2017. Ia pun turun langsung mengecek kondisi operasional di Terminal 3 Bandara Soetta. Hasilnya, semua berjalan baik seperti semula.
Advertisement
Baca Juga
"Mulai hari ini (Jumat) hingga jam 10 (pagi) tadi perfomance Garuda Indonesia sudah kembali mencapai di 97 persen. Tentunya kita tetap harus mengikuti dari hari ke hari, semuanya ini memang lancar tidak ada kendala apa pun," kata dia.
Pahala menuturkan, pembatalan penerbangan tersebut terjadi karena Bandara Internasional Lombok dan Bandara Internasional Ngurah Rai tertutup akibat erupsi Gunung Agung di Bali.
"Awal mulanya memang dengan adanya penutupan bandara di Lombok dan Denpasar, sehingga kurang lebih ada sekitar 700 hingga mencapai 800 kalau kita lihat dari kabin crew yang juga memang terpengaruh dari kondisi itu," ujar dia.
Pahala menambahkan, ada pembatalan dan penundaan penerbangan tidak terlalu pengaruhi kinerja PT Garuda Indonesia Tbk. "Pengaruh hal itu bisa kita minimalisir, selama empat hari memang kita mengalami pembatalan dan kerugian 4 hari cukup kecil tidak pengaruh," ujar dia.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Â
Banyak Penerbangan Tertunda, Garuda Indonesia Minta Maaf
Sebelumnya maskapai Garuda Indonesia dihujani banyak keluhan dari para penumpangnya pada Jumat 1 Desember 2017. Hal ini terkait banyaknya penerbangan yang mengalami keterlambatan.
Seperti diungkapkan salah satu penumpang Garuda Indonesia, Riki (35). Dia sendiri saat ini tengah mengalami delay atau penundaan penerbangan di Bandara Makassar untuk menuju ke Jakarta.
"Di Makassar semua penerbangan Garuda Indonesia delay hingga 1 jam an," kata dia kepada Liputan6.com, Jumat pekan ini.
Terkait keterlambatan tersebut, petugas layanan Garuda Indonesia sudah mengumumkan apa yang terjadi tersebut kepada para calon penumpang.
"Saya tanyakan ke petugasnya, tapi petugasnya tidak menginfokan soal kompensasi keterlambatannya, ini karena saya tau saja makanya saya minta kompensasinya, dan mereka menyediakan," tutur Riki.
Hal serupa juga diungkapkan Ananda (31). "Kemarin Garuda di Kuala Namu yang harusnya berangkat jam 8, jam 8 pesawatnya baru dari Jakarta," tambah dia.
Menanggapi hal itu, Senior Manager Public Relation Garuda Indonesia Ikhsan Rosan mengatakan, keterlambatan penerbangan di beberapa lokasi tersebut sebagai dampak dari letusan Gunung Agung di Bali.
Penutupan Bandara I Gusti Ngurah Rai dan Lombok kemarin membuat Garuda Indonesia melakukan rotasi pesawat. Alhasil, saat ini penyesuaian Garuda Indonesia pasca dibuka kembalinya dua bandara tersebut, memakan waktu.
"Jadi pesawat yang biasanya ke Bali itu kita terbangkan ke berbagai rute juga, jadi ini sedang proses recovery, makanya ada penerbangan yang delay," tegas dia kepada Liputan6.com.
Untuk itu, pihaknya meminta maaf kepada para penumpang dan tetap memberikam kompensasi keterlambatan sesuai dengan aturan yang berlaku. "Kompensasi tetap kita jalankan, dan kami mohon maaf kepada sejumlah penumpang," ujar dia. (Yas)
Advertisement