Distribusi Masih Terganggu, Harga Minyak Naik Hampir 1 Persen

Harga minyak mentah Amerika Serikat (AS) West Texas Intermediate (WTI) berjangka naik 44 sen atau 0,8 persen.

oleh Arthur Gideon diperbarui 15 Des 2017, 06:00 WIB
Diterbitkan 15 Des 2017, 06:00 WIB
5 Negara Konsumen Minyak Terbesar di Dunia
5 Negara Konsumen Minyak Terbesar di Dunia

Liputan6.com, Jakarta - Harga minyak naik hampir 1 persen pada penutupan perdagangan Kamis (Jumat pagi waktu Jakarta). Pendorong penguatan harga minyak adalah penghentian distribusi minyak oleh Forties meskipun terjadi surplus pasokan global di awal tahun depan.

Mengutip Reuters, Jumat (15/12/2017), harga minyak mentah Amerika Serikat (AS) West Texas Intermediate (WTI) berjangka naik 44 sen atau 0,8 persen menjadi US$ 57,04 per barel.

Sedangkan harga minyak mentah Brent yang merupakan patokan harga dunia berada di level US$ 62,44 per barel, atau tak berbeda jauh jika dibanding dengan perdagangan Rabu.

Pendorong penguatan harga minyak adalah masih belum beresnya perbaikan pipa penyaluran miyak mentah milik Forties yang mengalami keretakan. Perbaikan pipa ini diperkirakan membutuhkan waktu lama sehingga mengganggu distribusi minyak mentah.

"Saat ini pelaku pasar tidak bisa mengabaikan pemadaman pipa di Forties," jelas analis Again Capital Llc di New York, John Kilduff.

"Pasokan yang hilang karena tidak beroperasinya pipa ini merupakan jumlah yang besar. Ini menjadi hal yang mengejutkan," lanjut John.

Padahal di sisi lain International Energy Agency (IEA) atau Badan Energi Internasional yang berbasis di Paris memperkirakan bahwa akan terjadi surlpus di pasar minyak sebesar 200 ribu barel per hari (bpd) pada semester pertama tahun depan sebelum kembali mengalami defisit sekitar 200 ribu bpd di semester kedua.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya