Ruas Tol Salatiga-Kartasura Bakal Beroperasi Saat Lebaran 2018

Kemajuan pembangunan konstruksi proyek Jalan Tol Ruas Salatiga-Kartasura telah mencapai 50,4 persen.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 06 Jan 2018, 10:30 WIB
Diterbitkan 06 Jan 2018, 10:30 WIB
Tol Trans Jawa
Dok. Binamarga PU

Liputan6.com, Jakarta - PT Jasa Marga Tbk (JSMR) optimistis pembangunan ruas tol Salatiga-Kartasura dapat diselesaikan tepat waktu sehingga dapat dipakai sebagai jalur alternatif saat Lebaran 2018.

Direktur Utama PT Jasa Marga (Persero) Tbk Desi Arryani telah mengunjungi proyek pembangunan Jalan Tol Ruas Salatiga-Kartasura. Kunjungan Desi ke proyek jalan tol yang tergabung ke dalam Jalan Tol Semarang-Solo Seksi IV dan V dalam rangka memantau percepatan pembangunan yang ditargetkan rampung sebelum Lebaran 2018.

Dalam kujungan tersebut, Desi mendapat penjelasan progres pembangunan dari Direktur Utama PT Solo Ngawi Jaya (SNJ) David Wijayatno selaku anak usaha Jasa Marga yang mengerjakan konstruksi jalan tol sepanjang 32 km.

Hingga minggu awal Januari 2018, kemajuan pembangunan konstruksi proyek Jalan Tol Ruas Salatiga-Kartasura telah mencapai 50,4 persen. Sementara itu, dari sektor pembebasan lahan, PT SNJ telah berhasil mencatatkan 100 persen dari seluruh lahan yang dibebaskan.

Desi Arryani mengapresiasi kemajuan yang telah dicapai PT SNJ. Melihat percepatan yang dilakukan PT SNJ, Desi mengaku optimistis bahwa pembangunan dapat diselesaikan sesuai target dan dapat digunakan sebagai jalur alternatif ketika arus mudik Lebaran 2018.

"Sama seperti tahun 2017, kita membuka jalur-jalur fungsional untuk arus mudik dan balik Lebaran. Jasa Marga berharap dan optimistis ruas Salatiga-Kartasura dapat selesai pertengahan tahun ini dan dapat dimaksimalkan untuk jalur Mudik dan Balik Lebaran 2018," tutur Desi dalam keterangan tertulis, Sabtu (6/1/2018).

Sementara itu, David Wijayatno menambahkan, demi mengejar target yang telah ditetapkan dengan percepatan pembangunan konstruksi fisik yang dimulai sejak bulan Januari 2017, pihaknya menerapkan sistem kerja tiga shift, atau 24 jam penuh dalam sehari.

"Targetnya harus operasional pada pertengahan tahun ini, jadi pembangunan konstruksi harus kami bereskan secepatnya. Karena itu, kami mengerahkan tiga shift. Kini pengerjaan tengah fokus terhadap pengolahan tanah dan infrastrukturnya seperti drainase, irigasi, struktur beton, juga underpass," tutur David.

Jika sudah rampung, nantinya ruas jalan tol Salatiga-Kartasura yang termasuk ke dalam proyek Jalan Tol Trans Jawa akan melengkapi Jalan Tol Semarang-Solo yang membentang sepanjang 72,64 Km.

Diharapkan, Jalan Tol Semarang-Solo dapat menjadi jalan alternatif untuk mengatasi masalah kepadatan lalu lintas di jalan arteri, serta dapat meningkatkan arus distribusi barang dan jasa di Pulau Jawa. (Yas)

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

Konstruksi Tol Ngawi-Kertosono Dikebut

Tol Solo-Ngawi
Ilustrasi tol (Liputan6.com/Fajar Abrori)

Sebelumnya, PT Ngawi Kertosono Jaya (PT NKJ) selaku anak usaha PT Jasa Marga (Persero) Tbk bakal mengoperasikan jalan tol baru, yaitu ruas Ngawi-Kertosono sepanjang 49,5 km pada awal tahun ini.

Sampai saat ini, kemajuan pembangunan telah mencapai 98,5 persen. Adapun saat ini konstruksi tengah dipercepat, mengingat ditargetkan akan rampung sepenuhnya pada akhir Januari 2018. Adapun, progres pembebasan lahan sudah mencapai 99,88 persen.

"Dengan progres pembangunan yang demikian pesat, PT NKJ optimistis dapat dioperasikan penuh pada bulan awal Februari 2018, sehingga dapat digunakan sebagai jalur alternatif ketika mudik Lebaran 2018," kata Direktur Utama PT Ngawi Kertosono Jaya Iwan Moedyarno dalam keterangannya, Jumat 5 Januari 2018.

Lebih lanjut Iwan menjelaskan, dalam rangka mengupayakan percepatan pembangunan, PT NKJ berusaha mengebut pekerjaan intersection dengan jalan nasional, penyelesaian gerbang tol, melengkapi median concrete barier, guardrail, rambu dan marka jalan, serta pembangunan rest area.

Secara keseluruhan, Jalan Tol Ngawi-Kertosono memiliki tiga Gerbang Tol (GT) yang menerapkan sistem transaksi tertutup, yang hanya melayani 100 persen pembayaran tol elektronik atau nontunai. Ketiga GT yang berada di Ruas Jalan Tol Ngawi-Kertosono yakni GT Madiun, GT Caruban, dan GT Nganjuk.

Menurut Iwan, Jalan Tol Ngawi-Kertosono dengan total panjang 87,5 km, untuk ruas Ngawi-Wilangan sepanjang 49,5 km dikerjakan pembangunannya oleh PT NKJ dengan nilai investasi Rp 3,83 triliun. Adapun sisanya, yakni Ruas Wilangan-Kertosono sepanjang 37 km, dikerjakan dan ditanggung pendanaannya oleh pemerintah.

"Jalan Tol Trans Jawa, khususnya Ruas Ngawi-Kertosono diharapkan membawa peranan penting dalam peningkatan tingkat efisiensi biaya distribusi barang dan jasa serta berdampak pada peningkatan perekonomian di Indonesia khususnya Pulau Jawa," tuturnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya