Jadi Menteri Sosial, Idrus Marham Fokus Turunkan Angka Kemiskinan

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Golkar Idrus Marham resmi menduduki jabatan Menteri Sosial.

oleh Septian Deny diperbarui 17 Jan 2018, 14:56 WIB
Diterbitkan 17 Jan 2018, 14:56 WIB
Khofifah Indar Parawansa menyalami penggantinya sebagai Menteri Sosial Idrus Maraham (Liputan6.com/Lizsa Egeham)
Khofifah Indar Parawansa menyalami penggantinya sebagai Menteri Sosial Idrus Maraham (Liputan6.com/Lizsa Egeham)

Liputan6.com, Jakarta - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Golkar Idrus Marham resmi menduduki jabatan Menteri Sosial. Idrus menggantikan Khofifah Indar Parawansa yang ikut dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Timur.

Idrus mengatakan, dirinya mengapresiasi capaian yang selama ini telah hasilkan oleh Khofifah. Salah satunya dalam rangka menurunkan angka kemiskinan di Indonesia.

"Memang satu prestasi yang sudah dicapai (Khofifah) dalam mengurangi tingkat kemiskinan yang ada yang tadinya itu sekitar 27 juta keluarga dan 101 orang, sekarang turun 1,2 juta, setara dengan 0,6 persen dari keseluruhan yang ada. Saya kira ini prestasi," ujar dia di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (17/1/2018).

Menurut dia, apa yang telah dicapai Khofifah tersebut akan terus dia lanjutkan. Bahkan Idrus akan mempercepat penurunan angka kemisknan melalui percepatan program-program yang dijalankan Kementerian Sosial (Kemensos).

"Tentu prestasi yang dicapai oleh Mbak Khofifah ini akan kita tindak lanjuti. Tentu saya sebagai orang yang baru ditugaskan Presiden di situ saya akan mengambil langkah-langkah untuk semakin meningkatkan supaya ada akselerasi dari pada kinerja kementerian itu," kata dia.

Namun dalam menurunkan angka kemiskinan ini, lanjut Idrus, tidak bisa dilakukan sendiri oleh Kemensos, untuk itu pihaknya akan menjalin sinergi yang lebih erat dengan kementerian dan lembaga terkait.

"Memang bicara kemiskinan berdasarkan UU Nomor 13 Tahun 2011 ya memang domainnya di situ (Kemensos). Tapi itu tidak berdiri sendiri dan saling berkaitan. Karena itu sinergitas Kemensos dengan lembaga dan kementerian lain dalam rangka mengurangi kemiskinan harus kita perhatikan," jelas dia.

Dengan sinergi yang baik, kata dia, diharapkan angka kemiskinan di Indonesia bisa terus menurun. "Karena itu kata kuncinya akselerasi kinerja, kemudian penguatan sinergitas. Saya punya keyakinan kalau itu kita lakukan Insya Allah prestasi yang dicapai Pak Jokowi dengan turunnya 1,2 juta itu akan kita tingkatkan," tandas dia.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Sosok yang Tepat

Khofifah terseyum sebelum memberikan selamat pada Menteri Sosial Idrus Marham yang menggantikannya (Liputan6.com/Lizsa Egeham)
Khofifah terseyum sebelum memberikan selamat pada Menteri Sosial Idrus Marham yang menggantikannya (Liputan6.com/Lizsa Egeham)

Presiden Joko Widodo atau Jokowi menilai, Idrus Marham merupakan sosok yang paling tepat untuk mengisi posisi Menteri Sosial (Mensos). Kursi Mensos harus diisi dengan sosok yang mau bekerja di lapangan.

"Ya karena cocok aja, cocok di situ (Mensos) Pak Idrus," kata Jokowi di Istana Negara Jakarta, Rabu (17/1/2018).

Jokowi mengatakan, Kemensos memiliki tugas yang banyak salah satunya adalah bantuan sosial Program Keluarga Harapan (PKH) dan rastra. Idrus dinilai mumpuni untuk menjalankan tugas tersebut,

"Sekali lagi urusan di Kemensos banyak sekali, urusan soal PKH itu meloncat dari 6 juta menjadi 10 juta ini persiapan pendamping. Ini pekerjaan besar sekali bukan pekerjaan yang mudah. Jadi kalau hal-hal seperti ini tidak segera diambil alih oleh orang yang betul-betul mengerti lapangan saya kira," jelas mantan Gubernur DKI Jakarta itu.

Sementara itu, Idrus merasa memiliki kecocokan dengan cara kerja Presiden Jokowi. Dia menuturkan di sisa jabatan Jokowi, Kemensos harus bisa mengurangi angka kemiskinan di Indonesia.

"Karena ini satu tahun setengah berarti kerja ditingkatkan akselerasi kerja, penguatan sinergitas dengan prinsip kemiskinan tidak semata-mata di Kemensos," ucap Idrus Marham ditemui usai pelantikan di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya