Liputan6.com, Jakarta PT Pertamina (Persero) mengalokasikan US$ 5,6 miliar sebagai belanja modal (capital expenditure/capex) pada 2018. Sebagian besar dana tersebut akan diinvestasikan pada kegiatan pencarian minyak dan gas bumi (migas) atau hulu.
Direktur Keuangan Pertamina Arief Budiman mengatakan, belanja modal Pertamina tahun ini jauh lebih tinggi, dibandingkan alokasi tahun lalu sebesar US$ 4 miliar. "Rencana investasi US$ 5,6 miliar," kata Arief, di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (18/1/2018).
Baca Juga
Arief mengungkapkan, 60 persen dari alokasi belanja modal pada tahun ini akan digunakan untuk mendanai kegiatan hulu. Ini antara lain mengakusisi lapangan migas di Aljazair Afrika Utara. "Antara 55-60 hulu lebih dikit. Sekarang lagi diskusi pemerintah alzajair," jelas dia.
Advertisement
Direktur Hulu Pertamina Syamsu Alam melanjutkan, lapangan migas yang diincar Pertamina, di Aljazair lokasinya berdekatan dengan lapangan yang sebelumnya sudah dikelola perusahaan. Ini artinya, jika akuisisi tersebut berhasil bisa menggunakan fasilitas yang sudah tersedia.
"Di sana untuk kemungkinan mendapat kan blok baru disana. Blok baru itu kebetulan berdekatan dengan eksiting," dia menandaskan.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Pertamina Dapat Prioritas Tawaran Kelola 43 Blok Migas
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) akan memprioritaskan PT Pertamina (Persero) untuk mengelola 40 Wilayah Kerja atau blok minyak dan gas bumi (migas) yang akan dilelang tahun ini.
Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas) Kementerian ESDM Ego Syahrial mengatakan, pada tahun ini pemerintah akan melelang sekitar 43 blok migas. Yang terdiri dari 40 blok migas konvensional dan 43 non konvensional.
Ke- 43 blok migas tersebut merupakan yang sempat dilelang tetapi tidak diminati, blok yang habis masa kontraknya (terminasi) dan blok migas baru. "Tahun ini kita akan lelang 40 blok migas," kata Ego, saat rapat dengan Komisi VII DPR, di Gedung DPR, Jakarta , Kamis (18/1/2018).
Ego mengungkapkan, sebelum melelang 43 blok migas tersebut, Kementerian ESDM akan menawarkan terlebih dahulu ke Pertamina untuk mengelola blok migas tersebut.
"Akan dilakukan penawaran ke pertamina terlebih dahulu, untuk melakukan lelang," ucapnya.
Menurut Ego, lelang 43 blok migas akan dilakukan bertahap, sesuai dengan kesiapan data blok migas yang siap untuk dilelang. Dengan begitu, diharapkan blok migas yang ditawarkan dapat diminati perusahaan pencari migas atau Kontraktor Kontrak Kerjasama (KKKS).
"Sebanyak tahap saja sekarang. Kita ke depannya modelnya ada yang available, datanya siap kita lelangkan," tutup Ego.
Advertisement