Jokowi Minta Pembangunan Infrastruktur Segera Rampung

Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta jajaran menterinya untuk segera menuntaskan proyek pembangunan infrastruktur mengingat 2019 tahun politik.

oleh Septian Deny diperbarui 12 Feb 2018, 17:15 WIB
Diterbitkan 12 Feb 2018, 17:15 WIB
Jokowi Tinjau Ruang Pelayanan Terpadu Kemenlu
Presiden Jokowi (tengah) didampingi Menlu Retno Marsudi (kanan) meninjau Ruang Pelayanan Terpadu di Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Senin (12/2). Ruangan itu menyediakan fasilitas pelayanan terpadu untuk kekonsuleran. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta jajaran menterinya untuk segera menuntaskan proyek-proyek pembangunan. Dengan demikian diharapkan proyek infrastruktur tersebut bisa segera dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.

Jokowi mengatakan hal itu saat membuka Sidang Kabinet Paripurna dengan topik Rencana Kerja Pemerintah 2019.

"Saya minta program prioritas dan proyek strategis nasional yang belum selesai di 2017 agar segera dirampungkan dan dituntaskan. Dan program proyek strategis yang direncanakan dan mulai dikerjakan di 2018 betul-betul dipastikan eksekusinya di lapangan," ujar dia di Istana Negara, Jakarta, Senin (12/2/2018).

Jokowi menuturkan, jika memang ada proyek pembangunan yang tidak bisa dilaksanakan, maka harus segera diputuskan. Ini agar proyek tersebut tidak menjadi proyek mangkrak.

"Untuk itu saya minta Menko Perekonomian mengevaluasi lagi program proyek yang bisa betul-betul dieksekusi. Mana yang tidak mungkin untuk dilaksanakan ini harus diputuskan cepat," kata dia.

Dia menyatakan, pada 2019 merupakan tahun politik dan menjadi dari masa pemerintahan Jokowi-JK yang berlangsung selama 5 tahun. Oleh sebab itu, penting bagi pemerintah untuk segera merampungkan tugas-tugasnya.

"Kemudian terkait RKP (Rencana Kerja Pemerintah) 2019, saya ingatkan bahwa tahun 2019 merupakan tahun politik, dan saya minta agar setelah melakukan percepatan pembangunan infrastruktur untuk peningkatan daya saing ekonomi kita," ujar dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

Pacu Infrastruktur Bangun Daya Saing Global

Proyek Double Double Track
Warga melintas diarea proyek pembangunan double-double track (DDT) Manggarai-Jatinegara, Jakarta, Kamis (30/11). Pengembangan infrastruktur kereta api tersebut merupakan bagian dari rencana transportasi nasional. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan, pembangunan infrastruktur yang dilakukan oleh pemerintah bukan hanya bertujuan untuk menggerakkan ekonomi di dalam negeri. Pembangunan ini juga ditujukan untuk mendorong daya saing Indonesia di kancah global.

Jokowi mengungkapkan, saat ini ada dua hal yang menjadi fokus pemerintah, yaitu mendorong investasi di bidang infrastruktur dan investasi di bidang sumber daya manusia (SDM).

"Ada dua hal besar yang ingin saya sampaikan dan akan kita kerjakan, yaitu investasi di bidang infrastruktur dan investasi di bidang sumber daya manusia," ujar dia di Balairung Universitas Indonesia (UI), Depok, Jawa Barat, Jumat, 2 Februari 2018.

Di bidang infrastruktur, lanjut dia, pemerintah telah bangun infrastruktur ‎dalam berbagai hal, mulai dari jalan hingga penyediaan listrik bagi masyarakat di daerah-daerah terpencil.‎ Menurut Jokowi, hal ini dilakukan bukan hanya semata untuk mendorong perekonomian masyarakat, tetapi mengangkat daya saing Indonesia di dunia internasional.

"Membangun jalan, jembatan, tol laut, pelabuhan, bandar udara, waduk termasuk listrik di pelosok negeri adalah sebuah permulaan. Selain untuk menopang ekonomi nasional, juga untuk memenangkan kompetisi global, memenangkan persaingan global," jelas dia.

Jokowi mencontohkan, pembangunan jalan Trans Papua yang saat ini masih berlangsung akan membuka akses bagi masyarakat di pelosok Papua ke wilayah lain. Dengan diharapkan bisa menciptakan keadilan sosial bagi masyarakat di timur Indonesia tersebut.

Pembangunan infrastruktur juga mempersatukan Indonesia, untuk membangun keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia‎.

"Coba kita lihat bagaimana infra yang ada di Papua. Jalan seperti ini. Dan pemerataan kalau kita bandingkan dengan infra di Jawa, Sumatera dan wilayah lain. Ini mencapai 200 km saja menempuh dua hari. Satu hari dua malam. Karena keadaan infra yang seperti ini. Oleh sebab itu, yang namanya Trans Papua. Ini untuk membuka isolasi, kawasan-kawasan terpencil yang ada di Papua," kata dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya