Kurangi Polusi, Jerman Bakal Gratiskan Transportasi Umum

Langkah itu diambil ditengah tekanan dari Uni Eropa yang mengharuskan Jerman memiliki kualitas udara yang sudah ditentukan sebelumnya.

oleh Vina A Muliana diperbarui 15 Feb 2018, 04:36 WIB
Diterbitkan 15 Feb 2018, 04:36 WIB
Berlin
Berlin ialah Ibu Kota Republik Federal Jerman sejak tahun 1994

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Jerman tengah berupaya untuk bisa mengurangi polusi kota dengan mendorong penduduknya lebih sering menggunakan transportasi umum. Mereka pun mengeluarkan usulan kebijakan yang cukup unik yakni dengan menggratiskan transportasi umum.

Langkah itu diambil ditengah tekanan dari Uni Eropa yang mengharuskan Jerman memiliki kualitas udara yang sudah ditentukan sebelumnya. Jika Jerman tidak mencapai target tersebut, negara pimpinan Angela Markel itu akan mendapat denda.

Menteri Lingkungan Jerman Barbara Hendricks mengatakan kebijakan menggratiskan transportasi ini diharapkan bisa menurunkan jumlah mobil pribadi. Sukses menurunkan kadar polusi jadi fokus pemerintah negara itu.

"Membasmi dan menurunkan kadar polusi dengan efektif jadi prioritas paling tinggi untuk Jerman," ungkap Barbara Hendricks, seperti dilansir dari The Guardian, Kamis (15/2/2018).

Kebijakan ini sebelumnya akan diuji coba terlebih dahulu di akhir tahun ini. Akan ada lima kota di Jerman yang akan mengalami uji coba, termasuk kota besar seperti Bonn, Essen dan Mannheim.

Selain menggratiskan biaya transportasi, langkah lain yang akan dilakukan Jerman adalah pembatasan emisi lebih lanjut untuk kendaraan seperti bus dan taksi. Akan ada juga skema pembagian zona mobil dengan emisi rendah.

Sebagai negara berpopulasi padat penduduk di tengah benua Eropa ditambah ekonomi yang maju, Jerman mempunyai infrastruktur yang modern dan saling terhubung. Sejak Reunifikasi Jerman tahun 1990, banyak usaha yang dilakukan untuk memperbaiki dan memperluas infrastruktur transportasi di kawasan bekas Jerman Timur

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya