RI Mampu Produksi Kapal Perang Hingga Pesawat Tanpa Awak

Tidak hanya digunakan di dalam negeri, alat perlengkapan pertahanan keamanan di Indonesia juga telah diekspor ke negara lain.

oleh Septian Deny diperbarui 20 Feb 2018, 09:53 WIB
Diterbitkan 20 Feb 2018, 09:53 WIB
20161101- Perlengkapan Militer di Indo Defence 2016-Jakarta-Faizal Fanani
Sebuah miniatur Helikopter saat pameran Indo Defence 2016 Expo & Forum di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Rabu (2/11). Sebanyak 45 negara mempromosikan peralatan sektor pertahanan dan keamanan internasional. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta Industri alat perlengkapan pertahanan keamanan (alpalhankam)‎ di Indonesia telah berkembang dengan pesat. Sebab, tidak hanya digunakan di dalam negeri, alpalhankam tersebut juga telah diekspor ke negara lain.

Ketua Harian Persatuan Industri Pertahanan Swasta Nasional (Pinhantanas) Mayjen (Purn) Jan Pieter Ate menyatakan industri di dalam negeri telah mampu memproduksi berbagai macam alat pertahanan dan keamanan, mulai dari kapal perang hingga pesawat tanpa awak.

"Negara tidak perlu ragu dengan kemampuan produksi dari industri pertahanan swasta. Terbukti, industri pertahanan swasta sudah mampu membuat produk seperti pesawat tanpa awak, kendaraan taktis, kapal perang, hingga bom,” ujar dia dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (20/2/2018).

Menurut Jan Pieter, bila produk alpalhankam lokal ini bisa diserap secara optimal oleh pengguna di dalam negeri maka akan menimbulkan dampak yang besar. Mulai dari penghematan devisa, penyerapan tenaga kerja hingga perkembangan industri. Selain itu, potensi pasar ekspor juga masih banyak yang bisa digali.

"Sesungguhnya kita punya kemampuan yang harus kita gunakan supaya devisa negara bisa mengalir ke dalam negeri. Dalam arti penyerapan tenaga kerja dan kebutuhan TNI-Polri hasil karya anak bangsa,” kata dia.

 

Jadi Mitra Pemerintah

20161101- Perlengkapan Militer di Indo Defence 2016-Jakarta-Faizal Fanani
Sejumlah senjata dipameran Indo Defence 2016 Expo & Forum di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Rabu (2/11). Indo Defence 2016 Expo & Forum menjadi ajang promosi bagi produsen peralatan sektor pertahanan dan keamanan internasional. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Ke depannya, dia berharap Pinhantanas bisa menjadi mitra pemerintah, khususnya dalam hal pembinaan industri pertahanan dan keamanan. “Kami ingin menjadi semacam quality control dan memverifikasi pelaku industri pertahanan dan keamanan,” lanjut dia.

Sebab, salah satu syarat keanggotaan di Pinhantanas adalah bukti kepemilikan fasilitas Penelitian dan Pengembangan (Research and Development/R&D).

“Ini supaya anggota Pinhantanas benar-benar punya kemampuan merancang, membuat, memproduksi, hingga pengembangan produk. Bukan sekadar impor lalu mengubah logo dari pabrikan aslinya,” ungkap Jan Pieter.

Dalam rangka memperkenalkan produksi alpalhankam kepada masyarakat di dalam negeri dan pembeli dari luar negeri, Pinhantanas akan menggelar pameran produk Industri Pertahanan (Indhan) dan Industri Keamanan (Indkam) dalam negeri di Energy Building, Sudirman Central Business District, pada 21 Februari 2018 mendatang.

Sejumlah pemangku kepentingan dijadwalkan akan hadir dalam event perdana Pinhantanas ini, seperti Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu selaku Dewan Pelindung Pinhantanas, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto dan Ketua DPR RI, Bambang Soesatyo.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya