Gunung Sinabung Meletus, Penerbangan Citilink Masih Normal

Citilink memastikan belum ada gangguan operasi penerbangan akibat letusan Gunung Sinabung, Sumatera Utara.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 20 Feb 2018, 14:15 WIB
Diterbitkan 20 Feb 2018, 14:15 WIB
Gunung Sinabung Meletus
Gumpalan abu tebal membumbung tinggi akibat letusan Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatera Utara, Senin (19/2) pagi. Kolom abu vulkanis yang dihasilkan menjulang tinggi mencapai 5.000 meter atau 5 kilometer (km). (twitter/@id_magma)

Liputan6.com, Jakarta - Maskapai penerbangan Citilink Indonesia memantau serius perkembangan meletusnya Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatera Utara. Hal ini dilakukan guna memastikan keamanan jalur penerbangan komersil tetap berjalan seperti biasanya.

Vice President Corporate Communication Citilink Indonesia, Benny S Butarbutar mengatakan, hingga saat ini, perusahaan terus berkoordinasi secara aktif dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) serta instansi terkait lainnya untuk mengantisipasi segala perkembangan letusan Gunung Sinabung.

"Sejauh ini belum ada pengaruh pada operasional penerbangan, namun arah angin dan kecepatanya kami pantau dengan serius,” kata Benny dalam keterangan resminya di Jakarta, Selasa (20/2/2018).

Selain memantau secara ketat, kata dia, Citilink juga berkoordinasi internal antara ground crew dan air crew dengan menyiapkan segala hal terkait prosedur manajeman krisis dan pengalian penerbangan.

"Beberapa rencana tanggap bencana seperti pengalihan penerbangan yang terganggu asap maupun abu vulkanik Gunung Sinabung ke beberapa bandara terdekat sudah kami pikirkan, seperti pengalihan ke bandara di Batam dan Pekanbaru," dia menjelaskan.

Benny menambahkan, manajemen Citilink juga mengimbau kepada seluruh pilot untuk selalu siaga dan mewaspadai potensi gangguan penerbangan dari dan menuju Sumatera Utara.

Saat ini sudah dilakukan penanganan terhadap dua pesawat Airbus A320 milik Citilink yang terparkir di Bandara Kualanamu, Sumatera Utara, dengan menutup kedua mesin pesawat.

Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi masuknya debu vulkanik yang berdampak terjadinya korosif dan dapat membahayakan keselamatan penerbangan sipil.

"Berdasarkan koordinasi di lapangan, pilot report tidak memberikan adanya gangguan di jalur penerbangan kami, sedangkan sesuai data pemantauan, abu vulkanik terbawa angin ke arah utara barat laut, atau ke arah Kuala Lumpur sehingga penerbangan masih dapat dilanjutkan," kata Benny.

Perusahaan akan terus memonitor situasi dan perkembangan aktivitas vulkanik Gunung Sinabung khususnya sebaran abu vulkanik yang dapat mengganggu keselamatan dan kelancaran operasional penerbangan.

Hingga saat ini, Citilink Indonesia telah terbang ke 65 rute penerbangan dan 268 frekuensi penerbangan setiap harinya ke 32 kota di Indonesia dan regional.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Polda Sumut: Letusan Sinabung Hari Ini Terdahsyat di 2018

Gunung Sinabung
Aktivitas anak-anak di sekolah dasar Sipandak di desa Tiga Pancur di Karo, Sumatra Utara (19/2). Gunung Sinabung kembali menyemburkan abu vulkanik tebal dengan tinggi kolom 5.000 meter. (AFP Photo/Anto Sembiring)

Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatera Utara, menyemburkan abu vulkanik setinggi 5 kilometer pada pukul 08.54 WIB tadi. Erupsi kali ini disebut sebagai yang terdahsyat di tahun 2018.

Kabid Humas Polda Sumut Kombes Rina Sari Ginting mengatakan, akibat erupsi tersebut, delapan kecamatan di Kabupaten Karo terdampak, di antaranya Kecamatan Simpang Empat, Naman, Teran, Payung, Tiganderket, Kutabuluh, Munte, Tigabinanga, dan Kecamatan Juhar.

"Pada 2018 ini, berdasarkan laporan yang masuk ke kita merupakan yang terdasyat dan tertinggi," kata Rina, Senin (19/2/2018).

Ia menerangkan, di Kecamatan Simpang Empat ada lima desa yang terkena dampak. Di Kecamatan Naman Teran sembilan desa terdampak, Kecamatan Payung seluruh desa terdampak, dan Tiganderket juga seluruh desa terdampak.

Kemudian di Kecamatan Kutabuluh juga seluruh desa yang terdampak, di Kecamatan Munte ada sembilan desa, Tigabinanga ada tujuh desa, dan di Kecamatan Juhar ada lima desa yang terkena dampaknya.

"Saat erupsi terjadi, ketebalan abu di jalan mencapai 5 sentimeter dan jarak pandang ke depan lebih kurang 2 meter," ucapnya.

Sementara akibat erupsi, aktivitas masyarakat di sebagian wilayah dihentikan akibat tebalnya hujan debu vulkanik. Tidak hanya itu, aktivitas belajar mengajar di sejumlah sekolah juga dihentikan sementara.

"Saat ini Polres Tanah Karo di bawah pimpinan Kapolres Tanah Karo AKBP Benny R Hutajulu turun ke lokasi untuk mengevakuasi masyarakat," ucapnya.

Rina juga mengungkapkan, Polres Tanah Karo beserta Polsek Simpang Empat dan Polsek Payung sedang berpatroli ke desa-desa untuk mengimbau masyarakat agar tetap waspada dan berhati-hati terkait erupsi Gunung Sinabung yang akan terjadi sewaktu-waktu, sekaligus memberikan masker kepada masyarakat.

Pihak Polres Tanah Karo juga mengarahkan ambulans, AWC watercanon, dan truk Dalmas ke daerah yang terdampak untuk mengevakuasi masyarakat sembari menyiram sarana dan prasarana jalan yang terkena dampak.

"Untuk situasi saat ini di wilayah hukum Polres Tanah Karo masih aman dan kondusif," Rina menandaskan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya