Kalah dalam Kompetisi Kicau Burung, Ini Kata Jokowi

Burung jenis murai batu yang dimiliki oleh Presiden Jokowi tidak berhasil menang.

oleh Septian Deny diperbarui 11 Mar 2018, 12:30 WIB
Diterbitkan 11 Mar 2018, 12:30 WIB
Tips Merawat Burung Murai Batu Agar Sering Berkicau
Burung jenis Murai Batu yang dimiliki oleh Presiden Jokowi tidak berhasil menang.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghadiri acara Festival dan Pameran Burung Berkicau Piala Presiden Jokowi 2018 yang berlangsung di Kebun Raya Bogor. Selain hadir, Jokowi juga turut serta dalam kompetisi kicau burung dalam acara tersebut.

Namun sayangnya, burung jenis murai batu yang dimiliki oleh Presiden Jokowi tidak berhasil menang. Menanggapi hal ini, Jokowi menyatakan jika dalam kompetisi, kalah dan menang merupakan hal yang biasa.

"Kalah, ya bagaimana lagi. Berarti jurinya jujur," ujar dia di Kebun Raya Bogor, Jawa Barat, Minggu (11/3/2018).

Jokowi justru menyatakan sempat ingin membeli burung yang menjadi juara di kompetisi tersebut. Namun, sayangnya burung tersebut tidak dijual oleh sang pemilik.

"Tapi tadi yang juara satu mau saya beli. (Sudah ditawar?)‎ Sudah tapi pemiliknya ngomong enggak dijual," kata dia.

 

Banyak Spesies

Walikota Cup Lubuklinggau 2014 Bikin Heboh Kicau Mania di Sumatra
Dewan juri sedang memperhatikan dengan seksama suara burung yang ikut berlomba di Walikota Cup Lubuklinggau 2014, Sumatera Selatan, Minggu (12/10/2014) (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Sebelumnya, Jokowi mengungkapkan, Indonesia memiliki banyak spesies burung. Hingga saat ini tercatat ada sekitar 1.660-an jenis burung yang ada di Indonesia.

"Jadi di negara kita Indonesia memiliki spesies burung yang sangat banyak sekali. Dari informasi yan diberikan kepada saya ada 1660-an spesies jenis burung yang ada di negara kita.‎ Ini Sebetulnya sebuah kekayaan besar yang diberikan Allah, yang diberikan Tuhan kepada kita," ‎ujar dia.

Oleh sebab itu, lanjut Jokowi, dirinya menghargai upaya yang dilakukan oleh para pencinta burung. Selain memelihara dan melatih burung untuk diikutsertakan dalam lomba, komunitas pencinta burung ini juga melakukan pengembangbiakan burung, termasuk yang sudah hampir punah.

"Oleh sebab itu, saya sangat menghargai tadi banyaknya penangkaran-penangkaran burung yg ada di banyak daerah sekarang ini. Tadi ada penangkaran murai, kolibri, jalak. Contoh jalak bali dulu sudah punah tetapi karena berhasil ditangkarkan sekarang jumlahnya sudah banyak sekali," kata dia.

 

Penangkaran

Pameran Burung Berkicau
Foto: Faisal Fanani/Liputan6.com

Jokowi berharap upaya pengembangbiakan dan penangkaran yang dilakukan oleh komunitas pencinta burung ini terus dilakukan. Dengan demikian diharapkan bisa melindungi spesies burung dari potensi kepunahan.

"Penangkaran-penangkaran seperti itu yang justru akan selain memberikan ruang bagi penghobi, penggemar burung, juga penangkaran ini bisa menjaga spesies-spesies itu dari kepunahan," tandas dia.

Sebagai informasi, Indonesia memiliki keanekaragaman burung yang sangat tinggi di dunia. Berdasarkan data burung Indonesia tahun 2017, jumlah jenis burung di Indonesia tercatat 1.769 jenis. Di antaranya tercatat 531 jenis burung yang statusnya dilindungi, seperti elang, jalak bali, rangkong gading, kasuari, gelatik jawa, cucak rawa.

Indonesia juga menempati peringkat pertama yang memiliki jumlah burung endemik tertinggi di dunia. Di Indonesia tercatat lebih dari 372 jenis burung endemik, yaitu jenis burung yang tidak dapat ditemukan di negara lain di dunia‎.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya