Liputan6.com, Jakarta - PT PLN (Persero) memulai pembangunan infrastruktur listrik, berupa saluran udara tegangan ekstra tinggi (SUTET) 500 kiloVolt (kV) Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Indramayu-Cibatu (Deltamas). Target pembangunan proyek ini selesai pada 2019.
Direktur Regional Jawa Bagian Tengah PLN, Amir Rosidin mengatakan, jaringan transmisi SUTET 500 kV jalur Utara Jawa yang dibangun dari PLTU Tanjung Jati di Jepara, Jawa Tengah, sampai ke GITET 500 kV Cibatu Baru, Jawa Barat, ini ditargetkan selesai pada 2019. Seiring dengan rencana beroperasinya pembangkit-pembangkit baru program 35 ribu Megawatt (MW) di jalur Utara Jawa.
Advertisement
Baca Juga
“Saat ini kebutuhan lahan pembangunan sudah terpenuhi, dan kita akan segera mulai pekerjaan konstruksi untuk SUTET 500 kV Indramayu-Cibatu (Deltamas)," kata Amir, di Jakarta, Jumat (23/3/2018).
Amir mengungkapkan, SUTET ini juga menghubungkan PLTU Indramayu 2x1.000 MW yang berada di Kabupaten Indramayu dan GITET 500 kV Cibatu Baru (Deltamas) di Kabupaten Bekasi.
Total terdapat lima kabupaten yang dilintasi meliputi Kabupaten Indramayu, Kabupaten Subang, Kabupaten Purwakarta, Kabupaten Karawang, dan Kabupaten Bekasi. Tujuan pembangunan SUTET 500 kV ini akan memperkuat sistem kelistrikan, khususnya di Jawa Barat.
Adapun untuk pelaksanaan pembebasan lahan telah dimulai sejak Gubernur Jawa Barat menerbitkan Penetapan Lokasi No. 593/Kep.1342/Pemum/2016 pada 23 Desember 2016. Panjang jalur itu mencapai 105,3 kilometer route (kmr), dengan jumlah 239 tower, dan target beroperasi pada September 2019.
Sementara itu, Asisten Daerah II Kabupaten Purwakarta, Entin Setiawati yang menyampaikan dukungan terhadap pembangunan ini.
"Pemda mendukung pekerjaan ini mengingat ini pembangunan SUTET untuk kepentingan ketenagalistrikan nasional dengan cara memfasilitasi perizinan-perizinan, dan sosialisasi kepada masyarakat dalam pembebasan lahan untuk pembangunan SUTET," tandas Entin.
Bos PLN: Proyek Listrik 35 Ribu MW Tidak Ada yang Mangkrak
PT PLN (Persero) memastikan proyek pembangkit listrik 35 ribu MW (Megawatt) berjalan lancar, sehingga tidak ada pembangunan terhenti alias mangkrak akibat terhambat.
Direktur Utama PLN, Sofyan Basir mengatakan, pembangunan pembangkit listrik 35 ribu MW tidak ada yang mangkrak, bahkan saat ini pembangunan bergerak lebih cepat.
"Tidak ada proyek mangkrak, justru yang bisa dibilang percepatan," kata Sofyan seperti dikutip di Jakarta, Senin (19/3/2018).
Menurutnya, dalam pembangunan proyek tersebut, pemerintah membantu dalam pembebasan lahan. Selain itu, PLN diberikan kesempatan untuk membebaskan lahan dengan harga pasar, sehingga proses negosiasi pembebasan lahan lebih cepat.
"Kenapa hari ini pembebasan cepat dan jauh lebih baik, pertama beli harga pasar, dikawal kejaksaan, sehingga prosesnya kita melakukan konsinyiasi pengadilan," tutur Sofyan.
Sofyan melanjutkan, selain perbaikan mekanisme pembebasan lahan, PLN juga melakukan perbaikan dalam pemilihan kontraktor. Ada syarat yang diberlakukan PLN untuk melihat keseriusan kontraktor dalam menggarap proyek pembangkit listrik 35 ribu MW.
Dia mencontohkan, salah satu syaratnya jika menggunakan perusahaan China, perusahaan tersebut harus Badan Usaha Milik Negara (BUMN) China, selain itu juga menyiapkan uang jaminan 10 persen dari nilai proyek.
"Kontraktornya kalau yang China, BUMN China, enggak mau swasta. Taruh uang 10 persen dulu sebagai jaminan memang pemenang ini bergerak di kelistrikan," tandas Sofyan Basir.
Advertisement