Menhub Melayat ke Rumah Korban Pembunuhan Sopir Taksi Online

Menhub Budi Karya Sumadi menyampaikan belasungkawa atas pembunuhan penumpang oleh sopir taksi online.

oleh Liputan6.com diperbarui 25 Mar 2018, 16:40 WIB
Diterbitkan 25 Mar 2018, 16:40 WIB
Menhub Budi Karya mengunjungi rumah korban pembunuhan oleh driver taksi online (Dok Foto: Dwi Aditya Putra/Merdeka.com)
Menhub Budi Karya mengunjungi rumah korban pembunuhan oleh driver taksi online (Dok Foto: Dwi Aditya Putra/Merdeka.com)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi melayat rumah keluarga korban pembunuhan yang dilakukan pengemudi taksi online beberapa waktu lalu. Kedatangan Menhub mewakili pemerintah untuk menyampaikan ucapan belasungkawa.

"Pertama kali saya atas nama pemerintah juga atas permintaan pak Jokowi, saya hadir di sini untuk menyampaikan duka cita pemerintah kepada Bapak Supandi, orang tua dari korban Siska," kata Menhub di rumah korban, Kelurahan Petukangan Selatan, Jakarta, Minggu, (25/3/2018).

Budi Karya menyebut, kejadian yang menimpa korban bernama lengkap Yun Siska Rohani (29) adalah tindakan sadis. Atas kejadian tersebut, dirinya meminta kepada seluruh stakeholder khususnya angkutan online dapat mengambil pelajaran dari kasus ini.

"Kita tahu ini satu kejadian yang menyakitkan yang mungkin harus menjadi suatu pelajaran stakeholder daripada online. Oleh karenanya, saya akan melakukan tindakan-tindakan selanjutnya," ucapnya. 

Sementara itu, Ayah Siska bernama Supandi, mengungkapkan harapannya agar kasus yang menimpa anaknya tidak terjadi lagi. Terlebih dia meminta kepada pemerintah untuk bekerja sama dengan pihak operator taksi online agar ke depan menjadi lebih baik.

"Ya saya sebagai orang tua korban harapannya, mudah-mudahan tidak akan terulang lagi dan dari pihak Grab maupun dari pemerintah bisa bekerja sama meningkatkan komunikasi supaya jadi lebih baik lagi," jelas Supandi.

"Oleh karena itu, kenyamanan konsumen harus ditingkatkan, driver aman nyaman, konsumen taksi online pun sama," Supandi berharap. 

 

Reporter : Dwi Aditya Putra

Sumber : Merdeka.com

Selektif Rekrut Sopir Taksi Online

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi. (Liputan6.com/Putu Merta)
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi. (Liputan6.com/Putu Merta)

Sementara terkait dengan hal ini, Budi Karya juga akan meminta aplikator taksi online untuk melakukan evaluasi dan perbaikan lagi. Terutama dalam perekrutan pengemudi baru. Kementerian Perhubungan juga akan melakukan pembinaan langsung terhadap aplikator.

"Tentu kami meminta kepada aplikator untuk melakukan upaya perbaikan dalam hal melakukan rekrutmen bagi pengemudi sekarang pun kita lakukan evaluasi. Kita tahu fungsi pengemudi tugasnya mulia jadi kemuliaan itu akan hilang kalau ada pembunuhan, pemalakan," tegasnya. 

Sebelumnya, jajaran Satreskrim Polres Bogor menangkap dua pelaku pembunuh Yun Siska Rohani (29), warga Pesanggrahan, Jakarta Selatan. Kedua pelaku berinisial FH dan FD ditangkap di rumahnya di Tajurhalang, Kabupaten Bogor, Selasa pagi tadi. Penangkapan kedua tersangka setelah polisi berhasil mengidentifikasi wanita bertato Hello Kitty itu.

"Iya, pelakunya sudah ditangkap di Tajurhalang, Kabupaten Bogor. Ada dua orang pelakunya," kata Kapolres Bogor AKBP Andi M Dicky, pada 20 Maret 2018. 

Dari dua pelaku, salah seorang di antaranya adalah pengemudi taksi online berinisial FH. Motif pembunuhan wanita bertato ini adalah perampasan harta milik korban. Kedua pelaku membunuh dan membuang mayat korban ke semak-semak.

"Minggu dini hari korban memesan taksi online di daerah Jakarta Selatan untuk diantarkan ke salah satu hotel. Pas masuk ke mobil, sudah ada satu orang lagi di dalam. Saat di Tol Jagorawi, mereka kemudian merampas barang bawaan korban," terang Dicky.

Kasus tersebut berawal dari adanya penemuan sesosok wanita tanpa identitas di samping ruko Perum Cibinong Griya Asri, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor pada Minggu, 18 Maret 2018 sekitar pukul 06.30 WIB.

Saat ditemukan di semak-semak samping ruko, kedua tangan korban diikat lakban dan wajahnya ditutup plastik putih. Polisi menduga, wanita tersebut menjadi korban pembunuhan.

Identitas korban akhirnya terungkap melalui Mobile Automated Multi-Biometric Identification System (MAMBIS). Alat itu mampu memindai sidik jari seseorang yang terhubung dengan database e-KTP.

Dari hasil identifikasi, wanita bertato ini adalah warga Pesanggrahan, Jakarta Selatan dan berprofesi sebagai marketing wedding organizer di daerah Jakarta.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya