Liputan6.com, Jakarta Menteri Perindustrian (Menperin) Airlangga Hartarto menyempatkan diri melihat produk-produk hasil karya narapidana yang dipamerkan di Aula Kantor Kementerian Perindustrian, Jalan Gatot Subroto, Jakarta. Rencananya pameran tersebut digelar dari 3-6 April 2018.
Pameran tersebut tak hanya menampilkan produk-produk hasil karya narapidana. Tetapi di sana juga ada mantan narapidana yang unjuk kebolehan. Salah satunya adalah para barista yang meracik kopi terbaik di nusantara.
Pada kesempatan itu, Menteri Airlangga ikut menyeruput kopi hasil karya barista yang merupakan mantan narapidana. "Tadi saya coba kopi Toraja. Kopinya enak," kata Airlangga, Selasa (3/4/2018).
Advertisement
Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) di Indonesia memang menggelar berbagai pelatihan untuk para narapidana, salah satunya adalah pelatihan barista atau peracik kopi.
Menurut Airlangga, kreativitas para mantan narapidana ini sangat luar biasa. Produk mereka bahkan sudah layak untuk dipasarkan di dalam maupun luar negeri.
"Produk yang tenun-tenun sudah bagus. Tentunya produk yang spesifik daerah juga seperti karet, menurut saya itu sudah bagus-bagus," ujarnya.
Namun, dia mengingatkan agar para napi tidak berpuas diri. Kata dia, kualitas dan desain tetap harus ditingkatkan agar bisa bersaing.
Sumber: Merdeka.com
Reporter: Rohimat Nurbaya
Produk Karya Para Narapidana Bakal Hadir di TEI 2018
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) dan Kementerian Perdagangan (Kemendag) menjalin kerja sama untuk mengekspor produk-produk unggulan buatan para narapidana yang telah dibina di lembaga pemasyarakatan (lapas).Â
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Yasona Laoly mengatakan, sudah banyak produk dari lapas yang berhasil dipromosikan ke pasar domestik dan luar negeri, antara lain di Eropa hingga Korea Selatan. Tak hanya itu tetapi juga hadir di Trade Expo Indonesia (TEI).
"Tahun lalu, Kemendag menyediakan tempat buat kami dalam Trade Expo (Indonesia) untuk memasarkan produk-produk unggulan narapidana ini. Kita harapkan, mereka bisa terus berproduksi dengan baik," ujar dia di sela-sela acara Pameran Produk Unggulan Narapidana 2018 di Gedung Kementerian Perindustrian, Jakarta, Selasa (3/4/2018).
Baca Juga
Dia menambahkan, program pembinaan bagi para penghuni lapas untuk menciptakan berbagai produk bernilai jual itu bisa membuat para narapidana menjadi mandiri secara ekonomi.
Adapun berbagai barang yang telah diciptakan oleh narapidana binaan tersebut antara lain produk mebel, kerajinan tangan, kain canting batik, bola kaki, sarung tangan softball, hingga sandal hotel.
"Kami sudah ekspor mebel, bola kaki dan sarung tangan softball. Kalau mebel, itu ada yang ke Eropa, Korea Selatan dan Jepang," ujar Yasona.
Â
Advertisement