10 Bali Baru Jadi Penyelamat UMKM di Era Revolusi Industri ke-4

Dengan adanya 10 Bali Baru, diharapkan akan meningkatkan sektor pariwisata di dalam negeri.

oleh Septian Deny diperbarui 04 Apr 2018, 15:29 WIB
Diterbitkan 04 Apr 2018, 15:29 WIB
Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika di Lombok, Nusa Tenggara Barat. (Liputan6.com/Fiki Ariyanti)
Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika di Lombok, Nusa Tenggara Barat. (Liputan6.com/Fiki Ariyanti)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan, pemerintah telah menyiapkan solusi bagi para pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) agar tetap mampu bertahan dalam menghadapi revolusi industri ke-4 atau Industry 4.0. Salah satunya dengan menyiapkan 10 destinasi wisata yang sering disebut sebagai 10 Bali Baru.

Jokowi mengatakan, dengan adanya 10 Bali Baru, maka diharapkan akan meningkatkan sektor pariwisata di dalam negeri. Dengan demikian, para pelaku UMKM yang banyak menyerap tenaga kerja bisa masuk ke sektor tersebut.

"Oleh sebab itu, ini siapkan 10 Bali Baru. Karena di situlah nanti dalam situasi apa pun yang namanya pekerjaan tangan, kerajinan tangan, industri kreatif akan menampung lapangan pekerjaan yang tidak sedikit. Itu yang kita hadapi, revolusi ini harus dihadapi dan enggak mungkin kita enggak masuk ke sana, orang negara lain masuk kita tidak ya ditinggal," ujar dia di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Rabu (4/4/2018).

Selain itu, lanjut dia, dalam menghadapi era ini, pemerintah telah menyusun peta jalan (roadmap). Pemerintah juga akan menyiapkan industri-industri yang siap bersaing di era revolusi industri ini.

"Ini direncanakan dengan baik ada suatu roadmap yang jelas, ada tahapan-tahapan. Kita siapakan dan fokus ke industri apa, tadi saya kira sudah jelas disampaikan Pak Menteri. Fokus di makanan, minuman, elektronik, tekstil, kimia. Arahnya sudah jelas seperti itu dan fokus di situ, tapi menang dan bisa bersaing dan punya daya saing," tandas dia.


Peta Jalan Making Indonesia 4.0

Jokowi Luncurkan Roadmap Revolusi Industri 4.0
Presiden Jokowi bersama Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto dan Menko Perekonomian, Darmin Nasution meluncurkan peta jalan dan strategi Indonesia untuk menerapkan revolusi industri jilid 4 di Jakarta, Rabu (5/4). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Indonesia berkomitmen membangun industri manufaktur yang berdaya saing global melalui percepatan implementasi Industri 4.0. Hal ini ditandai dengan peluncuran Making Indonesia 4.0 sebagai sebuah peta jalan dan strategi Indonesia memasuki era digital yang tengah berjalan saat ini.

Peluncuran tersebut dihadiri langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan sejumlah menteri kabinet kerja serta para pelaku usaha di sektor industri.

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menjelaskan, Making Indonesia 4.0 memberikan arah yang jelas bagi pergerakan industri nasional di masa depan, termasuk fokus pada pengembangan lima sektor manufaktur yang akan menjadi percontohan serta menjalankan 10 inisiatif nasional dalam upaya memperkuat struktur perindustrian Indonesia.

"Penyusunan peta jalan ini telah melibatkan berbagai pemangku kepentingan, mulai dari institusi pemerintah, asosiasi industri, pelaku usaha, penyedia teknologi, maupun lembaga riset dan pendidikan,” ujar dia di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Rabu (4/4/2018).

Airlangga pun meyakini, melalui komitmen serta partisipasi aktif dari seluruh pihak tersebut, implementasi Industri 4.0 di Indonesia akan berjalan sukses dan sesuai sasaran.

"Implementasi Making Indonesia 4.0 yang sukses akan mampu mendorong pertumbuhan PDB riil sebesar 1 persen-2 persen per tahun, sehingga pertumbuhan PDB per tahun akan naik dari baseline sebesar 5 persen menjadi 6-7 persen pada periode 2018-2030. Dari capaian tersebut, industri manufaktur akan berkontribusi sebesar 21 persen-26 persen terhadap PDB pada 2030," kata dia. 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya