Liputan6.com, Jakarta Badan Geologi Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) akan membangun 500 unit sumur bor di seluruh Indonesia pada 2018. Langkah pembangunan sumur bor ini merupakan upaya pemerintah memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat di wilayah yang susah air.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan mengatakan, ‎ pada 2018 Badan Geologi, Kementerian ESDM berencana membangun sumur bor air tanah dalam sebanyak 500 unit, yang berarti meningkat dua kali kipat dibandingkan 2017 yang tercatat 237 unit.
Advertisement
Baca Juga
 "Tahun ini dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara‎ (APBN), akan dibangun 500 unit," kata Jonan, di Tasikmalaya, Jawa Barat, Jumat (6/4/2018).
Jonan melanjutkan, pembangunan sumur bor air khusus di ‎wilayah Jawa Barat pada tahun ini sebanyak 63 unit atau sekitar 10 persen dari seluruh pembangunan di Indonesia.
Presentase tersebut sama seperti tahun lalu, dari 237 unit yang dibangun di seluruh Indonesia 24 unit di bangun di provinsi tersebut.
"Jadi bapak ibu sekalian jangan punya kesaan bapak presiden tidak perhatikan Jabar, 10 persen di Jabar," ucapnya.Â
Biaya Pembuatan
‎Kepala Pusat Air Tanah dan Geologi Tata Lingkungan Kementerian ESDM Andiani mengungkapkan, biaya yang dibutuhkan untuk membangun sumur bor berkisar antara Rp 400 sampai 500 juta per unit.
Untuk mengetahui kandungan air di dalam tanah, pihaknya menggunakan metode geolistrik. Andiani menjelaskan cara metode tersebut,‎ dengan memasukan elekroda ke tanah untuk membaca lapisan tanah yang mengandung air.
"Ada metodenya geolistrik,nanti pakai bentangan kabel kita akan tau lapisan di bawha tanah. Nanti ada lapisan yang menyimpan air. Jadi ada elekroda nanti dia bisa membaca‎," paparnya.
Maksimal kedalaman sumur bor sekitar 125 meter, dilengkapi dengan konstruksi pipa besi galvanis diamater 6 inchi, pasokan listrik dari genset dengan kapasitas 10 kVA atau setara dengan 8 kilo Watt (kW), menggunakan pompa selam (submersible) 3 PK, dan dilengkapi dengan rumah genset, rumah pompa, dan bak penampungan air berkapasitas 5 ribu liter. Setelah resmi beroperasi fasilitas tersebut dihibahkan ke pemerintah daerah.
‎"Kita melakukan pemboran sampai air ada, kami menghibahkan ke pemda supaya sumur kedepannya dirawat," tandasnya.
Advertisement