Pemerintah Kaji Bandara Kediri Masuk Proyek Strategis Nasional

Pembangunan Bandara Kediri tersebut diinisiasi oleh PT Gudang Garam Tbk (GGRM).

oleh Septian Deny diperbarui 06 Apr 2018, 21:10 WIB
Diterbitkan 06 Apr 2018, 21:10 WIB
Ketika Tiga Menteri Berswafoto Usai Penandatanganan Kerja Sama Antarbank
Menkomaritim Luhut Binsar Panjaitan memberi sambutan saat menghadiri penandatanganan kerja sama antar bank sindikasi di Jakarta, Jumat (29/12). Kerja sama antar bank tersebut sebesar 19,25 triliun. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan menyatakan pemerintah akan mengkaji pembangunan Bandara Kediri untuk masuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN). Pembangunan bandara tersebut diinisiasi oleh PT Gudang Garam Tbk (GGRM).

Luhut menyatakan, dalam pertemuan dengan Deputi Bidang Koodinasi Percepatan Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Wahyu Utomo, dibahas mengenai tambahan proyek yang akan masuk PSN. Salah satunya yaitu Bandara Kediri.

"Tadi mengenai PSN tambahan. Tadi Bandara Kediri," ujar dia di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (6/4/2018).

Sementara terkait dengan proyek-proyek yang akan dikeluarkan dari Proyek Strategis Nasional, Luhut menyatakan hal tersebut juga masih dalam kajian. Seluruh pihak terkait saat ini terus mendata proyek mana saja yang kemungkinan belum bisa berjalan pada 2019.

‎"Belum tahu ini.‎ Segera akan disampaikan lagi," tutur dia.

 

Gudang Garam Bakal Bangun Bandara

20160412-pesawat terbang
Ilustrasi pesawat terbang lepas landas dari bandara.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan bahwa PT Gudang Garam Tbk berencana untuk membangun bandara di Kediri, Jawa Timur. Nilai investasi dari pembangunan bandara tersebut mencapai Rp 5 triliun. 

Luhut menjelaskan, pembangunan bandara ini merupakan program tanggung jawab sosial perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR). Saat ini Gudang Garam baru memiliki 400 hektare tanah, sementara yang dibutuhkan adalah 500 hektare tanah.

"Jadi Gudang Garam itu bikin lapangan terbang di Kediri, dia butuh tanah hampir 500 hektare, dia sudah punya 400 hektare hampir dia membangun lapangan terbang itu ada masalah tanah dari daerah tapi sudah kami bereskan," kata Menko Luhut di Kantornya, Jumat, Jakarta, 9 Maret 2018.

Setelah itu selesai, nantinya lapangan terbang tersebut akan dihibahkan kepada pemerintah. Pengelolaannya sendiri diberikan kepada PT Angkasa Pura II. "Jadi milik pemerintah gitu aja," imbuhnya.

Sejauh ini, Gudang Garam sendiri tidak meminta kompensasi apa-apa terkait dengan rencana pembangunan bandar udara tersebut. Sejauh ini kata dia, baru Gudang Garam saja yang meminta untuk membangun bandara.

"Terserah siapa saja yang mau, yang saya tahu baru itu. Gak, Gudang Garam enggak minta sama sekali," ujar Luhut.

 

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya