Temui Wapres, Mendag Minta Izin Balas Perang Dagang dengan UE

Indonesia akan mengajak Malaysia untuk menghadapi ancaman Uni Eropa dan Amerika.

oleh Liputan6.com diperbarui 09 Apr 2018, 14:22 WIB
Diterbitkan 09 Apr 2018, 14:22 WIB
Mendag Enggartiasto Lukita.
Mendag Enggartiasto Lukita. (Liputan6.com/Faisal R Syam)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukita meminta izin kepada Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) untuk membalas perang dagang dengan Uni Eropa. Langkah ini seiring pembatasan ekspor minyak sawit mentah atau CPO yang dilakukan Uni Eropa.

Enggar menjelaskan pembalasan tersebut akan dilakukan dengan cara mengurangi impor. Salah satunya terkait pembelian pesawat terbang dengan perusahaan Airbus dan Boeing.

"Kita juga melakukan pembelian untuk pesawat terbang antara lain dengan Airbus juga dengan Boeing. Kalau ini terus berkembang maka kita berada dalam posisi bukan tidak mungkin kita akan menghentikan itu juga," kata Enggar di Kantor Wapres, Senin (9/4/2018).

Enggar mengaku akan mengajak Malaysia untuk menghadapi ancaman Uni Eropa dan Amerika. Indonesia dan Malaysia adalah negara produsen CPO terbesar di dunia.

Bahkan diketahui jika Duta Besar Indonesia untuk Malaysia untuk menjembatani hal tersebut.

"Dalam 1 bulan ini pemerintahan, menunggu pemilu yang akan datang. Itu segera harus kita ambil langkah-langkah agar itu bisa berjalan dengan baik," jelas Enggar.

Tetapi dia belum merinci berapa besar kerugian Indonesia akibat langkah ini. Dampaknya diakui akan besar. Karena CPO dan turunannya adalah komoditas ekspor nomor satu setelah batubara bagi Indonesia. "Kalau kita diganggu kita juga bisa ganggu. Gitu saja," kata Enggar.

 

Reporter: Intan Umbari

Sumber: Merdeka.com

Temui Wapres JK, Mendag Lapor Kondisi Ekspor Sawit dan Batu Bara RI

Ilustrasi Perkebunan Sawit
Ilustrasi Perkebunan Sawit (iStockphoto)​

Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukita menemui Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK)  di kantornya, Jalan Merdeka Utara, Jakarta. Dalam pertemuan tersebut Enggar melaporkan perkembangan kondisi ekspor minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) Indonesia.

"Melaporkan mengenai perkembangan dari ekspor palm oil kita, cpo kita dengan Eropa dan perkembangan dengan Eropa dan Amerika. Beliau ingin kami melaporkan perkembangan perjanjian Indonesia EU-CEPA," kata Enggartiasto di kantor Wakil Presiden, Jakarta Pusat, Senin (9/4/2018).

Dia juga menjelaskan negara-negara Uni Eropa bersikeras akan menghentikan impor CPO pada 2021. Salah satu alasannya terkait lingkungan.

Selain CPO, dibahas pula kontribusi komoditas paling besar terhadap ekspor Tanah Air yaitu batubara. Indonesia sudah memenangkan beberapa gugatan di beberapa perkara. Namun biodiesel dikeluarkan dari Eropa.

"Tapi di sisi lain kalau mereka memulai seperti itu seperti yang juga saya sampaikan dengan Norwegia, bahwa mereka sudah mengumumkan parlemennya untuk tidak atau mem-banned government procurement CPO. Saya bilang saya juga akan mem-banned ikannya," ungkap Enggartiasto.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya