KKP Dorong Produksi Ikan Patin RI Kuasai Ekspor Dunia

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mendorong ekspor produk ikan patin Indonesia ke China dan Thailand.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 11 Apr 2018, 16:30 WIB
Diterbitkan 11 Apr 2018, 16:30 WIB
20150921-Ikan Patin
Pemakaian pakan fermentasi telah menguntungkan para peternak ikan patin karena bobot berat ikan dapat bertambah. (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terus mendorong ekspor produk ikan patin Indonesia ke berbagai negara, antara lain Tiongkok dan Thailand. Ide tersebut turut didasari oleh semakin meningkatnya produksi patin nasional dari tahun ke tahun.

Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan KKP, Nilanto Perbowo mencatat, ada tren positif terkait kegiatan impor patin yang dilakukan Tiongkok, Thailand, dan negara-negara Amerika Latin.

"Kayak di China, itu bisa 34.400 ton per tahun. Yang kedua terbesar ada Thailand, yaitu 19.200 ton per tahun. Kami juga melihat, impor patin di Amerika Latin ada kenaikan sampai 12,3 persen," ujar dia di Gedung Mina Bahari 3 Kementerian Kelautan dan Perikanan, Jakarta, Rabu (11/4/2018).

Meskipun begitu, menurut data dari KKP, porsi ekspor ikan patin lokal masih didominasi oleh Thailand, yakni 44 persen dari hasil produksi, diikuti Jepang dengan 15 persen dan Myanmar 14 persen.

Geliat industri ikan patin Indonesia menunjukan perkembangan yang baik pasca-penerapan kebijakan proteksi impor patin yang dilakukan KKP. Pada 2016, produksi patin nasional sebesar 437.111 ton, naik signifikan dari tahun sebelumnya yang 339.069 ton.

Target Produksi Ikan Patin

20160722-Pelapasan-100.000-ekor-Benih-Ikan-Patin-Sungai-Siak-Jusuf-Kalla-FF
Menteri LHK, Siti Nurbaya melepas benih ikan patin di Sungai Siak, Kabupaten Siak, Riau (Jumat (22/7). Puncak Hari Lingkungan Hidup Sedunia Tingkat Nasional 2016 ini diikuti 300 sampan dan mengangkat tema "Go Wild for Life". (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Sementara pada 2018, KKP menargetkan produksi patin sebesar 604.587 ton. Untuk pasar lokal, peluang industri patin untuk konsumsi dalam negeri terbuka luas akibat kebijakan larangan impor patin.

Itu terbukti dari permintaan pasar domestik untuk konsumsi ikan patin per kapita yang terus meningkat tiap tahunnya dari 2014-2017, yakni mencapai 21,9 persen.

Selain itu, tingginya syarat keamanan pangan yang akan ditetapkan melalui Standar Nasional Indonesia (SNI) juga turut membantu peluang patin untuk menguasai pasar lokal.

Nilanto menegaskan, potensi produksi patin dalam negeri harus terus digenjot guna bisa menguasai pasar ekspor dunia. Ia menyatakan, KKP mengajak banyak pihak terkait mulai dari pelaku usaha dan budi daya patin, perbankan, perseroan, hingga BUMN untuk membuat terobosan dalam meningkatkan produksi patin Indonesia.

"Yang lebih penting lagi, kita harus buat terobosan agar patin lokal Indonesia yang sekarang sudah banyak diekspor ke berbagai negara bisa lebih bagus lagi kualitas produksinya," ujar dia.

 

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya