Kementerian ESDM Tak Percaya Pertamina Rugi Jualan Pertalite

Kementerian ESDM tak percaya Pertamina merugi jual BBM jenis Pertalite. Ini alasannya

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 13 Apr 2018, 10:15 WIB
Diterbitkan 13 Apr 2018, 10:15 WIB
20150724-Pertalite-Resmi-di-luncurkan-Jakarta4
Petugas SPBU saat melayani pengemudi motor untuk menuangkan BBM jenis Pertalite di SPBU Coco, Abdul Muis, Jakarta, Jumat (25/7/2015). Partalite dijual dengan harga Rp.8400 perliter. (Liputan6.com/Helmi Afandi)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) tak percaya PT Pertamina (Persero) rugi akibat menjual ‎Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertalite. Hal ini menyusul pernyataan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) itu yang menyebut harga jual Pertalite masih di bawah harga pasar.

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas) Kementerian ESDM, Djoko Siswanto, mengatakan Pertamina menjual Pertalite dengan harga pasar. Oleh sebab itu, dia tidak percaya perusahaan tersebut rugi menjual Pertalite.

"Enggak mungkin, karena ini dianggap pasar," kata Djoko di Jakarta, Jumat (13/4/2018).

‎Menurut Djoko, seandainya Pertamina mau menurunkan keuntungan kurang dari lima persen, maka otomatis harga Pertalite akan turun. Meski keuntungan bekurang, tetapi masih ada jaminan pengembalian modal.

"Turunin harga pasar dia. Rantai distribusi terlalu besar. Kita bisa marjinnya dibatasi 5 persen. Sekarang jualan tiap hari lima persen. Artinya apa? Dalam waktu 20 hari, untungnya sudah 100 persen. Bisnis apa yang menggiurkan kayak gitu?"‎ papar Djoko.

Djoko melanjutkan, jika keuntungan kecil tetapi penjualan besar, maka pendapatan akan tetap besar. Apalagi penjualan Pertalite masih menggiurkan meski keuntungannya dipangkas.

"Satu persen kalau volumenya jutaan, hitung berapa? Dia ngeluh karena harga pasarnya 5-10 persen keuntungannya. Mereka tetap untung, ada cost efisiensi. Mana ada dia rugi," ucap Djoko.

Dia mengungkapkan, jika menjual Pertalite benar merugi, pendapatan Pertamina masih bisa ditutupi dari lini bisnis lain‎nya.

"Pertamina kan bisnisnya tidak hanya BBM. Ada oli, Pertamax Turbo, ini kan untung. Dia yang untung enggak mau cerita, yang rugi dia cerita. Untung 10, lalu rugi lima, berarti kan untung lima. Pemerintah juga berkorban, kok. Minyak tanah full subsidinya, elpiji kasih subsidi," tandas Djoko. 

Pertamina Klaim Rugi Jual Pertalite

20150723-Persiapan Peluncuran Pertalite-Jakarta-Ahmad Bambang
Harga Pertalite ini berada di atas harga BBM jenis Premium (oktan 88) dan di bawah harga BBM jenis Pertamax (oktan 92), Jakarta, Kamis (23/7/2015). Pertamina akan mulai memasarkan Pertalite pada Jumat (24/7/2015). (Liputan6.com/JohanTallo)

PT Pertamina (Persero) menyatakan, harga jual Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertalite masih di bawah harga pasar. Meski telah dinaikkan sebesar Rp 200 per liter pada akhir Maret lalu.

Direktur Pemasaran Pertamina, M Iskandar, mengatakan Pertamina saat ini rugi menjual Pertalite lantaran harga jual yang ditetapkan di bawah harga keekonomian.

"Yang jelas saat ini seperti Pertalite kami jual rugi," kata Iskandar, di Gedung DPR, Jakarta, pada 10 April 2018. 

Iskandar menuturkan, ‎saat ini harga pasar Pertalite sekitar Rp 8 ribu per liter, sementara saat ini harga Pertalite yang dijual Pertamina untuk wilayah Jawa Rp 7.800 per liter. Dengan begitu, Pertamina menanggung kerugian Rp 200 untuk setiap liternya.

"Keekonomiannya sekitar Rp 8 ribuan kurang Rp 200 lagi, ujar dia.

Iskandar mengungkapkan, Pertamina menanggung kerugian  sejak harga minyak‎ dunia mengalami kenaikan, sementara perusahaan tersebut baru menaikan harga Pertaite satu kali sebesar Rp 200 per liter.

"Harganya naik terus, kita baru naik sekali Rp 200 per liter," ujar dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya