Belum Tersertifikasi, Medium Tank Buatan Pindad Sudah Jadi Incaran Negara Lain

Meski belum disertifikasi resmi, spesifikasi medium tank yang dimiliki Pindad memenuhi standar para pengguna dan dinilai bisa bersaing dengan produk buatan Eropa Barat dan Korea Selatan.

oleh Dinny Mutiah diperbarui 17 Apr 2018, 09:45 WIB
Diterbitkan 17 Apr 2018, 09:45 WIB
Pindad Produksi Tank Medium untuk Saingi Leopard Buatan Jerman (Deny/Liputan6.com)
Pindad Produksi Tank Medium untuk Saingi Leopard Buatan Jerman (Deny/Liputan6.com)

Liputan6.com, Bandung - Sejak diperkenalkan perdana pada perayaan HUT TNI ke-72 pada 5 Oktober 2017 di Dermaga Kiat Indah, Cilegon, tank medium besutan PT Pindad yang berkolaborasi dengan FNSS Turki mampu menarik perhatian mancanegara. Sejumlah negara menyatakan minatnya untuk membeli tank yang berfungsi sebagai kendaraan tempur itu.

"Beberapa negara sudah menunjukkan minatnya. Negara ASEAN ada, negara non-ASEAN juga ada. Mereka sudah mulai mengincar, bahkan mengundang kita (untuk presentasi)," kata Direktur Teknologi dan Pengembangan PT Pindad Ade Bagdja dalam Press Gathering di Bandung, seperti dikutip Senin (16/4/2018).

Ade menolak menyebutkan negara yang dimaksud dengan alasan belum saatnya. Apalagi, kendaraan tempur itu belum melalui uji sertifikasi. Namun, ia menyebut kurang dari 10 negara yang sudah menyampaikan minatnya pada tank buatan dalam negeri itu.

Ade mengungkapkan uji sertifikasi tank medium direncanakan bakal dikerjakan pada pertengahan tahun ini. Uji itu di antaranya meliputi uji antiranjau untuk mengetahui ketahanan atas ledakan dan uji jangkauan.

Pengujian tersebut dilakukan secara internal yang bekerja sama dengan Kementerian Pertahanan dan diperkirakan memakan waktu antara 6 bulan hingga 1 tahun.

"User kita, TNI, juga baru akan menerima produk kita bila sudah ada sertifikasinya. Rencananya batch pertama (produksi) itu pada 2019-2020," tutur Ade.

Pada tahun lalu, Kementerian Pertahanan menyampaikan akan memesan 100 unit medium tank dari PT Pindad. Bila proses sertifikasi berjalan lancar, TNI selalu pengguna berarti bisa menggunakan tank tersebut paling cepat pada 2020.

Ade juga mengatakan produk medium tank PT Pindad juga akan bersaing dalam tender produk pertahanan internasional di kawasan.

Meski belum disertifikasi resmi, spesifikasi medium tank yang dimiliki, dinilai memenuhi standar para pengguna dan dinilai bisa bersaing dengan produk buatan Eropa Barat dan Korea Selatan.

"Kita kan sudah menunjukkan performance-nya di parade di Cilegon kemarin. Hanya memang, detail spesifikasinya akan disampaikan dalam sertifikasi," kata Ade.

Tonton Video Ini:

 

Spesifikasi Medium Tank

Proyek medium tank merupakan program pemerintah yang termasuk pada tujuh pengembangan strategis Kementerian Pertahanan untuk meningkatkan kemampuan BUMNIS agar dapat bersaing dengan industri pertahanan luar negeri.

Desain medium tank dibuat sesuai dengan kriteria kebutuhan dari pengguna, didasarkan pada strategi pertempuran modern di mana kemudahan mobilisasi menjadi salah satu keunggulan di samping kemampuannya sendiri.

Medium tank rancangan Pindad dan FNSS memiliki kemampuan pertahanan balistik dan anti ancaman ranjau terkini.

Medium tank generasi terbaru ini dilengkapi dengan kemampuan daya gempur yang luas mulai dari perlindungan jarak dekat untuk pasukan infantri hingga pertempuran antar-kendaraan tempur.

Medium Tank berbobot maksimal 35 ton, mempunyai power 20 HP/ton, kecepatan maksimal 70 km/jam, dapat menampung tiga orang kru yang terdiri dari komandan, penembak, dan pengemudi, serta memiliki senjata utama turret kaliber 105 mm yang memiliki daya hancur besar.

Medium tank dilengkapi dengan teknologi terbaru, seperti Battlefield Management System, alat komunikasi modern, alat self awareness sehingga bisa memantau ancaman terhadap dirinya sendiri, dan dilengkapi dengan proteksi terhadap ancaman level 5 NATO.

Turret medium tank memiliki mekanisme autoloader, dengan 12 butir peluru di turret dan 30 butir peluru cadangan di dalam hull.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya