Genjot Ekonomi, Kementerian PUPR Bangun Kawasan Perbatasan Skouw

Usai merampungkan pembangunan pos lintas batas negara Skouw, Kementerian PUPR melanjutkan pembangunan fasilitas lainnya.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 20 Apr 2018, 21:42 WIB
Diterbitkan 20 Apr 2018, 21:42 WIB
(Dok: Kementerian PUPR)
Kawasan perbatasan skouw (Dok: Kementerian PUPR)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Cipta Karya telah merampungkan pembangunan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Skouw di Papua.

Pembangunannya dilanjutkan dengan pengembangan Zona Sub Inti dan Pendukung kawasan perbatasan Skouw yang berada di Distrik Muara Tami, Jayapura.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono mengatakan, pembangunan lanjutan kawasan perbatasan Skouw merupakan janji dan perintah Presiden Joko Widodo (Jokowi), yang ingin menjadikan PLBN sebagai pintu gerbang serta embrio pusat pertumbuhan ekonomi wilayah yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat perbatasan.

"Fasilitas yang dibangun di sana antara lain rumah dinas pegawai, Wisma Indonesia, Gedung Serbaguna, Pasar Perbatasan, sampai fasilitas umum seperti rest area, ATM center, masjid dan gereja," tutur dia dalam keterangan tertulis, Jumat (20/4/2018).

Beberapa fasilitas lainnya yang didirikan di pos lintas batas timur Indonesia yang dibangun Kementerian PUPR yakni plaza dan ruang terbuka hijau, gedung serbaguna, foodcourt, parkir kendaraan, mess pegawai, hingga Pos Pamtas TNI/Polri.

Sedangkan untuk pasar sendiri, sebanyak 304 kios sudah dikontrak, yang terdiri dari kios basah maupun kios kering. Adapun kios yang terbuka tidak pakai atap penutup berjumlah sebanyak 50 buah.

"Untuk pengaturan dan pembagian kiosnya sendiri nanti akan diatur oleh Dinas Perdagangan Provinsi, jadi sudah didata untuk para pedagang pasar awal. Tapi tidak menutup kemungkinan juga adanya pedagang tambahan," kata Basuki.

 

Selanjutnya

Perbatasan Papua Nugini
Perbatasan Papua Nugini kini jadi destinasi wisata (Liputan6.com / Katharina Janur)

Pembangunan berbagai fasilitas di kawasan PLBN Skouw memakan biaya sebesar Rp 246 miliar. Pembangunannya telah dimulai sejak 16 Desember 2016 dan ditargetkan rampung lebih cepat dari rencana awal pada Desember 2018, yakni Agustus 2018.

Menurut catatan Kementerian PUPR, sampai awal April 2018 ini, kemajuan sudah mencapai 82 persen.

Tidak hanya itu, di kawasan perbatasan tersebut juga telah dibangun 50 unit Rumah Khusus bagi masyarakat perbatasan di Kampung Skouw, Distrik Muaratami.

Selain itu, dilakukan pula revitalisasi rumah khusus sebanyak 50 unit rumah PNS di Kampung Skouw Mabo, Distrik Muara Tami.

Unit rumah khusus itu memiliki tipe 36, yang terdiri dari dua kamar tidur, satu kamar mandi dan satu ruang tamu. Beberapa infrastruktur lain seperti jalan lingkungan, air bersih, sanitasi, drainase, dan listrik pun telah dipersiapkan.

Selain itu, dibuat infrastruktur permukiman disekitar perbatasan, berupa Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) 50 liter per detik untuk disambungkan ke 577 rumah.

Pengembangan kawasan PLBN Skouw juga didukung oleh pembangunan Jembatan Holtekamp yang akan mempercepat waktu tempuh dari Jayapura menuju kawasan perbatasan.

 

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya