BI Diprediksi Naikkan Suku Bunga Acuan pada Akhir Tahun

Dengan banyaknya resiko yang muncul, kemungkinan BI akan menaikkan suku bunga pada akhir tahun ini.

oleh Liputan6.com diperbarui 22 Apr 2018, 14:00 WIB
Diterbitkan 22 Apr 2018, 14:00 WIB
Suku Bank Bank
Ilustrasi Foto Suku Bunga (iStockphoto)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Bank Indonesia (BI) telah menahan suku bunga acuan pada level 4,25 persen, selama 7 bulan terakhir. Padahal, sudah banyak negara lain mengikuti jejak Amerika yang menaikkan suku bunganya.

Head of Economic and Market Research UOB, Enrico Tanuwidjaja mengatakan dengan banyaknya resiko yang muncul, kemungkinan BI akan menaikkan suku bunga pada akhir tahun ini. Kenaikan diprediksi sebesar 25 basis poin (bps).

"Ruang gerak untuk menurunkan BI 7 day sudah nol. Kemungkinan BI 7 day dinaikan 25 bps di akhir Desember," kata dia dalam acara pelatihan wartawan Bank Indonesia di Kawasan Sengigi, Lombok.

Menurutnya, untuk saat ini pilihan BI untuk menahan suku bunga dinilai mampu mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Akan tetapi, dengan adanya berbagai risiko dan kenaikan suku bunga Amerika Serikat yang lebih agresif, akan dipertimbangkan untuk bank sentral mengetatkan kebijakan moneternya.

"Kami setuju, ini very supportive dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia dan kestabilan finansial dalam enam sampai tujuh bulan ke depan. Tapi ada ancaman inflasi, harga minyak terus naik permintaan domestik juga akan meningkat. Kemungkinan ada ruang gerak suku bunga ini (naik) di Desember," ujar dia.

Selain itu, risiko inflasi sampai dengan akhir tahun akan meningkat baik dari dalam maupun luar negeri. "Dari luar negeri ada ancaman kenaikan harga minyak, sementara kenaikan konsumsi di dalam negeri juga akan berdampak pada meningkatnya level inflasi," ujarnya.

Meski begitu, level inflasi masih sejalan dengan prediksi BI sebesar 3,5 plus minus satu persen sehingga suku bunga masih bisa ditahan.

"Kami cukup inline ya karena inflasi masih dalam batas official target. Kita lihat, hubungan antara rupiah dan BI policy rate cukup konsisten. Tapi kita lihat ruang gerak untuk menurunkan sudah hampir nol. Nah, bagaimana ruang gerak untuk menaikan melawan keep it unchanged (inflasi tidak meningkat)," dia menandaskan.

Sumber : Merdeka.com
Reporter: Yayuk Agustini Rahayu

BI Pertahankan Suku Bunga Acuan 4,25 Persen, Berlaku 20 April

Suku Bank Bank
Ilustrasi Foto Suku Bunga (iStockphoto)... Selengkapnya
Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia memutuskan untuk mempertahankan BI 7-day Reverse Repo Rate sebesar 4,25 persen.
 
Bank Indonesia juga mempertahankan suku bunga Deposit Facility sebesar 3,50 persen dan Lending Facility 5,00 persen.
 
"Rapat Dewan Gubernur BI pada 18-19 April 2018 memutuskan untuk mempertahankan BI 7-day repo rate tetap sebesar 4,25 persen. Berlaku efektif sejak 20 April tahun 2018," ujar Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI), Dody Budi Waluyo di Kantor BI, Jakarta, Kamis (19/4/2018).
 
Dia mengatakan kebijakan tersebut konsisten dengan upaya menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan di tengah meningkatnya tekanan eksternal.
 
"Bank lndonesia memandang pelonggaran kebijakan moneter yang ditempuh sebelumnya, didukung oleh kebijakan makroprudensial dan sistem pembayaran, masih memadai untuk terus mendorong momentum pemulihan ekonomi domestik," jelas dia.
 
Ke depan, lanjutnya, Bank lndonesia tetap fokus dalam menjaga stabilitas perekonomian yang menjadi landasan utama bagi terciptanya pertumbuhan ekonomi yang lebih kuat dan berkelanjutan.
 
Sementara itu, sejumlah risiko global tetap perlu diwaspadai karena dapat mengganggu perekonomian domestik, seperti peningkatan ketidakpastian pasar keuangan dunia, kenaikan harga minyak, dan kemungkinan berlanjutnya perang dagang AS-Tiongkok.
 
Dia mengatakan, untuk Bank Indonesia terus mengoptimalkan bauran kebijakan moneter, makroprudensial, dan sistem pembayaran untuk menjaga keseimbangan antara stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan dengan proses pemulihan ekonomi yang sedang berlangsung.
 
" Bank Indonesia juga semakin memperkuat koordinasi kebijakan dengan Pemerintah untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan serta memperkuat pelaksanaan reformasi struktural," dia menambahkan.
 
Sumber : Merdeka.com
Reporter: Yayuk Agustini
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya