Bunga KPR Nonsubsidi Bank BTN Bakal Turun Jadi 9 Persen

Bank BTN akan menurunkan bunga Kredit Pemilikan Rumah (KPR) non-subsidi menjadi 9 persen.

oleh Liputan6.com diperbarui 23 Apr 2018, 17:53 WIB
Diterbitkan 23 Apr 2018, 17:53 WIB
BTN Luncurkan Plaza KPR
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk meluncurkan Plaza KPR dan KPR Hotline di Jakarta (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau Bank BTN berencana menurunkan bunga Kredit Pemilikan Rumah atau KPR nonsubsidi menjadi 9 persen. Selama ini, bunga KPR nonsubsidi yang ditawarkan emiten berkode BBTN ini sebesar 9,5 persen.

"Ya akan kita turunkan lagi ya. Bertahap ke 9 persen lagi," ungkap Direktur Utama Bank BTN, Maryono di Gedung DPR RI, Jakarta, Senin (23/4/2018).

Maryono menjelaskan, upaya tersebut bakal didukung oleh beberapa program KPR yang dilakukan pemerintah seperti KPR untuk anggota TNI dan Polri.

"Bunga KPR yang nonsubsidi, kita akan selalu berusaha untuk menurunkan. Apalagi kalau ada program pemerintah yang digunakan Pegawai Negeri Sipil (PNS), TNI, Polri, bunganya akan murah," kata dia.

Untuk diketahui, penyaluran kredit perumahan KPR tercatat tumbuh 22,37 persen (yoy) dari Rp 121,71 triliun per Maret 2017 menjadi Rp 148,95 triliun di bulan yang sama tahun ini.

Selain itu, Bank BTN juga telah menyalurkan kredit perumahan untuk 278.262 unit rumah dengan nilai kredit sebesar Rp 24,25 triliun per Maret 2018.

Realisasi penyaluran tersebut telah mencapai 37,1 persen dari total target dukungan Bank BTN terhadap Program Sejuta Rumah yakni sebanyak 750.000 unit rumah pada 2018.

 

Reporter : Wilfridus Setu Embu

Sumber : Merdeka.com


BTN Siap Dukung Program DP 0 Persen untuk PNS dan TNI-Polri

Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara Tbk. (BTN) Maryono
Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara Tbk. (BTN) Maryono (Liputan6.com/Angga Yuniar)

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) menyatakan kesiapan mendukung program uang muka (down payment/DP) 0 persen kredit rumah PNS dan TNI-Polri. Itu karena program ini dinilai bisa mendongkrak penjualan rumah hingga melebihi target pemerintah satu juta unit.

"Saya kira tahun ini penjualan rumah sudah akan melebihi satu juta, yang nantinya akan dikoordinasi oleh pemerintah yaitu Kementerian PUPR. Dengan program DP 0 persen ini, maka pencapaiannya bisa di atas satu juta," kata Direktur Utama Bank BTN Maryono dalam kterangannya, pada 22 April 2018. 

Maryono menambahkan Bank BTN akan berkontribusi dan mendukung penuh dalam program DP 0 persen tersebut, karena ini merupakan salah satu program pemerintah yang sangat strategis untuk memberikan kemudahan bagi PNS, TNI, dan Polri dalam memiliki rumah.

Selain itu, langkah ini juga akan mempercepat realisasi program satu juta rumah yang diinisiasi oleh Pemerintahan Jokowi-JK dan sangat berhubungan dengan bisnis Bank BTN.

"Program satu juta selama tiga tahun ini konsentrasinya adalah rumah untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR). Dengan program ini, nantinya akan ditingkatkan untuk masyarakat non-MBR khususnya untuk PNS, TNI, Polri yang akan diberikan kemudahan dan fasiltas sehingga akan memudahkan percepatan untuk program satu juta rumah," tambah Maryono.

Menurut Maryono, dengan angsuran yang bisa mencapai 30 tahun dengan melibatkan PT Taspen (Persero), bunga KPR-nya bisa lebih rendah dibandingkan bunga KPR komersial pada umumnya. Selain itu perlu juga dilakukan kajian bersama dengan BP Tapera mengenai skema untuk meringankan uang muka KPR rumah PNS, TNI dan Polri ini.

"Skema Tapera ada dua yaitu bisa membantu uang muka debitur seringan mungkin dan bisa membantu perbankan dalam menetapkan suku bunga yang lebih rendah, karena nantinya tidak menggunakan dana APBN seperti fasilitas MBR," paparnya.

Lebih lanjut, meski masih dalam tahap kajian mengenai skema yang akan diimplementasikan dalam program tersebut, namun plafon yang diberikan bisa mencapai Rp 1 miliar.

Penggunaan kredit perumahannya pun bisa untuk landed maupun apartemen, yang nantinya bisa disesuaikan dengan kebutuhan konsumen.

"Kita lihat banyak pegawai negeri yang golongan eselon satu dan dua banyak yang belum memiliki rumah," Maryono mengakhiri.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya