Biar Tarif Tak Naik, PLN Buru Pencuri Listrik

Kerugian PLN dari pencurian listrik yang dilakukan sektor industri, bisnis dan perumahan mencapai Rp 10 triliun per tahun.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 24 Apr 2018, 20:16 WIB
Diterbitkan 24 Apr 2018, 20:16 WIB
Pencurian Listrik 01
Pencurian Listrik (Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - PT PLN (Persero) gencar menekan angka pencurian listrik. hal ini merupakan salah satu upaya efisiensi agar tarif listrik tidak naik hingga 2019.

Direktur Utama PLN Sofyan Basir mengatakan, PLN terus melakukan upaya efisiensi untuk membuat keuangan perusahaannya tetap sehat. Langkah efisiensi ini dilakukan agar tarif listrik tidak mengalami kenaikan sampai 2019.‎

"Jadi efisiensi bisa kita terus laksanakan dan tarif bisa kita pertahankan dan PLN masih ada untung‎," kata Sofyan, di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (24/4/2018).

Salah satu upaya efisiensi adalah menekan angka pencurian listrik. Jalan tersebut ditempuh, karena kerugian PLN dari pencurian listrik yang dilakukan sektor industri, bisnis dan perumahan ‎cukup besar, mencapai Rp 10 triliun per tahun.

"Pencurian bagi para pengusaha, industri, perumahan, untuk tidak lakukan pencuri karena tahu angkanya sekitar berapa? bisa di atas Rp 10 triliun pencurian itu per tahun," paparnya.

Sofyan menambahkan, beberapa hari terakhir PLN telah menangkap pencurian listrik yang dilakukan dua industri. Aksi pencurian tersebut merugikan PLN hingga Rp 300 miliar.

"Rumah tangga juga banyak, industri juga ada. kemarin dua industri aja bisa dapat Rp 300 miliar," tuturnya.

Menurut Sofyan, PLN akan menempuh jalur hukum untuk pelaku pencurian listrik. Pasalnya, kegiatan tersebut merupakan tindakan pidana, sebab itu dia mengingatkan masyarakat agar tidak melakukan pencurian listrik.

"Hukum lah pidana. tolong sampaikan itu bahwa mencuri itu pidana," tandasnya.

Kabel Dicuri

20160226-Jaringan-Ilegal-di-Tiang-Listrik-Jakarta-IA
Pekerja mengecek instalasi kabel di tiang listrik milik PLN, Jakarta, Jumat (26/2). PLN menjaga mutu keandalan penyaluran tenaga listrik, memenuhi ketentuan keselamatan ketenagalistrikan, dan estetika tata kota Jakarta. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Sebelumnya, PLN berhasil memulihkan pasokan listrik ke kota Medan dan Aceh, pasca putusnya Saluran Kabel Tegangan Tinggi (SKTT) 150 kV jalur Titik Kuning – GIS Listrik pada Mingu malam (25/3/2018). Putusnya kabel tersebut akibat dipotong pencuri.

General Manager PLN Wilayah Sumatera Utara Feby Joko Priharto mengatakan, PLN telah melakukan pemulihan listrik sesaat setelah mengetahui bahwa kabel SKTT putus. Pemulihan tersebut dilakukan berangsur untuk daerah-daerah yang terdampak.

“Secara bertahap listrik pada jalur Binjai dan Pangkalan Brandan sudah dinormalkan kembali pada pukul 21.34 WIB. Serta untuk jalur Titi Kuning-Listrik baru dapat dinormalkan pada pukul 04.39 WIB," kata Feby, di Jakarta, Selasa (27/3/2018).

Setelah mengetahui aliran listrik padam, PLN dengan cepat melakukan investigasi. Hasilnya PLN menemukan bahwa kabel SKTT 150 kV jalur Titik Kuning – GIS Listrik putus karena dipotong paksa oleh orang tidak dikenal yang tergolong tindak pencurian.

“Kami menemukan di lokasi putusnya kabel, peralatan untuk memotong kabel. Sudah kami laporkan kepada Polres terdekat atas kejadian ini,” ucap Feby.

Akibat terputusnya kabel tersebut, aliran listrik PLN dari yang dialirkan melalui saluran kabel tegangan tinggi (SKTT) 150 kilo Volt jalur Titik Kuning – GIS Listrik terhenti secara tiba-tiba pada Minggu malam.

Akibatnya gardu induk PLN yang berada di Jalan Listrik Medan padam sehingga secara paksa mengalirkan arus listrik ke 4 gardu induk lainnya secara tiba-tiba hingga terjadi overload (kelebihan beban).

“Bila tidak dikendalikan, kelebihan beban ini tentunya dapat mengakibatkan 4 gardu induk meledak. Hal ini tidak sampai terjadi karena alat pengaman otomatis di gardu induk ini bekerja dengan sangat baik,” jelas Feby.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya