OPEC Pangkas Produksi, Harga Minyak Menguat

Harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS dan Brent berjangka AS naik .

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 04 Mei 2018, 06:00 WIB
Diterbitkan 04 Mei 2018, 06:00 WIB
Ilustrasi Harga Minyak Naik
Ilustrasi Harga Minyak Naik (Liputan6.com/Sangaji)

Liputan6.com, Jakarta - Harga minyak naik pada perdagangan Kamis didorong pemangkasan produksi oleh negara-negara produsen minyak (Organization of the Petroleum Exporting Countries/OPEC) dan potensi sanksi baru dari Amerika Serikat (AS) kepada Iran.

Dilansir dari Reuters, Jumat (4/5/2018), harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS naik 50 sen atau 0,74 persen menjadi US$ 68,43 per barel.

Sementara harga minyak mentah jenis Brent berjangka menguat 26 sen atau 0,35 persen ke posisi US$ 73,62 per barel.

"Harga minyak bergerak menguat hari ini karena Iran dan pasokan minyak yang ketat," kata Manajer Portofolio Investasi Energi Tortoise Capital, Rob Thummel.

Menteri Luar Negeri Iran mengatakan tuntutan AS untuk mengubah perjanjian nuklir 2015 dengan negara-negara kuat di dunia tidak dapat diterima sebagai tenggat waktu yang diberikan Presiden AS, Donald Trump bagi negara-negara Eropa untuk memperbaiki perjanjian nuklir.

Trump memutuskan mundur dari kesepakatan nuklir Iran pada 12 Mei, menurut sumber pada Rabu lalu. Namun, masih belum jelas bagaimana Trump akan melakukannya.

Iran kembali muncul sebagai eksportir utama pada Januari 2016 ketika sanksi internasional terhadap Teheran dicabut sebagai imbalan atas pembatasan program nuklirnya.

Selain itu, ladang minyak Laut Utara yang terhubung ke pipa minyak Brent telah menghentikan produksi minyak mentah karena ada penghentian di terminal minyak Sullom Voe di Inggris. Hal ini mengurangi output minyak mentah.

 

OPEC Pangkas Produksi

Ilustrasi Harga Minyak
Ilustrasi Harga Minyak

Pasokan minyak dunia semakin terbatas dengan pemangkasan produksi dari OPEC dan negara penghasil minyak lainnya.

Survei Reuters menunjukkan OPEC memompa sekitar 32 juta barel minyak per hari pada April 2018 atau sedikit di bawah target 32,5 juta barel per hari karena sebagian besar output di Venezuela.

Rusia pun mengatakan akan patuh dengan kesepakatan global dan OPEC untuk membatasi output mencapai 95,2 persen pada April, yakni 10,97 juta barel per hari.

Akan tetapi, kenaikan pasokan minyak AS memacu kenaikan harga minyak berjangka. Pada Rabu kemarin, data pemerintah AS menunjukkan persediaan minyak mentah naik 6,2 juta barel pada pekan lalu.

Produksi AS mencapai rekor mingguan baru sebanyak 10,62 juta barel per hari atau di atas Arab Saudi dan hanya di bawah Rusia.

Persediaan minyak di pusat penyimpanan Cushing, Oklahoma naik sekitar 152 ribu barel dalam sepekan hingga 1 Mei 2018.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya