Liputan6.com, Jakarta Indonesia sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia memiliki potensi yang sangat besar untuk menjadi pusat perekonomian ekonomi Islam dunia. Selain di dukung oleh besarnya jumlah penduduk muslim, Indonesia juga memiliki faktor pendukung lain yang strategis bila dibandingkan dengan negara lain yaitu faktor adanya lembaga pendidikan Islam tradisional berupa Pondok Pesantren.Â
Dalam perjalanannya pesantren ternyata tidak hanya berkutat dari satu kitab ke kitab. Pesantren bukan lagi terbatas menjadi tempat pendidikan ajaran islam saja. Namun, peran-peran ekonomi banyak dilakukan oleh pesantren dengan segala pola adaptasinya, salah satunya adalah sebagai pusat pengembangan ekonomi kerakyatan atau ekonomi umat.
Namun, pada kenyataannya dengan potensi yang demikian besar sampai saat ini ekonomi Islam masih belum mampu bersaing dengan sistem ekonomi konvensional. Indonesia masih tertinggal dari Negara-negara lain, terutama Negara tetangga Malaysia.
Advertisement
Hal ini yang membuat Ketua Komite Ekonomi dan Industri Nasional, Soetrisno Bachir dalam diskusi bersama santri di Pondok Pesantren tebuireng Jombang, Jawa Timur, menekankan pentingnya peran pondok pesantren dalam pembangunan ekonomi Indonesia.
Menurut Soetrisno Bachir, sosialisasi langsung kepada masyarakat khususnya santri yang perlu dilakukan dan dibarengi dengan edukasi mengenai pentingnya berekonomi dengan menggunakan sistem ekonomi Islam. Pasalnya tanpa adanya sosialisasi dan edukasi, mustahil dapat mengubah pandangan masyarakat akan pentingnya berekonomi dengan menggunakan sistem ekonomi yang sesuai dengan ajaran agama Islam. Dalam hal ini, peranan pondok pesantren sebagai lembaga dakwah dan pendidikan Islam menjadi sangat krusial, di mana sebagian besar masyarakat muslim Indonesia masih menganggap pondok pesantren dengan kyainya sebagai referensi utama dalam kehidupan keberagaman maupun kemasyarakatan.
Dengan potensi dan integritas pondok pesantren yang tinggi dimata sebagian besar masyarakat Indonesia, maka tidak ada salahnya strategi pengembangan ekonomi Islam bisa dimulai dari pemberdayaan pesantren yang secara kuantitas maupun kualitas memiliki semua yang dibutuhkan dalam akselerasi pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Dalam hal kuantitas, setidaknya jumlah pondok pesantren di Indonesia tersebar hampir disetiap penjuru tanah air dari sabang sampai merauke. Sementara dari segi kualitas, kyai maupun santri pondok pesantren memiliki keunggulan dalam bidang pemahaman teori dan konsep-konsep ekonomi Islam yang mumpuni.
Soetrisno Bachir juga menekankan, saat ini dunia pesantren membutuhkan optimalisasi pendidikan di bidang ekonomi syariah. Hal ini perlu dilakukan agar pendidikan pesantren tetap up to date dengan perkembangan zaman dan mempunyai kekuatan adaptif terhadap kebutuhan masyarakat.
Â
(*)