Cara Mentan Stabilkan Harga Pangan

Kementerian Pertanian sebagai regulator dan bertanggung jawab pada sisi produksi.

oleh Arthur Gideon diperbarui 11 Mei 2018, 13:56 WIB
Diterbitkan 11 Mei 2018, 13:56 WIB
(Foto: Kementan)
Kunjungan kerja Menteri Pertanian Amran Sulaiman di Sukabumi (Foto: Kementan)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman melakukan rapat koordinasi dengan Kepala Badan Urusan Logistik (Bulog) Budi Waseso (Buwas) dan juga Kasad TNI, yang diwakili Aster Kasad Mayjend. Supartodi. Ini merupakan rapat pertama sejak Buwas diangkat menjadi Kepala Bulog.

Amran menjelaskan, komitmen dan Sinergitas antar lembaga terutama di lapangan menjadi kunci utama untuk mewujudkan kestabilan harga pangan. 

Kementerian Pertanian sebagai regulator dan bertanggung jawab pada sisi produksi. Bulog sebagai operator juga harus mengambil peran dan tanggung jawab bersama. TNI juga ikut membantu di lapangan. 

"Kami yakin dengan kepemimpinan Kabulog baru pasti semua berubah dan sinergitas akan terlaksana hingga target serap gabah 2,2 juta ton, beras, dapat tercapai," jelas Amran dalam keterangan tertulis, Jumat (11/5/2018).

Ia melanjutkan, mengenai ketersediaan stok pangan untuk bulan Ramadan dan Idul Fitri, sampai saat ini cukup aman.

Supartodi melanjutkan, komitmen serap gabah petani yang berdasarkan pada Perintah Panglima Tertinggi sesuai tertera dalam MOU di Pangkalan Bun, antara Kementerian Pertanian dengan TNI, dan Panglima TNI yang menugaskan TNI AD, sebaga mitra, akan terus berlanjut demi mencapai swasembada pangan.

 

Apresiasi

PHOTO: Didampingi Moeldoko, Begini Gaya Menteri Pertanian saat Syukur Panen
Ketua Umum HKTI, Jenderal TNI (Purn) Moeldoko bersama Menteri Pertanian Amran Sulaiman dan Gubernur Jabar Ahmad Heryawan berdoa dalam acara Syukur Panen di Desa Karang Layung, Indramayu, Jabar, Kamis (23/11). (Liputan6.com/Pool/Ksatria)

Sebelumnya, Komisi IV DPR RI mengapresiasi kinerja Kementerian Pertanian (Kementan) atas program hortikultura pada komoditas pisang di Halmahera Barat (Halbar), Maluku Utara. Pasalnya berbagai jenis pisang dapat tumbuh subur di Halbar. Bahkan, Kementan telah mengekspor pisang mencapai 18 ton pada tahun 2017 lalu.

Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Michael Wattimena menjelaskan, jenis pisang yang dapat tumbuh subur dan dominan di Halbar adalah jenis mulu bebe, pisang raja, pisang tanduk, dan pisang sepatu. Ia berharap, pisang mulu bebe dapat menjadi komoditas unggulan dan siap masuk pasar lokal maupun ekspor. 

"Saya apresiasi kinerja Menteri Pertanian yang telah berhasil ekspor pisang 18 ribu ton dan tidak ada impor. Kita terus mendorong agar pisang terus dikembangkan di sini,” kata Michael saat Deklarasi Petani Sebagai Profesi Unggulan dan Kampanye Kedaulatan Pangan Lokal, di Jailolo, Halbar, Maluku Utara, baru-baru ini. Acara ini menjadi salah agenda Kunjungan Kerja Komisi IV DPR RI ke Maluku Utara.

Selain pisang, politisi Partai Demokrat itu menuturkan, Kementan juga mengembangkan komoditas hortikultura seperti jeruk siem dan durian.

“Tujuannya agar petani di Maluku, Maluku Utara, dan wilayah timur lainnya harus lebih sejahtera,” kata Michael.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya