Sri Mulyani Ingin Jadi Guru TK Saat Masih Kecil

Sri Mulyani merupakan salah satu menteri keuangan terbaik di Indonesia. Apakah menjadi menteri keuangan merupakan cita-citanya sejak kecil?

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 12 Mei 2018, 13:15 WIB
Diterbitkan 12 Mei 2018, 13:15 WIB
(Foto: Liputan6.com/Ilyas I)
Menteri Keuangan Sri Mulyani (Foto:Liputan6.com/Ilyas I)

Liputan6.com, Jakarta - Sri Mulyani Indrawati merupakan sosok menyedot perhatian. Ibu dari tiga anak ini termasuk menteri berprestasi hingga diakui dunia.

Ia dinobatkan sebagai Menteri Keuangan terbaik di Asia Pasifik pada 2018 versi majalah keuangan FinanceAsia. Menurut FinanceAsia, Sri Mulyani berhasil membawa perekonomian Indonesia ke arah lebih baik.

Dia dianggap berhasil memanfaatkan kesempatan kemajuan ekonomi global untuk mereformasi struktur keuangan pada 2017, sehingga dapat bertahan saat terjadi kenaikan suku bunga di Amerika Serikat.Tak hanya itu, ia juga mendapatkan penghargaan menteri terbaik di dunia dalam World Government Summit yang diseneggarakandi Dubai, Uni Emirate Arab.

Namun siapa sangka kalau Sri Mulyani ketika masa kecil tak bermimpi untuk menjadi menteri keuangan. Sri Mulyani ingin menjadi guru taman kanak-kanak (TK). Sri Mulyani menuturkan, dirinya menyukai anak-anak. Ia kagum melihat ekspresi anak-anak dalam interaksi.

"Pengen jadi guru TK. I love children. Menyanyi, lihat wajah mereka, bagaimana mereka gembira, bagaimana mereka berekspresi,takut saat berinteraksi. Adrenalin itu muncul," ujar Sri saat acara youth X Public Figure, Sabtu (12/5/2018).

Kemudian ketika masuk masa sekolah, Sri Mulyani ingin menjadi guru Bahasa Inggris. Ini karena melihat guru Bahasa Inggris saat SMP menjadi teladan buat dirinya. "Saya SMP punya guru Bahasa Inggris yang sangat menarik. Gurunya perempuan, bu Hari. Ia bajunya rapi, dan cara jelasinbagus, gestur tubuh menyenangkan. Ini role model, mungkin jadi guru Bahasa Inggris," tutur Sri.

Ia melanjutkan, ketika masuk sekolah menengah umum (SMU) mengambil jurusan IPA. Akan tetapi, ia tak berminat untuk ambil jurusan kuliahberkaitan dengan ilmu pasti.

Apalagi Sri Mulyani melihat saudaranya sebagian besar juga sudah menjadi dokter dan insinyur. Anak ketujuhdari 10 bersaudara ini pun memutuskan mengambil jurusan ekonomi. Sri Mulyani mengaku menyukai data dan membaca buku sehingga turut mendukung dirinya saat mengambil jurusan ekonomi ketika kuliah. Namun orangtuanya pun sempat kurang setuju.

"Saya sebenarnya sudah diterima di IPB tanpa tes. Tapi kurang kreatif dan tidak lucu. Saya ambil jurusan sosial, ekonomi. Orangtua bilang kamu nanti jadi clerk penerima uang. Sedangkan bapak ibu saya dosen, masuk ekonomi tidak jadi menteri keuangan saya mau jadi dosen dan peneliti. Saya senang data dan baca buku," kata dia.

Selain itu, Sri Mulyani mengaku juga suka memperhatikan perilaku atau sikap orang lain. Oleh karena itu, ia sempat ingin masuk jurusan psikologi. Dirinya senang berinteraksi sosial dan memperhatikan sikap orang lain. Dengan mengenal sikap dan perilaku orang lain juga memiliki manfaat positif untuk ambil kebijakan.

"Understand people buat ultimate relation agar bisa connect. Ekonomi itu ada psikologinya. Behaviour dari konsumen, perusahaan. Saat buat kebijakan ini, rakyat bagaimana reaksinya. Tujuan instrumen apa yang mau diambil itu sangat mengasyikan dan menyenangkan," kata Sri.

 

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

Profil Sri Mulyani

Jokowi Kembali Gelar Rapat Kabinet Paripurna
Mentei Keuangan Sri Mulyani memberikan paparan dalam Rapat Kabinet Paripurna di Istana Negara, Senin (5/3). Rapat kabinet paripurna ini membahas kerangka ekonomi makro serta pokok-pokok Kebijakan Fiskal 2019. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, Sri Mulyani merupakan wanita sekaligus orang Indonesia pertama yang menjabat sebagai Direktur Pelaksana Bank Dunia. Jabatan ini diembannya mulai 1 Juni 2010.

Sebelumnya, dia menjabat sebagai Menteri Keuangan Kabinet Indonesia Bersatu. Begitu dia berkantor di Kantor Bank Dunia, dia praktis meninggalkan jabatannya sebagai menteri keuangan.

Sebelum menjabat sebagai Menteri Keuangan di Kabinet Indonesia Bersatu, dia menjabat sebagai Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas dari Kabinet Indonesia Bersatu.

Wanita kelahiran 26 Agustus 1962 dan akrab dengan panggilan Mbak Ani ini, merupakan ekonom yang sering tampil di panggung-panggung seminar atau dikutip di berbagai media massa.

Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (FE-UI) ini juga sempat aktif menjadi penasihat pemerintah bersama sejumlah ekonom terkemuka lain dalam wadah Dewan Ekonomi Nasional (DEN) pada era pemerintahan Abdurrahman Wahid. Dia juga pernah menjabat sebagai Kepala Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (LPEM FEUI) sejak Juni 1998.

Pada 5 Desember 2005, ketika Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengumumkan perombakan kabinet, Sri Mulyani dipindahkan menjadi Menteri Keuangan menggantikan Jusuf Anwar. Sejak tahun 2008, dia menjabat sebagai Pelaksana Tugas Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, setelah Menko Perekonomian Dr. Boediono dilantik sebagai Gubernur Bank Indonesia.

Wanita yang memiliki kepribadian yang lugas, cerdas, dan memiliki pergaulan yang sangat luas ini kerap disenangi banyak orang, baik di dalam dan luar negeri.

Segudang penghargaan pun telah dia raih, seperti dari Forbes Most Powerful Women pada 2008, Globe Asia The Most Influential Indonesian 2017, Menteri Keuangan Terbaik 2006 versi Euromoney, Menteri Kaeungan Terbaik Asia tahun 2006 hingga 2008 versi Emerging Market, serta Menteri Terbaik Dunia di World Goverment Summit di Dubai pada Februari 2018.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya