Liputan6.com, Jakarta - Masuknya bulan suci Ramadan membawa berkah bagi bisnis jasa pengiriman barang atau ekspedisi. Pasalnya, di bulan puasa ini biasanya terjadi lonjakan permintaan pengiriman barang hingga 40 persen dibandingkan bulan normal.
Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Jasa Pengiriman Ekspres, Pos dan Logistik Indonesia (Asperindo), Mohamad Feriadi mengatakan, peningkatan permintaan ini sudah mulai terasa sejak awal Ramadan seperti sekarang. Puncaknya bisa sampai H-5 Idul Fitri.
Advertisement
Baca Juga
"Biasanya terjadi peningkatan, peak-nya terjadi biasanya sampai H-5 itu ramai. (Peningkatan) Bisa 30 persen-40 persen. Cukup signifikan," ujar dia saat berbincang dengan Liputan6.com di Jakarta, Jumat (18/5/2018).
Salah satu pemicu lonjakan pengiriman barang ini karena tren belanja online yang terus meningkat. Sehingga pembelian hadiah Lebaran pun mulai dipesan masyarakat melalui online.
"Salah satu pemicunya yang saya duga karena online ini tumbuh. Mungkin orang banyak mengirimkan gift melalui belanja online, sebagai hadiah," kata dia.
Â
Bentuk Barang
Sementara untuk jenis barang yang dikirim, Feriadi menyatakan, sebenarnya tidak ‎jauh berbeda jika dibandingkan bulan-bulan normal. Hanya saja, volume permintaannya yang meningkat.
‎"Kebanyakan hampir sama, cuma secara kuantitas biasanya terjadi penambahan. Frekuensi orang ngirim juga mungkin semakin banyak. Yang dikirimkan kebanyakan produk fesyen, makanan, atau aksesoris. Dan itu semakin meningkat karena memang e-commercenya tumbuh. Jadi orang semakin banyak belanja," ungkap dia.
Namun setelah H-5 Lebaran, lanjut dia, biasanya permintaan jasa ekspedisi ini mulai mengalami penurunan. Hal tersebut lantaran sebagian besar masyarakat sudah memasuki masa libur lebaran. Kemudian diperkirakan permintaan akan kembali normal pada H+3 Lebaran.
"Kemudian mendekati Lebaran mulai menurun dan mulai lagi pada H+3 atau H+4," tandas dia.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Advertisement