Liputan6.com, Jakarta PT PLN (Persero) mendukung Proyek Strategis Nasional (PSN) di Kalimantan Selatan. Salah satunya dengan mengoperasikan infrastruktur kelistrikan untuk pengembangan Bandara Syamsudin Noor, Kalimantan Selatan.
Direktur Bisnis Regional Kalimantan PT PLN (Persero) Machnizon Masri mengatakan, pembangunan infrastruktur kelistrikan berupa pembangunan Gardu Induk 150 kilovolt (kV) Bandara Syamsudin Noor. Gardu Induk tersebut akan menjadi suplai utama daya listrik ke Bandara Syamsudin Noor.
Baca Juga
"Pencapaian pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan ini menjadi bukti nyata PLN dalam mendukung perkembangan daerah," kata Machnizon, di Jakarta, Selasa (22/5/2018).
Advertisement
Sebelumnya, Bandara Syamsudin Noor disuplai melalui Gardu Induk Mantuil yang berjarak 15 kilometer (km) dan Gardu Induk Cempaka yang berjarak 13 kilometer (km). Dengan beroperasinya Gardu Induk Syamsudin Noor yang hanya berjarak 3,5 km, tentunya akan semakin meningkatkan keandalan suplai listrik bagi operasional Bandara Syamsudin Noor.
Machnizon Masri mengungkapkan, saat ini daya tersambung ke Bandara Syamsudin Noor sebesar 2,1 megawatt (MW). Dengan adanya pengembangan Bandara Syamsudin Noor yang rencananya akan selesai pada 2019, maka kebutuhan suplai energi listrik untuk operasional bandara akan semakin meningkat.
“Pengembangan bandara ini menunjukkan bahwa ekonomi di Kalimantan Selatan semakin bertumbuh. Saat ini kawasan radius 5 km dari bandara, pertumbuhan beban dari sektor bisnis dan perumahan berkembang dengan pesat, sehingga diproyeksikan pada tahun 2018 beban di kawasan tersebut sekitar 18 MW,” ujarnya.
Bandara Jadi Penopang Ekonomi
Menurut Machnizon, bandara merupakan salah satu penopang pertumbuhan bisnis di suatu daerah. Bandara Syamsudin Noor menjadi penghubung bagi para investor yang ingin menanamkan modalnya di Kalimantan Selatan.
“PLN sebagai mitra pemerintah dalam menyediakan pasokan listrik, turut mengajak para pelaku usaha untuk berinvestasi di Kalimantan Selatan. Oleh karena itu, sebagai pintu gerbang utama menuju Kalimantan Selatan, keandalan suplai energi listrik ke Bandara Syamsudin Noor tentu menjadi prioritas PLN," dia memaparkan.
Terkait kondisi aktual kelistrikan di Kalsel dan Kalteng, daya mampu Sistem Barito saat ini mencapai 686 MW, dengan surplus daya sebesar 92 MW. Berdasarkan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik Tahun 2018 sampai dengan Tahun 2027, PLN akan membangun pembangkit dengan total daya sebesar 896 megawatt (MW) di Kalimantan Selatan.
Selain itu, PLN juga akan membangun jaringan transmisi sepanjang 620 kilometer sircuit (kms) dan total daya Gardu Induk sebesar 1.320 megavolt ampere (MVA).
“Saat ini kami memiliki kemampuan lebih untuk melayani permintaan suplai listrik baik dari masyarakat maupun industri," tuturnya.
Advertisement