Kementerian PUPR Akan Bangun 15 Rusun di Sumatera Barat Tahun Ini

Hunian tipe vertikal yang nantinya akan lanjut dibangun di Sumatera Barat berlokasi di berbagai tempat.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 22 Mei 2018, 10:29 WIB
Diterbitkan 22 Mei 2018, 10:29 WIB
Rusun yang dibangun Kementerian PUPR
Rusun yang dibangun Kementerian PUPR (foto: Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR)
Liputan6.com, Jakarta
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) membangun 14 rumah susun (rusun) di Sumatera Barat (Sumbar) pada periode 2015-2017. Untuk tahun ini, akan dibangun 15 rusun yang tersebar di 14 kabupaten/kota di Tanah Minang dengan anggaran total sekitar Rp 120 miliar. 
 
Adapun Kementerian PUPR terus membangun banyak rusun untuk memberikannya kepada berbagai kalangan, seperti masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), nelayan, pekerja, mahasiswa/santri, dan aparatur sipil negara. 
 
Hunian tipe vertikal yang nantinya akan lanjut dibangun di Sumatera Barat berlokasi di berbagai tempat. Seperti di Universitas Andalas, Universitas Negeri Padang, Kejaksaan Tinggi Sumbar, Rusun MBR Kota Sijunjung, Rusun MBR Kabupaten Pesisir Selatan, dan Rusun MBR Kota Solok. 
 
"Rusun-rusun itu ditargetkan selesai pada November 2018. Untuk pembangunan rusun, rata-rata membutuhkan waktu delapan bulan," ujar Direktur Rumah Susun, Ditjen Penyediaan Perumahan Kementerian PUPR, Kuswardono, seperti dikutip Selasa (22/5/2018),
 
Presiden Joko Widodo (Jokowi) kemarin juga meresmikan eumah susun, Masjid Hj Yuliana di Kawasan Pesantren Modern Terpadu Prof Hamka, Kota Padang, Sumatera Barat. Pada saat bersamaan, dilakukan juga peresmian terhadap satu gedung SMP dan satu gedung SMA di tempat itu.
 
Dalam sambutannya, dia mengenang sosok Buya Hamka yang merupakan tokoh besar bagi masyarakat Minang, Indonesia, dan bahkan diakui di mancanegara. 
 
"Pesantren Modern Terpadu (PMT) adalah bukti nyata bahwa cita-cita almarhum Buya Hamka telah berhasil menembus waktu dan generasi. Harapan saya agar PMT menjadi ladang subur bertumbuhnya santri yang berakhlak mulia, berakhlakul karimah, yang tangguh dan ulet dan selalu optimis yang akan membahwa Indonesia menjadi negara Baldatun Thoyibatun Wa Rabbun Ghofur," kata Jokowi.
 
Dia turut memuji kondisi serta fasilitas yang tersedia di dalam rusun selepas meninjaunya. "Gedungnya rapi dan mebelnya bagus, kuat dan kokoh,” ungkapnya. 
 
 

Rusun Khusus Santri

Ilustrasi Proyek Rusun
Ilustrasi Proyek Rusun. (Merdeka.com/Iqbal Nugroho)
Pembangunan rusun khusus santri pria itu dilakukan oleh Kementerian PUPR, sedangkan gedung sekolah dibangun oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 
 
Usai diresmikannya rusun, Presiden Jokowi coba memerintahkan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono untuk membangun satu lagi Rusun di kawasan PMK Prof Hamka yang diperuntukkan bagi santri wanita pada tahun ini. 
 
Rusun santri pria Prof Hamka sendiri mulai dibangun pada 2017. Gedung memiliki tinggi tiga lantai, serta terdiri dari 12 unit kamar tipe barak yang bisa menampung 216 santri pria. 
 
Bangunan juga telah dilengkapi fasilitas listrik, air, kamar mandi luar dan mebel seperti tempat tidur bertingkat, lemari dan meja belajar. Biaya pembangunannya sebesar Rp 8,7 miliar, dengan tambahan biaya pengadaan mebel Rp 670 juta. 
 
 
 
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya