Kepolisian Tahan 9 Pilot dan 1 Karyawan, Begini Tanggapan Lion Air

Lion Air Group menyampaikan keterangan resmi mengenai sembilan pilot serta satu karyawan yang melakukan perbuatan melawan hukum.

oleh Bawono Yadika diperbarui 22 Mei 2018, 14:13 WIB
Diterbitkan 22 Mei 2018, 14:13 WIB
Boeing 737 MAX-8 pertama di Indonesia yang dioperasikan oleh Lion Air.
Boeing 737 MAX-8 pertama di Indonesia yang dioperasikan oleh Lion Air.

Liputan6.com, Jakarta - Lion Air Group menyampaikan keterangan resmi mengenai sembilan pilot serta satu karyawan yang melakukan perbuatan melawan hukum. Hal itu sesuai ketentuan sebagaimana diatur dalam Pasal 263 Kitab Undang Undang Hukum Pidana (“KUHP”) berupa pemalsuan surat-surat atau dokumen.

Atas perbuatan tersebut, Lion Air Group melaporkan kepada pihak kepolisan adanya dugaan perbuatan oknum atas pemalsuan kop surat, tanda tangan dan stempel perusahaan yang diwujudkan menjadi sebuah dokumen personalia, yaitu surat lolos butuh atau referensi kerja.

"Pada saat pelaksanaan pemalsuan dokumen dimaksud, diduga telah bekerja sama dengan pihak lain, dalam hal ini karyawan (internal) atau pihak ketiga lainnya, yang saat ini masih dalam proses penyidikan," ujar Danang Mandala Prihantoro, Corporate Communications Strategic of Lion Air Group, seperti dikutip dari keterangan tertulis, Selasa (22/5/2018).

Sembilan pilot dan satu karyawan tidak menyelesaikan kewajiban-kewajiban kepada Lion Air Group, sebagaimana diatur dalam perjanjian kerja Lion Air Group. Namun, pilot dan karyawan tersebut telah menggunakan dokumen kepegawaian yang seolah-olah asli untuk dapat bekerja di perusahaan penerbangan lain.

 

Selanjutnya

Lion Air
Pesawat Lion Air boeing 737-800 (Roslan RAHMAN/AFP)

Lion Air Group menegaskan, setiap awak pesawat apabila mengundurkan diri sebelum ikatan dinas selesai, wajib menyelesaikan ketentuan dan kewajiban yang telah disepakati, salah satunya biaya pelatihan (training). Jika kewajiban itu tidak diselesaikan, maka dapat merugikan perusahaan.

Para pilot terdiri dari BP (30), GA (30), APP (24), EEI (26), IT (47), ANZ (32), AFD (31), FSF (31), OMS (35) serta seorang karyawan bernama T (31).

Lion Air Group terus melaksanakan pengecekan kepada setiap awak pesawat atau karyawan dan karyawati yang telah mengundurkan diri dari lingkungan Lion Air Group tetapi belum menyelesaikan kewajibannya dan sudah bekerja di perusahaan lain yang kemungkinan menggunakan dokumen personalia palsu, maka Lion Air Group akan melaporkan ke pihak yang berwajib.

Lion Air Group telah bekerjasama dengan pihak berwajib untuk melakukan penyelidikan terhadap penggunaan dokumen yang di dalamnya mengandung sistem ketidakbenaran atas suatu hal.

 

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya