Melalui Buku, Sofjan Wanandi Berbagi Pengalaman Lewati Era 7 Presiden

Ketua Tim Ahli Wakil Presiden, Sofjan Wanandi meluncurkan buku berjudul Sofjan Wanandi dan Tujuh Presiden-My Love for My Country.

oleh Septian Deny diperbarui 23 Mei 2018, 18:45 WIB
Diterbitkan 23 Mei 2018, 18:45 WIB
Sofjan Wanandi (Liputan6.com/Herman Zakharia)
Sofjan Wanandi (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Tim Ahli Wakil Presiden, Sofjan Wanandi meluncurkan buku berjudul Sofjan Wanandi dan Tujuh Presiden-My Love for My Country.

Buku ini bercerita tentang kisah perjalanan hidup seorang Sofjan Wanandi mulai dari ketika menjadi aktivis 1966 hingga pengusaha. Bahkan masuk ke dalam lingkungan pemerintahan seperti saat ini.

Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengatakan, dirinya telah lama mengenal sosok Mantan Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) ini. JK dan Sofyan  saling kenal sejak masa perjuangan mahasiswa pada 1966. 

Saat itu, JK merupakan Ketua Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMI) cabang Sulawesi Selatan. Sedangkan Sofjan Wanandi juga Ketua KAMI Jakarta Raya.

"Berbicara tentang Sofyan bisa dari banyak sisi, ekonomi, politik, sosial. Karena beliau pengusaha hebat, meski jarang dikenal sebagai pengusaha langsung. Tidak banyak berkaitan langsung. Tapi dikenal sebagai orang yang menyuarakan suara pengusaha," ujar dia di Hotel JS Luwansa, Jakarta, Rabu (23/5/2018).

Selain itu, JK juga menjuluki Sofjan sebagai Ketua Korps Diplomat. Hal ini karena Sofjan Wanandi memiliki jaringan yang sangat luas termasuk banyak mengenal dan dikenal oleh hampir semua duta besar negara lain yang bertugas di Indonesia.

"Tiap hari saya tanya, semalam kamu makan makan di mana? Kata dia, saya makan dengan Duta besar ini, dengan pengusaha itu. Dia tahu semua tempat yang paling enak (di dunia). Di New York di sini yang paling enak (makanannya), di San Fransisco di sini yang paling enak. Ya sudah saya ikut saja," canda JK.

Sementara itu, bagi Ketua Umum Apindo Hariyadi Sukamdani, Sofjan Wanandi merupakan mentor bagi para pengusaha. Selain itu, Sofjan dikenal selalu vokal dalam menyuarakan masalah yang dihadapi oleh pengusaha dalam negeri.

"Saya banyak belajar dari beliau, beliau tempat mentor yang baik. Mudah-mudahan melalui buku ini, perjalanan hidup seorang Sofyan Wanandi bisa ketahui lebih dalam. ‎Bagi kami khususnya agar bisa meneruskan kepribadian Pak Sofyan, yang konsisten memperjuangkan dunia usaha," ujar dia.

 

Jepang Beri Bintang Jasa kepada Pengusaha Sofjan Wanandi

20151202-Penghargaan-The-Order-Of-Rising-Sun-Sofja-Wanadi-Jusuf-Kalla-Jakarta-AY
Pengusaha, Sofjan Wanandi memberikan sambutan usai menerima penghargaan dari pemerintah Jepang di Jakarta, Selasa (1/12). Sofjan dinilai berkontribusi bagi perkembangan hubungan ekonomi antara Jepang dengan Indonesia. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, Penghargaan 'Order of the Rising Sun, Gold and Silver Star' dari Pemerintah Jepang diberikan kepada pengusaha  Sofjan Wanandi. Mantan Ketua APINDO tersebut dikalungi medali kehormatan tersebut pada, Selasa 1 Desember 2015 di kediaman Duta Besar Jepang Yasuaki Tanizaki, di Jakarta.

Penghargaan bergengsi itu diberikan Pemerintah Jepang bagi tokoh yang berjasa meningkatkan hubungan internasional dan mempromosikan kebudayaan Negeri Sakura.

Sofjan Wanandi yang saat ini menjabat sebagai penasihat Wakil Presiden RI dianggap pantas menerima penghargaan tersebut karena jasanya bagi perkembangan hubungan ekonomi Jepang-Indonesia. Pemberian medali kehormatan itu dihadiri Wapres Jusuf Kalla, Menteri Perdagangan Tomas Lembong, Menteri Perindustrian Amran Sulaiman, Menko Polhukam Luhut Pandjaitan.

Sofjan menyatakan penghargaan tersebut merupakan kebanggan bagi dirinya. Ia mengucapkan terima kasih atas penghargaan tersebut khususnya kepada pemerintah dan kaisar Jepang.

"Saya menyampaikan rasa terima kasih saya kepada Kaisar dan Pemerintah Jepang penghargaan ini merupakan pengalaman yang membuat saya lebih rendah hati," kata Sofjan di kediaman Dubes Jepang.

"Saya harap hubungan Indonesia Jepang lebih baik lagi ke depannya," ujarnya.

Selain itu, sebagai pengusaha, ia dianggap berhasil mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia melalui masukan untuk mengatasi berbagai masalah yang dihadapi perusahaan, termasuk masukan kebijakan ke pemerintah, dan lain-lain.

Sejak Sofjan Wanandi menjabat sebagai Ketua APINDO pada 2003, PDB per kapita di Indonesia bertambah menjadi kurang lebih 3 kali lipat.

Tak cuma itu, berkat jasa Sofjan, investasi langsung dari Jepang ke Indonesia mengalami peningkatan. Pada 2013 Jepang menjadi negara investor terbesar bagi Indonesia sehingga hubungan ekonomi kedua negara menjadi semakin erat.

Di samping itu, Sofjan dianggap berkontribusi dalam perluasan dan kelancaran kegiatan perusahaan Jepang yang ada di Indonesia. Hal ini dilakukan melalui business matching antara perusahaan Indonesia dan perusahaan Jepang.

Tahun 2015 ada 2 orang Indonesia yang mendapatkan penghargaan 'Order of the Rising Sun'. Selain Sofjan Wanandi juga Christine Hakim yang mendapatkan Gold Rays and Rosette. Keduanya dianggap berkontribusi memberikan hal positif bagi kedua negara.

Order of the Rising Star pertama kali diluncurkan pada 1875 setelah restorasi Meiji. Penghargaan itu diberikan kepada mereka yang telah melakukan banyak jasa di berbagai bidang tertentu seperti hubungan internasional, mempromosikan kebudayaan Jepang, sangat menguasai bidang pekerjaannya, serta berkontribusi bagi kesejahteraan dan lingkungan hidup.

Order of the Rising Star adalah penghargaan tertinggi ketiga yang diberikan pemerintah Jepang. Bintang jasa tertinggi di Negara Sakura itu adalah the Order of the Chrysanthemum diberikan kepada kepala pemerintah dan penghargaan kedua tertinggi adalah Order of the Paulownia Flowers, yang kebanyakan diterima oleh politisi. 

Adapun penerima bintang jasa tersebut yang merupakan orang non-Jepang dimulai pada tahun 1981.

Sementara itu, orang Indonesia yang pernah mendapatkan penghargaan sejenis adalah mantan Menteri Koordinator Perekonomian Dorodjatun Kuncoro Jakti pada 2010. Ia dianggap memberikan kontribusi bagi pengembangan ekonomi Jepang dan Indonesia. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya