Liputan6.com, Jakarta Sejumlah harga komoditas seperti daging impor di Pasar Jaya Jatinegara, Jakarta mengalami kenaikan. Padahal pemerintah telah menetapkan harga harga jual daging impor menggunakan harga eceran tertinggi (HET) yakni Rp 80 ribu per kilogram (kg).
Dari pantauan Merdeka.com, rata-rata harga daging impor asal India tersebut dipatok kisaran Rp 100 ribu per kg. Salah satu pedagang daging, Hilal mengatakan, untuk daging impor telah naik. Kenaikan tersebut justru terjadi dari stok permintaan di gudang.
Baca Juga
"Kalau yang (daging) impor ada kenaikan, ya mungkin dari gudangnya kali. Pemerintah (mematok) ya memang segitu tapi balik lagi kan ke pedagang. Sekarang kita jual Rp 100 ribu per kg," ungkapnya di Jakarta, Jumat (25/5/2018).
Advertisement
Bahkan dia memprediksi, kenaikan harga daging kembai terjadi mendekati Lebaran. Harga daging impor dapat menembus Rp 120 ribu per kg, menyamai harga daging segar pada umumnya.
"Bisa Rp 120 ribu itu yang udah bagus impor itu diperkirakan. Karena kondisi pasar juga sekarang tidak menentu," imbuhnya.
Pedagang daging lain, Roy mengungkapan, untuk saat ini harga jual daging impor memang berbeda-beda. Dia menjual daging impor per kg di kisaran Rp 100 ribu.
"Sekarang Rp 100 ribu impor per kg. Tergantung penjualan sih ada yang Rp 90 kan beda-beda," imbuhnya.
Meski daging impor mengalami kenaikan, namun untuk daging sapi segar sendiri masih terpantau berada di harga HET yang ditetapkan pemerintah. Rata-rata pedagang masih menjual Rp 120 ribu per kg.
Sebelumnya, Kementerian Perdagangan telah menetapkan harga jual daging menggunakan harga eceran tertinggi (HET).
Reporter: Dwi Aditya Putra
Sumber: Merdeka.com
Â
Harga Patokan Pemerintah
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita menjelaskan pemerintah tetap menyediakan pilihan bagi masyarakat berupa daging beku dari India atau Australia seharga Rp 80 ribu per kilogram. Sementara untuk daging segar, harga masih stabil pada kisaran Rp 105.000-Rp 120 ribu per kilogram.
Di sisi lain, untuk menekan harga kebutuhan pangan sendiri Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Darmin Nasution menyebut bahwa pemerintah telah melakukan operasi pasar untuk mengantisipasi kenaikan harga pangan selama Ramadan 2018.
"Hasilnya, memang operasi pasar sudah dijalankan walaupun setelah kita evaluasi masih kurang banyak operasi pasar dilakukan dan perlu melibatkan lebih banyak pedagang dalam operasi pasar itu," ujar Darmin di Kantornya, Jakarta, Kamis (24/5).
Darmin mengatakan, untuk menurunkan harga pangan pemerintah juga perlu menurunkan harga barang yang diperdagangkan. Selain itu, operasi pasar juga perlu diperluas disejumlah titik yang dinilai mengalami gejolak harga cukup besar.
Advertisement