Liputan6.com, New York - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memberlakukan tarif pada baja dan aluminium kepada tiga mitra dagang terbesar AS antara lain Kanada, Meksiko dan Uni Eropa (UE).
Trump mengenakan tarif sekitar 25 persen untuk baja impor dan 10 persen untuk aluminium. Menteri Perdagangan AS Wilbur Ross menyatakan, kebijakan itu mulai berlaku sejak Kamis tengah malam waktu tempat. Meksiko, Uni Eropa dan Kanada pun segera mengumumkan rencana membalas tarif terhadap produk-produk AS.
Sebelumnya Trump mengumumkan tarif impor baja dan aluminium di seluruh dunia pada Maret tetapi diberikan pengecualian untuk beberapa mitra dagang utama.
Advertisement
Baca Juga
Kanada, Meksiko dan UE termasuk di antara negara-negara yang diberikan bantuan. Sementara itu, AS mengejar perundingan untuk atasi kekhawatiran pemerintah tentang keadaan produksi baja dan aluminium dalam negeri. Negosiasi itu memiliki tenggat waktu pada Jumat.
Keputusan Trump dapat menaikkan harga berbagai produk sehari-hari yang dipakai masyarakat AS. Langkah Trump juga dapat menempatkan AS dalam sengketa perdagangan lebih dari satu pihak. Pemerintah AS sebelumnya bernegosiasi dengan China terkait tarif barang China.
Trump berlakukan tarif baja dan aluminium di bawah Undang-Undang (UU) 1962 yang memberi presiden kekuasaan luas untuk meningkatkan dan menurunkan tarif atas barang-barang yang dianggap penting bagi keamanan nasional.
“Kami berpandangan kalau tanpa ekonomi yang kuat, Anda tidak dapat memiliki keamanan nasional yang kuat,” ujar Ross.
Pengumuman Donald Trump tersebut mengangkat saham produsen baja dan aluminium. Hal itu karena perusahaan peroleh manfaat dari penalti pesaing produsen baja AS. Saham US Steel naik tiga persen. Namun pasar khawatir perang dagang membuat indeks saham Dow Jones jatuh 200 poin.
Bakal Balas Kebijakan AS
Pemerintah Meksiko pun bereaksi terhadap langkah Trump. Meksiko tidak membenarkan tindakan AS. Bahkan negara tersebut akan membalas dengan tarif yang sebanding atas produk AS antara lain daging babi, keju, dan baja.
Eropa juga mengatakan akan proses memberlakukan tarif pembalasan meski tidak umumkan secara rinci. Sebelumnya akan berlakukan tarif 25 persen untuk produk AS antara lain sepeda motor, denim, rokok, jus cranberry dan selai kacang.
"Hari ini adalah hari buruk untuk perdagangan dunia. Kami melakukan segalanya untuk hindari hasil ini," ujar Komisioner Perdagangan UE Cecilia Malmstom.
Pejabat Kanada menyatakan akan berlakukan tarif USD 12,8 miliar untuk ekspor AS yang efektif 1 Juli 2018. Ini sebagai balasan tindakan terhadap Trump.
"Tarif ini sama sekali tidak bisa diterima," ujar Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau.
Negosiasi yang sedang berlangsung di NAFTA pun akan semakin rumit dengan pengenaan tarif kepada Meksiko dan Kanada. Negosiasi NAFTA merupakan salah satu faktor dalam keputusan pemerintah memberikan pengecualiaan kepada Kanada dan Meksiko dari tarif baja dan aluminium. Akan tetapi, Ross menuturkan, kalau negosiasi itu memakan waktu dan lebih lama dari yang diharapkan.
Sebelumnya Trump menyampaikan kepada Trudeau kalau AS akan setujui kesepakatan yang adil atau tidak akan ada kesepakatan sama sekali. Kanada merupakan eksportir baja terbesar ke AS. Sedangkan Meksiko terbesar ketiga kemudian Korea Selatan.
AS juga jajaki kemungkinan menetapkan tarif baru untuk mobil. Pekan lalu, pemerintahan Trump mengumumkan penyelidikan apakah impor mobil akan bebani keamanan nasional AS. Tindakan tersebut dapat rugikan Meksiko, Kanada, Jerman dan Jepang.
Pada Selasa pekan ini, pemerintahan AS umumkan tarif barang China senilai USD 50 miliar atas pencurian kekayaan intelektual. China pun menilai, pengumuman tersebut melanggar konsensus yang dicapai di Washington baru-baru ini oleh China dan AS.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Advertisement