Liputan6.com, Jakarta - Delegasi Pemerintah Suriname melakukan kunjungan ke Indonesia. Salah satu tujuan mereka adalah untuk mempelajari sistem perbankan syariah yang ada di Tanah Air.
Deputy Menteri PPN/Kepala bappenas Bidang Kependudukan dan Ketenagakerjaan Pungki Sumadi mengatakan, Suriname ingin menjadikan Indonesia sebagai panutan sebab memiliki nasabah bank syariah yang cukup banyak.
"Yang mau dilihat itu sebetulnya sistemnya. Misalnya Indonesia kenapa bisa kuat di retail banking? kita punya 23 juta orang (nasabah) mereka bingung, penduduk kami (Suriname) aja tidak segitu," kata Pungki, di kantornya, Senin (4/6/2018).
Advertisement
Baca Juga
Pungki menjelaskan, hal-hal yang secara khusus akan mereka pelajari adalah terkait pengelolaan hingga pembiayaan.
"Nah sekarang 23 juta nasabah itu bagaimana pengelolaannya, bagaimana strategi perlindungan konsumennya, kemudian pembiayaannya seperti apa? Jadi hal seperti itu yang mereka bisa pelajari dari kita," ujarnya.
Pungki juga menyatakan tidak tertutup kemungkinan ke depannya Indonesia bisa melakukan ekspansi atau investasi sektor perbankan syariah di Suriname.
"Kita lihat kemungkinan itu ada, jadi mereka memang khusus minta kita berinvestasi disana sekaligus membantu sistem perundang-undangannya. Jadi ada kemungkinan kita masuk berinvestasi ke situ." tutur dia.
Baru Ada Satu Bank
Dalam kesempatan serupa, Duta Besar RI untuk Suriname, Dominicus Supratikto mengungkapkan saat ini di Suriname baru ada satu bank syariah yang berdiri.
"Bank syariah di sana itu pemiliknya itu adalah orang keturunan Jawa, dan mereka adalah satu satunya bank Suriname yang mengadopsi syariah banking dan ini ditangkap peluang ini oleh Indonesia melalui Bappenas bahwa dengan kerjasama di bank syariah ini juga salah satu cara kita meng-empower (memberdayakan) masyarakat Jawa di Suriname," kata dia.
Supratikto menjelaskan, di negara yang memiliki jumlah penduduk kurang dari satu juta jiwa tersebut perbankan syariah saat ini dipandang sebagai peluang bisnis yang menjanjikan dengan potensi pasar mencapai Karibia.
"Targetnya tidak hanya untuk Suriname, tapi targetnya adalah pasar Karibia dan targetnya adalah bahwa perbankan syariah ini bisa menjadi alternatif sumber pembiayaan, tidak hanya bank bank konvensional. Dan ini yang menjadi dasar mereka untuk membuka bisnis di bidang perbankan syariah." tutup dia.
Reporter: Yayu Agustini Rahayu
Sumber: Merdeka.com
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Advertisement