Liputan6.com, Palembang - Pertamina Marketing Operation Manager (MOR) II Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel) menyatakan urusan perbankan akan menjadi kendala khusus yang akan dihadapi libur panjang Lebaran 2018. Transaksi setor uang oleh SPBU terhambat karena tutupnya bank-bank sambut libur panjang.
"Libur panjang, bank-bank juga tutup lebih lama. Akibatnya, SPBU sulit menyetorkan uang. SPBU kelebihan uang, tapi enggak bisa setor. Akibatnya, saldo mereka tidak mencukupi," tutur General Manager Pertamina MOR II Erwin Hiswanto di Palembang, Rabu (6/6/2018).
Erwin menekankan, saat ini pihaknya tengah berkoordinasi dengan pihak perbankan agar SPBU memperoleh kemudahan dalam bertransaksi di Hari Raya Lebaran.
Advertisement
Baca Juga
"Kita sedang koordinasikan dengan bank untuk saat ini. Daftar bank yang kita minta juga belum keluar. Jadi, memang libur panjang ini yang kita khawatirkan," ujar dia.
Adapun hal ini ia khawatirkan mengingat potensi arus uang yang tertahan bisa mencapai Rp 30 miliar per hari untuk setiap daerah SPBU di Sumbagsel.
"Kalau 5 juta liter per hari dengan harga Rp 6 ribu saja ini sudah jadi Rp 30 miliar per hari. Kalau 5 hari jadi berapa, itu dulu kita pakai cash, tapi ini enggak sanggup karena miliaran," kata dia.
"Jadi memang kalau nebus pake m-banking ini bisa, setor hasil jualannya yang jadi masalah,"Â kata dia.
Â
SPBU di Jawa Siap Jual BBM Premium
Sebelumnya, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah melakukan investigasi dan hasilnya menunjukkan lembaga penyalur Baham Bakar Minyak (BBM) siap mendistribusikan Premium ke Banten, Jawa Barat, dan Yogyakarta. Oleh karenanya, masyarakat di tiga wilayah tersebut tidak perlu khawatir terhadap jaminan pasokan BBM Premium.Â
Menteri ESDM Ignasius Jonan sudah mengecek SPBU di sepanjang jalan tol Jakarta-Surabaya. Termasuk menerjunkan tiga tim secara terpisah di Banten atau Jawa Barat, Yogyakarta atau Jateng dan Jawa Timur untuk secara khusus memastikan penyaluran Premium pasca diterbitkannya Perpres 43 Tahun 2018 yang mengamanatkan penyediaan BBM Jenis Penugasan atau Premium di Jawa, Madura, dan Bali (Jamali).Â
"Hasil pengecekan kami, ada 54 tambahan SPBU untuk menyediakan Premium di Banten. Tiga hari ke depan ditargetkan sudah mulai berjalan," jelas Staf Ahli Menteri (SAM) Energi dan Sumber Daya Mineral Bidang Ekonomi Sumber Daya Alam, Dadan Kusdiana dalam keterangan resminya di Jakarta, Minggu 3 Juni 2018.
Sebanyak 54 SPBU tersebut, diakui Dadan, merupakan bagian dari 571 tambahan SPBU di Jamali yang akan menyalurkan Premium. Sehingga jumlah SPBU yang akan menyalurkan Premium di Jamali meningkat dari 1.519 SPBU menjadi 2.090 SPBU.
Hal tersebut juga merupakan tindaklanjut arahan Presiden Joko Widodo yang tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 43 Tahun 2018 tentang Penyediaan, Pendistribusian, dan Harga Jual Eceran Bahan Bakar Minyak, yang mengharuskan penyediaan BBM Premium di Jamali.
Sementara itu, ada juga 9 SPBU yang juga siap menyalurkan Premium di Bekasi Jawa Barat, yaitu SPBU 34.17201 34.17503, 34.17601, 34.17604, 34.17202, 34.17134, 34.17140, 34.17402 dan 34.17550. "Hasil pantauan kami di 9 SPBU, 2 SPBU di Bekasi dan Purwakarta telah menyalurkan Premium dan sisanya siap salur hari ini atau besok," ujar Dadan.
Lebih lanjut Dadan menjelaskan, penentuan lokasi penyalur Premium pada wilayah tersebut berdasarkan pada tingkat kebutuhan masyarakat, terutama di jalur non-tol demi mengantisipasi arus mudik dan balik Lebaran.Â
Pantauan lain di Yogyakarta, SPBU AM Sangaji 44.5215 di Jetis bahkan telah menyediakan premium sejak 27 Mei 2018. "Sudah sepekan lalu beroperasi," ujar Tenaga Ahli Menteri ESDM Mirza Keumala. Dari pantauannya selama 30 menit, konsumen lebih memilih Pertalite.
Demikian halnya SPBU Munggur Yogyakarta juga telah sediakan Premium sejak kemarin (1/6/2018).
Sebagaimana diketahui, pemerintah menargetkan tambahan penyediaan Premium di 571 SPBU di Jamali harus dapat selesai paling lambat 6 Juni 2018. Sehingga pasokan BBM yang diharapkan masyarakat lebih aman, khususnya di jalur mudik.
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Â
Advertisement