Ekonomi Global Kuat Picu Bursa Asia Menguat

Bursa saham Asia menguat ke level tertinggi dalam 2,5 bulan pada perdagangan saham Kamis pekan ini.

oleh Agustina Melani diperbarui 07 Jun 2018, 09:00 WIB
Diterbitkan 07 Jun 2018, 09:00 WIB
Perdagangan Saham dan Bursa
Ilustrasi Foto Perdagangan Saham dan Bursa (iStockphoto)

Liputan6.com, Tokyo - Bursa saham Asia menguat ke level tertinggi dalam 2,5 bulan pada perdagangan saham Kamis pekan ini. Penguatan bursa saham Asia didukung kuatnya fundamental ekonomi.

Sementara itu, harapan bank sentral Eropa dapat mulai kurangi stimulusnya mendorong euro dan imbal hasil obligasi global. Di bursa saham Asia, indeks saham MSCI Asia Pasifik di luar Jepang menguat 0,2 persen ke level tertinggi dalam 2,5 bulan. Indeks saham Jepang Nikkei mendaki 0,7 persen ke posisi 22.790,68 pada awal perdagangan.

Di pasar uang, euro menguat ke posisi tertinggi dalam dua minggu. Sementara itu, imbal hasil surat berharga Amerika Serikat (AS) ke posisi terendah dalam satu pekan ini.

Imbal hasil surat berharga AS bertenor 10 tahun sekitar 2,97 persen.  Imbal hasil surat berharga yang terbatas itu lantaran para pejabat menuturkan, bank sentral Eropa dapat hentikan program stimulusnya pada akhir 2018.

"Pertumbuhan yang kuat membuat bank sentral yakin inflasi sedang dalam perjalanan kembali sesuai target,” ujar Ekonom Bank Sentral Eropa Peter Praet.

Komentar Praet mendorong euro ke posisi USD 1.1796. Indeks dolar AS turun 0,1 persen menjadi 93,56. Kekhawatiran atas dampak berkurangnya pembelian obligasi bank sentral Eropa memicu aksi jual di surat utang Jerman dan pemerintah Eropa lainnya,

 

Pelaku Pasar Amati KTT G7 dan KTT AS-Korea Utara

Perdagangan Saham dan Bursa
Ilustrasi Foto Perdagangan Saham dan Bursa (iStockphoto)

Penasihat ekonomi Gedung Putih Larry Kodlow menuturkan, Presiden AS Donald Trump akan bertemu dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau di KTT G7 pada pekan ini.

Bursa saham AS atau wall street pun positif pada perdagangan saham Rabu waktu setempat. Indeks saham Dow Jones naik 1,4 persen menjadi 25.146,39. Indeks saham S&P 500 menanjak 0,86 persen menjadi 2.77,35.

Sedangkan indeks saham Nasdaq bertambah 0,67 persen ke posisi 7.689,24. Hal tersebut juga didorong sektor saham keuangan yang catatkan kenaikan 1,8 persen.

"Imbal hasil treasury AS bertenor 10 tahun naik bersama surat berharga negara zona euro. Sementara itu, saham AS reli, mencerminkan risiko investor," ujar Makoto Noji, Analis Senior SMBC Nikko Securities.

Di pasar komoditas, harga minyak ditutup turun 1,2 persen ke posisi USD 64,73 per barel. Sedangkan harga emas stabil di kisaran USD 1.297,60 per ounce.

Sementara itu, Bank Sentral India menaikkan suku bunga untuk pertama kali dalam lebih dari empat tahun. Hal itu mengejutkan ekonom yang perkirakan sikap bank sentral India netral. Pelaku pasar juga amati KTT G7 pada akhir pekan ini dan KTT AS-Korea Utara yang dijadwalkan pada pekan depan.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya