Kementerian ESDM Pastikan Kondisi Pasokan Listrik Normal Saat Lebaran

Kementerian ESDM memastikan keamanan pasokan listrik jelang Lebaran 2018, ‎dengan memantau langsung infrastruktur pasokan listrik.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 08 Jun 2018, 19:55 WIB
Diterbitkan 08 Jun 2018, 19:55 WIB
Progress Pembangunan Pembangkit Listrik 35.000 MW untuk Indonesia
Progress sebaran pembangkit listrik dan jaringan tranmisi yang telah dibangun PT. PLN demi program 35.000 MW untuk Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memastikan keamanan pasokan listrik jelang Lebaran 2018, ‎dengan memantau langsung infrastruktur pasokan listrik.

Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Andy Noorsaman Sommeng mengatakan, pihaknya telah melakukan kunjungan lapangan ke Area Pengaturan Baban (APB) Jakarta-Banten di Cawang dan Pusat Pengatur Beban Jawa Bali (P2B JB), di Gandul, Cinere, Depok. 

"Berdasarkan laporan dari PT PLN (Persero), kondisi pasokan tenaga listrik pada Sistem Jawa-Bali pada saat Idul Fitri berada pada kondisi normal," kata Andy, di P2BJB Gandul, Depok, Jumat (8/6/2018).

Sebelumnya, Tim Ditjen Ketenagalistrikan telah melakukan kunjungan kerja ke Makassar pada 6 Juni 2018 untuk memantau kesiapan pasokan listrik Wilayah Sulselrabar dan PT PLN (Persero) Pembangkitan dan Penyaluran Sulawesi.

Pada hari yang sama, Tim Ditjen Ketenagalistrikan yang lain juga ke Unit Pengatur Beban Pusat Penyaluran dan Pengaturan Beban (P3B) Sumatera dan PLTG Marine Vessel Power Plant (MVPP) Onur Sultan di Medan. 

Tim juga memantau kesiapan pasokan listrik di Gresik, Jawa Timur pada 7 Juni 2018 di PT Pembangkit Jawa Bali Unit Pembangkitan Gresik (PT PJB UP Gresik) yang mengoperasikan PLTG, PLTGU dan PLTU Gresik, serta APB Gresik.

Tim pun merencanakan melakukan kunjungan lapangan ke Area Pengatur dan Penyaluran Beban (AP2B) Sistem Kalselteng dan PLTU Asam-asam pada 11-12 Juni 2018, ke P3B Sumatera dan PLTU Tenayan di Riau pada 11 – 12 Juni 2018, serta ke PLTGU Muara Karang dan Area Pengaturan Distribusi (APD) Gambir pada 13 Juni 2018.

Berdasarkan pengalaman selama ini, beban puncak pada saat Idul Fitri umumnya lebih rendah dibandingkan dengan beban puncak pada kondisi hari kerja. Proyeksi secara nasional berkurang sekitar 10-20 persen dan untuk Jawa Bali berkurang sekitar 30 persen. 

"Hal ini dikarenakan pada hari tersebut industri yang mengkonsumsi tenaga listrik yang sangat besar dan perkantoran berhenti beroperasi atau libur," ujar dia.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Warga Pulang Kampung, Konsumsi Listrik Jawa Bali Turun

20160201-Hore! Tarif Listrik Turun Lagi di Februari-Jakarta
Petugas melakukan pengecekan meteran listrik di ruang panel listrik di Kawasan Pejompongan, Jakarta, Senin (2/1). Februari, PT PLN (Persero) kembali menurunkan tarif dasar listrik (TDL) untuk 12 golongan pelanggan nonsubsidi. (Liputan6.com/Faisal R Syam)

Sebelumnya, PT PLN (Persero) memastikan akan mengurangi beban puncak pada sistem kelistrikan di Jawa dan Bali pada saat libur Lebaran 2018 ini. Perseroan memprediksi, bahwa penyaluran listrik baru akan dijalankan normal kembali pada 25 Juni mendatang.

Direktur Bisnis Regional Jawa Bagian Timur, Bali dan Nusa Tenggara (JTBN) PLN, Djoko R Abumanan mengatakan, pihaknya sengaja memangkas pendistribusian listrik lantaran mengetahui jika pemakaiannya akan banyak berkurang saat masyarakat banyak yang pulang mudik.

"Libur Lebaran sekarang kan panjang, dari tanggal 11-20 Juni. Tapi  mulai dari tanggal 9 juga sudah libur, dan kira-kira mulai banyak yang mudik dari 8 Juni. Pemakaian listrik otomatis bakal banyak berkurang," terang dia di Jakarta, Rabu 6 Juni 2018.

Dia pun mengkalkulasi pengurangan konsumsi listrik selama libur panjang itu berlangsung. "Beban puncak Jawa-Bali kalau hari biasa kan sekitar 25 ribu MW (Megawatt), dan nanti kira-kira akan berkurang sampai 14 ribu MW," urainya.

Adapun penurunan konsumsi selama periode libur Lebaran ini turut berimbas pada turunnya pendapatan PLN. Ia memperkirakan, pemasukan dana yang perseroan terima selama dua pekan itu kurang lebih akan terpangkas sampai Rp 10 triliun.

Djoko juga memperkirakan, penurunan konsumsi listrik di Jawa dan Bali akan berlangsung sampai 24 Juni. Dia menuturkan, pemakaian listrik akan kembali normal saat aktivitas ekonomi juga mulai berjalan kembali usai libur Lebaran.

"Nanti baru normal lagi itu tanggal 25. Meskipun sudah mulai banyak yang masuk tanggal 21, tapi itu kan Kamis. Mungkin baru hari Senin semua aktivitas normal," tutur dia.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya