Stok Pupuk Aman Jelang Lebaran 2018

Grup Pupuk Indonesia melakukan beberapa strategi antara lain pengamanan ketersediaan pasokan pupuk di daerah sesuai standardisasi 6 tepat.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 11 Jun 2018, 10:40 WIB
Diterbitkan 11 Jun 2018, 10:40 WIB
20160909-118 BUMN dan BUMD Ikuti Pameran BUMN di JCC-Jakarta
Pengunjung melintas saat gerai paterna pupuk Indonesia saat Indonesia Bussiness and Development Expo 2016 di, Jakarta, Kamis (8/9). Pameran tersebut diikuti lebih dari seratus BUMN dan BUMD. (Liputan6./Fery Pradolo)

Liputan6.com, Jakarta - Pasokan pupuk menjelang Lebaran saat ini cukup untuk kebutuhan hingga dua bulan ke depan.

Kepala Corporate Communication PT Pupuk Indonesia (Persero), Wijaya Laksana, menyampaikan hal tersebut, seperti ditulis Senin (11/6/2018).

Untuk total stok pupuk secara nasional hingga per 7 Juni 2018 lini III dan IV sebesar 1.264.532 ton dari ketentuan minimum sebesar 279.462 ton. Adapun rincian stok pupuk terdiri dari 534.911 ton urea, 340.801 ton NPK, 144.198 ton SP-36, 135.769 ton ZA, dan 108.853 ton Organik.

"Stok ini cukup untuk memenuhi kebutuhan petani selama dua bulan ke depan," ujar Wijaya.

Wijaya Laksana menambahkan menjelang liburan hari raya, Pupuk Indonesia Group melakukan beberapa strategi, antara lain pengamanan ketersediaan pasokan pupuk di daerah dan kelancaran penyaluran pupuk di daerah sesuai dengan standardisasi 6 tepat.

PT Pupuk Indonesia (Persero) memiliki jaringan distribusi yang kuat di seluruh Indonesia, khusus untuk memenuhi kebutuhan pupuk di sektor pertanian dan tanaman pangan.

Saat ini  PT Pupuk Indonesia antara lain 1.542 distributor, 45.005 kios, 18 unit armada kapal, 652 unit gudang lini II dan  III dengan kapasitas sebesar 2.981.078 ton lebih dan total kapasitas gudang kurang lebih 3.548.478 ton.

Selain itu, gudang lini I dengan kapasitas 567.400 ton, 3 unit (14 distribution center) pengantongan pupuk di Lini II, 4 Dermaga Kapal (PT Pupuk Iskandar Muda, PT Pupuk Kalimantan Timur, PT Pupuk Sriwidjaja Palembang, dan PT Petrokimia Gresik), 6.288 unit armada truk, dan voyage  kurang lebih 194 rute.

Dalam menjamin distribusi pupuk urea bersubsidi dan mencegah terjadinya penyimpangan penyaluran di lapangan, pemerintah menerapkan sistem Distribusi Pupuk Bersubsidi secara tertutup dengan mempergunakan sistem distribusi dengan Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK). 

Sesuai ketentuan Kementerian Pertanian, produsen pupuk diwajibkan menyimpan stok sampai untuk kebutuhan dua minggu ke depan, tapi pada praktiknya, Pupuk Indonesia menyiapkan stok setara dengan stok untuk satu bulan ke depan. Hal ini untuk mencegah terjadinya kelangkaan pada saat terjadi lonjakan permintaan di musim tanam.

"Pupuk Indonesia taat kepada peraturan pemerintah, dalam menjalankan amanah untuk pendistribusian pupuk sesuai prinsip 6 tepat, yaitu tepat waktu, tepat jumlah, tepat tempat, tepat jenis, tepat mutu dan tepat harga,” tutur Wijaya.

 

 

Pupuk Indonesia Akan Bangun Pabrik NPK Kapasitas 2,4 Juta Ton

Pabrik Kaltim-5 milik PT Pupuk Kaltim. (Foto: Pupuk Indonesia)
Pabrik Kaltim-5 milik PT Pupuk Kaltim. (Foto: Pupuk Indonesia)

Sebelumnya, PT Pupuk Indonesia (Persero) akan membangun pabrik NPK dengan total kapasitas sebesar 2,4 juta ton. Rencananya, pabrik-pabrik NPK tersebut dibangun dan dioperasikan oleh PT Pupuk Iskandar Muda (Lhoksemauwe), PT Pusri Palembang, PT Pupuk Kujang, dan PT Pupuk Kaltim, yang ditargetkan beroperasi pada 2018-2025.

Direktur Utama PT Pupuk Indonesia, Aas Asikin Idat mengatakan, dengan rencana pembangunan tersebut, Pupuk Indonesia optimistis industri pupuk dan petrokimia mempunyai prospek yang baik ke depan, di mana kebutuhan pupuk NPK, akan terus meningkat.

"Saat ini Pupuk Indonesia grup memiliki pabrik pupuk NPK dengan kapasitas 3,1 juta ton per tahun dan akan dikembangkan hingga 5,4 juta ton sampai 2025," kata Aas dalam sambutannya di Palembang, Jumat 11 Mei 2018.

Aas mengatakan sebetulnya potensi pasar NPK di dalam negeri masih cukup besar, terutama untuk sektor perkebunan. Namun, yang terjadi saat ini diperkirakan masih terdapat kekurangan pasokan NPK domestik sekitar 3,9 juta ton, dari total kebutuhan nasional 11,1 juta ton.

Dengan demikian, kata Aas, penambahan kapasitas pabrik ini, bukan hanya mengamankan kebutuhan dalam negeri, tapi juga semakin menunjang program ketahanan pangan. Karena menurutnya, penggunaan pupuk NPK terbukti dapat meningkatkan produktivitas pertanian maupun komoditas perkebunan.

"Yang terpenting, mampu meningkatkan kesejahteraan petani melalui peningkatan hasil panennya," kata Aas.

Untuk diketahui, pada kesempatan ini juga dilaksanakan peresmian pabrik Pusri 2B yang merupakan salah satu bagian dari program revitalisasi industri pupuk. Pabrik ini akan menggantikan pabrik Pusri II yang sudah tua dan boros konsumsi gasnya. Kapasitas produksi Pusri 2B adalah 907.500 ton urea per tahun dan 660.000 ton amoniak per tahun.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya