Alat Mekanisasi Multiguna Pedesaan Siap Produksi Massal

Alat Mekanisasi Multiguna Pedesaan (AMMDes) ini dapat dipadukan dengan berbagai alat pengolahan pasca panen, genset dan pompa air.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 26 Jun 2018, 19:45 WIB
Diterbitkan 26 Jun 2018, 19:45 WIB
Airlangga Hartarto
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto saat menjadi pembicara dalam acara Inspirato di SCTV Tower, Jakarta, Selasa (15/5). (Liputan6.com/JohanTallo)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perindustrian (Menperin) Airlangga Hartarto menyatakan, Alat Mekanisasi Multiguna Pedesaan (AMMDes) yang merupakan hasil produksi dari PT Kiat Mahesa Wintor Indonesia (KMWI) siap untuk dipasarkan dalam waktu dekat ini.

Airlangga Hartarto mengatakan, alat mekanisasi tersebut akan mulai diluncurkan pada 4-8 Agustus 2018 mendatang saat pameran otomotif Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2018.

"Kita akan lihat kesiapannya, karena sekarang sudah dimanufaktur. Sebagian difasilitasi Astra Otoparts. Tentu kita akan siapkan, AMMdes ini akan segera komersial," ujar dia pasca-kunjungan ke Kawasan Industri Jababeka, Cikarang, Jawa Barat, Selasa (26/6/2018).

Adapun pembentukan AMMDes ini sebelumnya dipelopori oleh PT Astra Otoparts Tbk melalui dua anak perusahaannya, PT Velasto Indonesia dan PT Ardendi Jaya Sentosa.

Kedua anak usaha itu kemudian menandatangani nota kesepahaman dengan PT Kiat Inovasi Indonesia lewat konsep perusahaan patungan, sehingga terbentuk PT Kiat Mahesa Wintor Indonesia (KMWI) dan PT Kiat Mahesa Wintor Distributor (KMWD).

KMWI diproyeksikan sebagai perusahaan yang merancang, merekayasa dan memproduksi AMMDes.

Sementara KMWD berfungsi untuk memasarkan, menjual dan mendistribusikan suku cadangnya, serta menyediakan layanan dukungan teknis pasca-penutupan.

Lebih lanjut, Airlangga menyebutkan, lewat upaya untuk memaksimalkan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN), hampir seluruh perangkat pembentuk alat mekanisasi multiguna pedesaan berasal dari dalam negeri. Meskipun, ia menambahkan, ada beberapa komponen di mesin yang masih impor.

"Ini sudah akan diproduksi massal. Kapasitasnya itu masih harus dicek. Masih terbatas, tapi nanti akan kita tingkatkan," ujar dia.

 

*Pantau hasil hitung cepat atau Quick Count Pilkada 2018 untuk wilayah Jabar, Jateng, Jatim, Sumut, Bali dan Sulsel. Ikuti juga Live Streaming Pilkada Serentak 9 Jam Nonstop hanya di Liputan6.com.

 

 

Selanjutnya

Setidaknya saat ini sudah ada empat prototipe mobil pedesaan. Salah satunya yaitu Wintor yang diproduksi PT Velasto Indonesia.(Liputan6.com/Septian Deny)
Setidaknya saat ini sudah ada empat prototipe mobil pedesaan. Salah satunya yaitu Wintor yang diproduksi PT Velasto Indonesia.(Liputan6.com/Septian Deny)

Dalam fungsinya sebagai alat mekanisasi, AMMDes ini dapat dipadukan dengan berbagai alat pengolahan pasca-panen, genset dan pompa air, yang berguna untuk mendukung kegiatan perekonomian di ranah pedesaan.

Sementara itu, Komisaris KMWI Sukiyat yang juga penggagas AMMDes menyatakan, pihaknya sanggup untuk memproduksi sekitar 10 unit AMMDes dalam waktu satu pekan. "Jadi sebulan kira-kira bisa diproduksi antara 40-50 unit," kata dia.

Tidak hanya di Cikarang, Sukiyat menyampaikan, AMMDes pun akan diproduksi di Klaten dan Bogor. Untuk perancangan di dua kota tersebut akan dimulai sekitar tahun depan.

"Setelah bisa dipasarkan, AMMDes akan dijual pada kisaran harga antara Rp 65 juta sampai Rp 70 juta per unit," ujar dia.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya