Gunung Agung Erupsi, Bandara Ngurah Rai Ditutup hingga Pukul 19.00 Wita

Bandara Ngurah Rai, Bali, ditutup dari pukul 03.00-19.00 Wita akibat Gunung Agung erupsi.

oleh Nurseffi Dwi Wahyuni diperbarui 29 Jun 2018, 09:42 WIB
Diterbitkan 29 Jun 2018, 09:42 WIB
Gunung Agung erupsi lagi
Gunung Agung erupsi lagi

Liputan6.com, Jakarta - Layanan penerbangan di Bandara Ngurah Rai, Denpasar, Bali, ditutup hari ini mulai pukul 03.00 hingga 19.00 Wita. Keputusan itu diambil dalam rapat koordinasi penanganan dampak erupsi Gunung Agung terhadap operasi penerbangan yang dipimpin Kepala Otoritas Bandara Wilayah IV.

“Kami kemudian menerbitkan NOTAM no A2551/18 untuk menginformasikan hal ini kepada seluruh stakeholder penerbangan, baik domestik maupun internasional. Penutupan ini akan dievaluasi pada pukul 12.00 Wita hari ini dengan mempertimbangkan data sebaran volcanic ash terkini dan hasil observasi di lapangan,” ujar Sekretaris Perusahaan AirNav Indonesia, Didiet K S Radityo, dalam keterangan resminya di Jakarta, Jumat (29/6/2018).

Dijelaskan Didiet, dalam rapat dengan seluruh stakeholder, keputusan untuk menutup sementara operasional penerbangan karena alasan keselamatan penerbangan. Stasiun Meteorologi Kelas I Ngurah Rai Denpasar memaparkan bahwa ketinggian erupsi Gunung Agung mencapai 23 ribu kaki bergerak ke arah barat daya dengan kecepatan 15 knots.

Data observasi menunjukkan tidak teramati adanya debu vulkanik (volcanic ash) di Bandara I Gusti Ngurah Rai (nil VA). Begitu pula dengan hasil paper test menunjukkan hasil nil VA.

Didiet menambahkan, data menunjukkan bahwa sebaran debu vulkanik telah menutupi koordinat Bandara I Gusti Ngurah Rai.

“Mulai pukul 23.50 Wita kemarin (Kamis, 28 Juni 2018), data menyatakan bahwa volcanic ash telah menutupi ruang udara Bandara I Gusti Ngurah Rai. Maka dari itu, jika tidak ada jalur navigasi untuk masuk atau keluar dari dan ke Bandara Ngurah Rai, maka kami menyarankan untuk menutup bandara,” kata dia.

Berdasarkan paparan dan data yang tersedia, seluruh stakeholder penerbangan yang hadir pada rapat tersebut merekomendasikan untuk menutup sementara operasional penerbangan di Bandara Ngurah Rai.

 

 

38 Penerbangan Garuda Batal Akibat Bandara Ngurah Rai Ditutup 16 Jam

Pesawat Garuda Indonesia
(Liputan6.com/Fahrizal Lubis)

Sehubungan dengan diterbitkannya NOTAM A2551/18, terkait penutupan sementara operasional Bandara Ngurah Rai, Bali, selama 16 jam pada hari ini (29 Juni 2018) mulai pukul 03.00 hingga 19.00 Wita sebagai dampak sebaran debu vulkanik dari erupsi Gunung Agung, Bali, maka sedikitnya terdapat 38 penerbangan Garuda Indonesia dari dan menuju Denpasar, Bali, akan dibatalkan.

Pembatalan penerbangan dari dan ke Denpasar, Bali, itu sejalan dengan komitmen perusahaan dalam mengedepankan aspek keamanan dan keselamatan operasional penerbangan, khususnya abu vulkanik yang sangat berisiko terhadap keselamatan penerbangan.

"Sehubungan dengan peningkatan aktivitas erupsi Gunung Agung tersebut, kami juga telah mempersiapkan contingency plan untuk penanganan-penerbangan yang terdampak, termasuk penanganan penumpang," kata Vice President Corporate Secretary Garuda Indonesia Hengki Heriandono dalam keterangan resminya di Jakarta, Jumat (29/6/2018).

Dengan situasi force majeure ini, seluruh penumpang Garuda Indonesia terdampak pembatalan jadwal penerbangan Garuda Indonesia akibat sebaran abu vulkanik dari Gunung Agung tersebut diberikan pilihan untuk mengubah jadwal penerbangan (reschedule), reroute, atau melakukan pengembalian uang (refund) sesuai ketentuan yang berlaku.

Garuda Indonesia akan terus memonitor situasi dan perkembangan berkaitan dengan aktivitas Gunung Agung tersebut, khususnya aktivitas sebaran abu vulkanik yang dapat mengganggu keselamatan penerbangan.

Garuda Indonesia mengimbau para penumpang untuk memastikan kembali jadwal penerbangannya melalui call center perusahaan di nomor 021-23519999 dan 0804 1 807 807. Penumpang juga diimbau untuk memastikan nomor kontak atau alamat e-mail yang tercantum pada tiket agar kami dapat menghubungi apabila terjadi perubahan jadwal penerbangan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya