Gaji ke-13 PNS Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi

PT Schroder Investment Management Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia masih berada di kisaran 5 persen.

oleh Bawono Yadika diperbarui 05 Jul 2018, 19:30 WIB
Diterbitkan 05 Jul 2018, 19:30 WIB
Sah, Jokowi Teken Aturan THR dan Gaji ke-13 PNS
Presiden Jokowi (kiri) bersama Wapres Jusuf Kalla (kanan) saat akan mengumumkan keterangan terkait THR di Jakarta, Rabu (23/5). THR dan gaji ke-13 juga diberikan kepada para pensiunan, PNS, prajurit TNI, dan anggota Polri. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - PT Schroder Investment Management Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia masih berada di kisaran 5 persen. Ada beberapa faktor yang mampu mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

Executive Vice President Intermediary Business Schroder Investment Management Indonesia Renny Raharja mengatakan, gaji ke-13 untuk Pengawai Negeri Sipil (PNS) dan pemilihan Umum (Pemilu) turut serta membawa dampak pada pertumbuhan ekonomi.

"Untuk pertumbuhan ekonomi masih di angka 5 persen kisarannya, terjaga di level 5,1 persen untuk saat ini," tuturnya di Jakarta, Kamis (5/7/2018).

Renny menambahkan, dengan adanya perhelatan pemilu berdampak baik pada pasar modal RI. Namun, kata Renny, ketidakpastian tetap akan membayangi pasar nasional.

"Secara historis sih tiga sampai 13 bulan sebelum Pemilu biasanya pasar modal positif tapi tetap ya Pemilu ini pastinya akan bawa volatilitas," kata dia.

Sementara itu, untuk laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), Renny menjelaskan sulit untuk mencapai level tertingginya kembali yaitu 6.689,287. Seperti diketahui hari ini IHSG pada pra pembukaan perdagangan saham hari ini turun ke posisi 5.727,91.

"Apakah bisa 6.600 kayanya sulit ya, lihat kondisi domestik kita sendiri juga saya rasa. Mungkin kalau rebound bisa, meskipun nasabah memang secara historis menginginkan bahwa ihsg bisa hits historical data," tandasnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


IHSG Hari Ini

Terjebak di Zona Merah, IHSG Ditutup Naik 3,34 Poin
Pekerja melintasi layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Rabu (16/5). Meski terjebak di zona merah, IHSG berhasil mengakhiri perdagangan di level 5.841. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terus berada di zona merah dan ditutup melemah pada perdagangan hari ini. Investor asing jual saham hingga Rp 136 miliar.

Pada penutupan perdagangan saham, Kamis (5/7/2018), IHSG turun 5,69 poin atau 0,10 persen ke posisi 5.739,33. Indeks saham LQ45 juga melemah 0,24 persen ke posisi 905,601.

IHSG sempat sentuh level tertinggi 5.739,33 dan terendah 5.685,75. Sebanyak 177 saham menguat tetapi tak mampu mendorong IHSG ke zona hijau. Sebanyak 202 saham melemah dan 113 saham diam di tempat.

Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 310.007 kali dengan volume perdagangan saham 6,8 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 5,7 triliun.

Investor asing jual saham Rp 136 miliar di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat berada di kisaran Rp 14.378.

Sebagian sebagian besar sektor saham menguat. Sektor saham pertambangan naik 1,69 persen, dan catatkan penguatan terbesar. Disusul sektor saham infrastruktur menguat 1,32 persen dan sektor saham perdagangan naik 1,20 persen.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya