Kebocoran Pipa Gas di Perairan Banten Tak Ganggu Sistem Kelistrikan PLN

Kebocoran pipa ga sdi Perairan Bojonegara Banten membuat daya beban pembangkit listrik milik PLN berkurang hingga separuh.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 09 Jul 2018, 19:08 WIB
Diterbitkan 09 Jul 2018, 19:08 WIB
20151027-Direktur Utama PLN Sofyan Basir -Jakarta
Direktur Utama PLN Sofyan Basir menghadiri upacara peringatan Hari Listrik Nasional ke-70 di Gedung PLN Pusat Jakarta, Selasa (27/10) (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) (PLN) memastikan bahwa kebocoran pipa gas bawah laut milik China National Offshore Oil Corporation (CNOOC) di Perairan Bojonegara, Banten, tidak sampai berpengaruh besar terhadap sistem kelistrikan di kawasan sekitar.

Direktur Utama PLN Sofyan Basir mengatakan, insiden tersebut tidak berpengaruh terhadap pembangkit listrik di sana lantaran perseroan langsung mengalihkan arus kelistrikan.

"Enggak ngaruh. Listriknya tetap nyala kan? Kita langsung switching. Jalurnya banyak, enggak ada pemadaman kok," kata dia di Gedung Nusantara I DPR RI, Jakarta, Senin (9/7/2018).

Seperti diketahui, sebuah pipa gas di bawah laut Bojonegara, Kabupaten Serang, Banten bocor diduga akibat tersangkut jangkar kapal. Itu kemudian menyebabkan saluran gas dari Pabelokan ke Cilegon dihentikan untuk sementara waktu. Di Cilegon tersebut terdapat pembangkit milik PLN yang digerakkan menggunakan gas.

Sementara itu, Direktur Pengadaan Strategis PLN Supangkat Iwan Santoso menyampaikan, meskipun beban pembangkit menurut akibat kejadian ini, tapi tidak sampai mematikan aliran listrik secara total.

"(Pipa gas) CNOOC kan bocor sehingga pembangkitnya turun beban. Tapi enggak padam, karena ada supply dari gardu lain," ucap dia.

 

Daya Beban Turun

[Bintang] Buat yang Pengin Jadi Pegawai PLN, Kuliah Aja di 17 Perguruan Tinggi Ini
Salah satu langkah awal yang kamu bisa ambil untuk bisa bekerja di PLN adalah dengan kuliah di 17 perguruan tinggi ini. (Foto: Liputan6.com/Angga Yuniar)

Dia menambahkan, kebocoran itu membuat daya beban pembangkit listrik berkurang hingga separuhnya. "Sekarang bebannya 300 Mega Watt (MW), biasanya kan 600-650 (MW)," lanjutnya.

Demi menambal hal tersebut, Iwan menyatakan, PLN telah coba meminta sokongan listrik dari Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) guna menambal defisit pasokan listrik di area sekitar yang sebesar 150 kilo Volt (kV).

"Dia masuk 150 kV, listrik enggak masalah. 150 kV kan ada Labuan, Lontar. Ada PLTU lain yang back up," ujar dia.

Di sisi lain, Direktur Perencanaan Korporat PLN Syofvi Felienty Roekman mengucapkan, turunnya pasokan listrik turut menyebabkan hanya ada satu pembangkit yang menyala.

"Kalau tanya pembangkit ada yang mati enggak, ya terpaksa ada yang mati karena (beban) turun jauh kan," ungkapnya.

Sebagai pengganti, lanjutnya, PLN sudah menyiapkan cadangan daya sebesar 30 persen guna mengantisipasi kejadian seperti kebocoran pipa gas ini. "Kita ada reserve margin 30 persen, gunanya salah satunya buat seperti ini," pungkas dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya