Liputan6.com, Jakarta Pedestrian di sekitar Jalan Jenderal Sudirman dan MH Thamrin tengah disulap menjadi lebih lebar dan cantik jelang Asian Games 2018. Namun demikian, lahan pedestrian seperti ini biasanya langsung dijadikan lapak bagi para pedagang kaki lima (PKL).
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengungkapkan, masalah menggunaan pedestrian oleh para PKL menjadi kewenangan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Advertisement
Baca Juga
"Itu regulasinya di DKI, kami tidak punya kewenangan untuk mengatur PKL. Kami hanya menyediakan prasarananya. Jadi kalau yang memanfaatkan itu (aturannya) di Pak Gubernur (DKI Jakarta)," ujar dia di kawasan Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Minggu (22/7/2018).
Dia mengungkapkan, sebenarnya pedestrian paling bagus di dunia pun tetap ada PKL. Namun tinggal bagaimana menata agar keberadaan PKL tersebut tidak mengganggu kenyamanan para pejalan kaki serta tidak mengurangi nilai estetika.
"Tidak mungkin semua dipakai untuk lapak, tetapi juga tidak mungkin semua bersih. Di Capitol Hill, ada kaki lima 1-2, kios-kios, tapi di tata dan sementara, bukan permanen. Semua ada pengaturannya. Itu ada di Pemda DKI," lanjut dia.
Selain itu, lanjut Basuki, keberadaan PKL juga sebenarnya dibutuhkan. Tinggal bagaimana mengaturnya secara baik, sebab lebar pedestrian di Jalan Jenderal Sudirman dan MH Thamrin mencapai 12 meter, meski ada sebagian yang hanya 3 meter.
"Juga harus hati-hati dengan pemanfaatan trotoar, karena utamanya untuk pejalan kaki, nyaman. Tapi kalau tidak ada yang jual minum, kalau orang haus nanti belinya di mana. Jadi saya kira ada kebutuhan juga. Dari sana (Bundaran Senayan) ke sini (depan Hotel Le Meridien) kan 3,6 km, itu orang butuh minum. Jadi ada art-nya untuk mengatur itu," ungkap dia.
Sementara itu, untuk penyelesaian penataan kawasan Jalan Jenderal Sudirman dan MH Thamrin, Basuki menargetkan semuanya selesai sebelum 31 Juli 2018.
"Harusnya hari ini selesai, Pak Direktur Wijaya Karya minta waktu 1 hari lagi selesai semua. Saya kira sudah bisa di-clear-kan semua. Ini tinggal merapihkan. Dipasang banner. Tanggal 31 Juli ini semua berhenti dan sudah rapi," tandas dia.
Â
Kawasan GBK Siap Diresmikan Jokowi 1 Agustus 2018
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menyatakan, seluruh venue dan fasilitas di kawasan Gelora Bung Karno (GBK) telah hampir selesai. Rencananya, kawasan tersebut akan diresmikan pada 1 Agustus 2018 oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Basuki mengungkapkan, saat ini progres pembangunan dan renovasi seluruh venue serta fasilitas di GBK sudah hampir 100 persen. Venue dan fasilitas seperti arena Squash, Cofftea, tempat parkir bertingkat (elevated parking) dan tungku api Asian Games (cauldron) sudah selesai.
Baca Juga
"GBK semua sudah clear, sudah selesai semua. Yang sisa kemarin Squash kita sudah bisa main tadi di sana. Sudah selesai 100 persen. Kemudian cofftea house sudah. Elevated parking dua sudah selesai semua. Cauldron nanti tanggal 25 (Juli) sore kita coba gasnya, sudah 98 persen," ujar dia di kawasan Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Minggu (22/7/2018).
‎Menurut dia, saat ini hanya tinggal proses pembersihan agar terlihat lebih rapi dan bersih.‎ Hal tersebut ditargetkan tidak membutuhkan waktu lama.
"Sudah ready to use. Sudah 99 koma sekian persen. Tinggal pembersihan," ungkap dia.
Rencananya, lanjut Basuki, pada 1 Agustus 2018 kawasan GBK, serta ditambah dengan venue lain di DKI Jakarta seperti jetsky di pantai Ancol akan diresmikan oleh Presiden Jokowi.
Selanjutnya venue dan fasilitas tersebut akan dipergunakan pada Asian Games 2018 yang dibuka pada 18 Agustus mendatang.
‎"Tanggal 1 (Agustus), saya coba kirim surat ke Presiden untuk semua keseluruhan GBK dan kawasannya. ‎Itu patung Bung Karno, cauldron, squash, cofftea, dua lapangan parkir, jetsky dan perahu layar yang di Ancol akan coba diresmikan sekaligus," tandas dia.
Advertisement