Jokowi Minta Kepala Daerah Lebih Rajin Cek Stok Pangan di Lapangan

Presiden Jokowi meminta pemerintah daerah untuk lebih aktif menjaga pasokan pangan di wilayahnya masing-masing.

oleh Septian Deny diperbarui 26 Jul 2018, 10:57 WIB
Diterbitkan 26 Jul 2018, 10:57 WIB
(Liputan6.com/ Ahmad R)
Presiden Jokowi cek harga di pasar kajen

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta pemerintah daerah untuk lebih aktif menjaga pasokan pangan di wilayahnya masing-masing. Hal ini agar inflasi bisa terus terjaga di level yang rendah.

Dalam tiga tahun terakhir, realisasi inflasi dijaga pada rentang rata-rata di level 3,35 persen pada 2015; 3,02 persen pada 2016; dan 3,61 persen pada 2017.

"Saya melihat hasil ini sudah baik. Tapi kita ingin sekali target kita semakin tahun semakin rendah semakin rendah semakin rendah. Tolong betul-betul kepala daerah gubernur, bupati, wali kota yang berkaitan dengan pasokan. Terutama yang berkaitan dengan pangan," ujar dia saat meresmikan pembukaan Rapat Koordinasi Nasional Pengendalian Inflasi Tahun 2018 di Jakarta, Kamis (26/7/2018).‎

Menurut dia, selama ini ketersediaan pasokan pangan selalu menjadi masalah yang pada akhirnya berdampak pada inflasi di daerah. Padahal jika ada koordinasi yang baik, daerah yang kekurangan pasokan bisa disuplai dari daerah yang mengalami suplus.‎

"Problemnya di mana pasokan atau distribusi atau infrastruktur yang jelek semua harus tahu. Pasokan kalau kurang misalnya beras, tahu berasnya kurang, cek provinsi mana yang surplus. Misalnya Jawa Timur, Gubernur Jawa Timur untuk kirim misalnya ke yang kurang di Provinsi mana. Yang surplus di Sulawesi Selatan, bel telepon gubernur Sulawesi Selatan. Kalau telepon kurang mantap, datangi. Paling terbang satu jam, satu setengah jam kirim beras ke provinsi saya," ‎jelas dia.

Jokowi juga meminta para kepala daerah untuk tidak lagi hanya menunggu laporan terkait dengan ketersediaan pangan. Kepala daerah harus lebih rajin turun ke lapangan untuk mengecek langsung kondisi stok pangan di wilayahnya.

"Dilihat betul. Kita ini sering terjebak dalam rutinitas yang administratif tanda tangan kebijakan tanda tangan Tanda tangan lapangannya tidak sering di pantau. Tolong lihat angka-angka inflasinya naik atau turun. Bupati, wali kota sama, harus seperti ini kalau ingin rakyat menikmati harga yang terkendali. Jangan inflasi sudah tinggi enggak ngerti, duduk manis di kantor," tandas dia.

Jokowi Ingin Inflasi RI seperti Negara Maju

(Foto:Liputan6.com/Ahmad R)
Presiden Jokowi cek harga di pasar kajen

Jokowi resmi membuka Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) 2018, di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Kamis (26/7/2018).

Di hadapan semua kepala daerah seluruh Tanah Air, mulai dari gubernur, bupati, serta wali kota, Jokowi mengapresiasi kinerja sebab telah berhasil menjaga inflasi.

"Saya ucapkan selamat kepada kepala daerah atas capaian inflasi, segenap anggota TPID pusat dan daerah karena selama empat tahun ini kita bisa tekan inflasi di bawah 4 persen. Pada  2015 di angka 3,35 persen, tahun 2016 sebesar 3,02 persen, dan tahun 2017 sebesar 3,61 persen," kata Jokowi.

Selain itu, Jokowi berharap Indonesia bisa memiliki tingkat inflasi rendah seperti di negara maju. "Kita harap nanti di angka 1 dan 2 persen seperti di negara maju, stabilitas harga betul-betul bisa kita jaga," ujar dia.

Dia menegaskan, capaian yang selama ini telah diraih harus terus ditingkatkan supaya Indonesia bisa memiliki tingkat inflasi yang stabil.

"Saya lihat koordinasi pusat dan daerah semakin baik. Ada satgas pangan juga sudah bekerja dengan baik, kalau ini bisa kita teruskan kita akan memiliki inflasi yang stabil yang kita harapkan semakin tahun semakin turun,” ujar dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya