4 Tanda Perusahaan Buruk yang Bisa Diketahui saat Wawancara Kerja

Empat tanda-tanda ini membuktikan kamu tidak melakukan wawancara di perusahaan yang baik.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 04 Agu 2018, 06:00 WIB
Diterbitkan 04 Agu 2018, 06:00 WIB
Ilustrasi bos di kantor (istimewa)
Ilustrasi bos di kantor (istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Kehidupan di kantor bisa mempengaruhi kehidupan kita. Pekerjaan bukan sekadar tempat kita mencari uang. Lima kali seminggu kita akan menghabiskan hari-hari di perusahaan tempat kerja, bersama warga kantor dan kulturnya. 

Adalah beruntung bila kamu bekerja di perusahaan yang sesuai dengan visi dan idealisme. Bila tak bisa menemukan karier yang sepenuhnya memuaskan passion kamu, setidaknya jangan sampai terjebak di karier yang disfungsional dan memberikan hawa negatif dalam hidup.

Dilansir dari The Ladders, ada setidaknya empat pertanda sebuah perusahaan yang disfungsional. Tanda-tanda tersebut dapat dicermati saat wawancara. Berikut uraiannya:

1. Komunikasi Amburadul

Ilustrasi kemacetan
Kemacetan Ibukota sudah tak bisa lagi dihindari. Apalagi pada pagi dan sore hari menjelang jam pulang kantor. Kondisi jalanan yang semakin ramai, membuat banyak masyarakat memilih kendaraan roda dua atau sepeda motor.

Cara perusahaan menangani calon pegawai di tahap awal adalah cerminan dari budaya perusahaan secara keseluruhan. Sebuah perusahaan yang memiliki nilai yang kuat akan memastikan nilai tersebut muncul di setiap aspek bisnis mereka.

Bila perusahaan memiliki pengorganisasian yang baik, pastinya hal tersebut terlihat saat proses wawancara. Sebaliknya, mulailah berhati-hati bila banyak ketidakjelasan di tahap wawancara, atau saat etika berkomunikasi (seperti penulisan atau pengiriman email) perusahaan tidak bagus.

2. Pewawancara Bergosip

Catat, Jurus Jitu Sukses Wawancara Kerja
Wawancara kerja atau interview adalah pintu untuk menuju ke pekerjaan impian Anda. Untuk itu, diperlukan persiapan agar interview berhasil.

Pewawancara seharusnya tidak kebanyakan cerita mengenai pegawai yang keluar dari perusahaan, meskipun keluarnya pegawai itu menyulitkan pihak perusahaan.

Jika pewawancara mulai membicarakan kejelekan dari pegawai sebelumnya, itu berarti budaya perusahaan tidak melawan pergosipan. Ini juga menjadi pertanda bahwa kamu bisa kerap dibanding-bandingkan dengan pendahulumu.

Meskipun memang menyenangkan saat prestasi kerja diakui, alangkah baiknya bila hal tersebut dievaluasi secara privat dan sesuai kepantasan.

3. Wawancara Terlalu Singkat

Wawancara kerja
Ingin wawancara kerja berjalan sukses? Jangan katakan 7 hal ini.

Sekali lagi, pewawancara adalah cerminan dari budaya perusahaan yang kamu ingin masuki. Pewawancara yang baik adalah yang ingin membangun koneksi dengan kandidat, sabar, dan bekerja dengan keseluruhan.

Jika wawancara terlalu terburu-buru, itu malah membuat calon pegawai baru kesulitan mengenali tempat bekerjanya yang baru. Padahal, bila diterima, mereka harus menghabiskan hari-hari mereka di kantor.

4. Kehadiran HR Tidak Jelas

5 Cara Buat Diri Sendiri Merasa Nyaman saat Wawancara Kerja
Sedang mempersiapkan diri untuk wawancara kerja? Simak beberapa tipsnya di sini.

Divisi Human Resources (HR) tidak sekadar mewawancara calong pegawai. Mereka memiliki bertanggung jawab seputar kebijakan dan segala yang dialami pegawai.

Lihat bagaimana pegawai lain memperlakukan divisi HR. Cara HR dan pegawai lain berinteraksi juga menunjukan seperti apa budaya perusahaan.

Bila pegawai lain tidak menghargai HR, atau pihak HR tidak memberikan respons yang mumpuni saat kamu bertanya sesuatu lewat email, maka ketika kamu sedang mengalami masalah pun, kemungkinan besar HR tidak akan bisa membantumu.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya